Pengertian dan Tujuan Penyelenggaraan Penataan Ruang

BAB II RUANG LINGKUP PERMENDAGRI NO 8 TAHUN 1998

A. Pengertian dan Tujuan Penyelenggaraan Penataan Ruang

Berdasarkan PERMENDAGRI No 81998 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai tempat manusia dan tempat mahluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan guna memelihara kelangsungan hidupnya. Tata ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak, penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Penyelenggaraan penataan ruang adalah rangkain kegiatan dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Penataan ruang berdasarkan UU No 24 Tahun 1992 terdiri atas, perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Selain itu juga dinyatakan ruang terbagi habis antara kawasan lindung dan kawasan budi daya. 1 1 Setia Hadi, MS . “ Penataan Ruang Untuk Pemantapankawasan Hutan”,Bogor : Departemen Kehutanan Badan Planologi Kehutanan Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan, 2006, h 2. 18 Seperti kita ketahui bersama bahwa tujuan utama dalam penyelenggaraan penataan ruang berkelanjutan pada akhirnya akan bermuara kembali kepada kesejahteraan masyarakat sehingga dalam proses pembangunan berkelanjutan sustainable development peran serta masyarakat dengan kearifan lokalnya perlu diberikan tools dan mekanisme yang jelas agar bisa berinteraksi dalam penyelenggaraan penataan ruang. 2 Sesuai dengan Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang bahwa peran serta masyarakat disebutkan pada bagian konsideran butir d yang menyatakan bahwa “keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman masyarakat yang berkembang terhadap pentingnya penataan ruang sehingga diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang transparan, efektif, dan partisipatif agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.” Kebutuhan akan peran serta masyarakat muncul di Indonesia dan di berbagai negara disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan yang paling utama adalah keterbatasan sistem demokrasi perwakilan representative democracy yang kurang mampu mewakili keragaman kepentingan masyarakat, terutama kelompok-kelompok minoritas, miskin, atau kelompok yang memiliki keterbatasan akses terhadap proses pengambilan keputusan politik. Kebijakan publik menjadi arena tertutup dan menjadi ajang kepentingan pribadi dan 2 Setia Hadi, MS . “ Penataan Ruang Untuk Pemantapan kawasan Hutan”, h 2. kelompok-kelompok yang memiliki akses terhadap proses pengambilan keputusan politik. Sehingga untuk memperbaiki hal tersebut, maka suara masyarakat perlu diperkuat dengan cara melibatkan secara langsung masyarakat dalam proses penentuan kebijakan publik. 3 Bila kita cermati perkembangan politik pada beberapa negara barat yang telah mengalami sejarah panjang demokrasi, akan terlihat kematangan sistem demokrasi perwakilan dengan partisipasi masyarakat. Semakin baik proses dan sistem demokrasi perwakilan maka akan semakin mengurangi kebutuhan peran serta masyarakat secara langsung dalam pengambilan keputusan publik. 4 Maka berdasarkan PERMENDAGRI No 81998 tujuan penyelenggaraan penataan ruang terdapat pada Pasal 2 Tujuan penyelenggaraan penataan ruang di daerah yaitu; Terlaksananya perencanaan tata ruang secara terpadu dan menyeluruh, Terwujudnya tertib pemanfaatan tata ruang Terselenggaranya pengendalian pemanfaatan ruang

B. Perencanaan Tata Ruang