Tinjauan Kajian Terdahulu Review Study

sekaligus sebagai sumbang saran dan masukan bagi para pratiksi dalam menetapkan penataan ruang kota yang layak. 1. Manfaat Teoristis. Penelitian ini sekiranya dapat memberikan wawasan dan pengetahuan khususnya bagi diri penulis maupun bagi masyarakat pada umumnya 2. Manfaat Praktis. Diharapkan berguna untuk memberikan informasi dan wawasan kepada masyarakat dalam dalam mewujudkan proses perencanaan tata ruang kota.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu Review Study

Dalam penelitian yang telah lalu yakni terdapat tiga hasil penelitian yang ditulis yang pembahasanya berhubungan dengan judul skripsi yang telah penulis pilih. 1. Judul Tesis ”Penataan Ruang Kota Skala Mikro Dalam Upaya Penanggulangan Kemacetan Lalu Lintas Di Kawasan Kota ”. Institute Teknolgi Bandung ITB. Tesis ini Ditulis Oleh Mulia Yuyus Pada Tahun 1992. Pada penulisan tesis ini, penulis menjelaskan tentang penataan ruang kota skala mikro dalam upaya penanggulangan kemacetan lalu lintas di kawasan kota. Tesis ini menitik beratkan pada persoalan kemacetan yang terjadi di kawasan kota. Sedangkan perbedaan tesis ini dengan skripsi yang penulis angkat adalah penulis mendeskripsikan tentang penataan ruang kota telah diatur dalam Permendagri No.81998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah, yang merupakan peraturan pelaksana dari UU No.24 Tahun 1992 tentang Tata Ruang dan PP No.691996. Pola pemukiman yang dikembangkan pada masa Islam menunjukkan keteraturan tata ruang. 2. Judul Tesis “Kajian tentang kota Islam: Kasus kawasan Mesjid Besar Kampung Kauman dan Sekitarnya pada kota-kota di Jawa ”. Tesis ini Ditulis Oleh Ekomadyo Agus pada tahun1999. Pada penulisan tesis ini, penulis menjelaskan tentang Kajian tentang kota Islam: Kasus kawasan Mesjid Besar Kampung Kauman dan Sekitarnya pada kota-kota di Jawa, tesis ini menitik beratkan pada kajian kota islam yang terjadi pada sekitar masjid besar kampung kauman di jawa. Sedangkan perbedaan tesis ini dengan skripsi yang penulis angkat adalah penulis mendeskripsikan tentang penataan ruang kota telah diatur dalam Permendagri No.81998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah, yang merupakan peraturan pelaksana dari UU No.24 Tahun 1992 tentang Tata Ruang dan PP No.691996. Pola pemukiman yang dikembangkan pada masa Islam menunjukkan keteraturan tata ruang. 3. Judul Skripsi “Pengendalian Penatagunaan Tanah dan Tata Ruang kota di Kota Kebumen ”. Skripsi ini Ditulis Oleh Shinta Mayasari, Pada Tahun 2007 Pada penulisan skripsi ini, penulis menjelaskan tentang pengendalian penatagunaan tanah dan tata ruang kota di kota kebumen. Yang menitik beratkan pada penatagunaan tanah dan tata ruang kota dikhususnya di kota kebumen. Sedangkan perbedaan tesis ini dengan skripsi yang penulis angkat adalah penulis mendeskripsikan tentang penataan ruang kota telah diatur dalam Permendagri No.81998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah, yang merupakan peraturan pelaksana dari UU No.24 Tahun 1992 tentang Tata Ruang dan PP No.691996. Pola pemukiman yang dikembangkan pada masa Islam menunjukkan keteraturan tata ruang. Pada ketiga tesis dan skripsi tersebut, berbeda dengan masalah yang akan diangkat oleh skripsi ini. Pada penelitian ini, penulis mendeskripsikan tentang penataan ruang telah diatur dalam Permendagri No.81998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah dengan perspektif hukum Islam, yang merupakan peraturan pelaksana dari UU No.24 Tahun 1992 tentang Tata Ruang dan PP No.691996. Pola pemukiman yang dikembangkan pada masa Islam menunjukkan keteraturan tata ruang yang di buktikan dengan penempatan bangunan-bangunan penunjang kota. Pada masa Islam istana merupakan sentral atau pusat pemerintahan. Penempatan istana mengikuti konsep kosmologi, sebagai sentral atau pusat, maka istana atau kraton diletakkan di tengah. Pusat ibadah yang diwujudkan melalui masjid diletakkan di sebelah Timur, lalu diikuti dengan penempatan pasar di bagian Barat. Namun pola sepert ini bukan menjadi suatu keharusan baku yang diterapkan oleh kota-kota kuno Islam di Indonesia. Pada beberapa kasus, penempatan bangunan-bangunan penunjang tidak memperlihatkan adanya konsep kosmologis, namun unsur-unsur bangunan fisik kota tetap mengacu pada kaidah-kaidah yang telah dikembangkan oleh penguasa pendahulu kota-kota Islam. Tata ruang yang dikembangkan oleh penguasa Islam tempo dulu selain memberi pemandangan kota yang proporsional, juga terciptanya optimalisasi penggunaan ruang. Pengoptimalisasian ruang tentunya akan berdampak pada luasnya penggunaan lahan. Dengan penggunaan lahan yang sedikit tentunya akan melestarikan dan menjaga keseimbangan alam.

E. Metode Penelitian