Kompleks pemakaman sering luput dari perhatian pihak dari yang membuat perumahan , mereka tidak mau rugi barang sejengkal tanah pun
untuk makam padahal pada akhirnya seluruh warga juga akan mati, untuk itu diperlukan sebidang tanah yang dikelola secara profesional untuk dijadikan
makam. Agar makam tersebut tidak memerlukan tanah yang terlalu luas, maka setiap warga tidak berhak memiliki kavling sendiri-sendiri semua dikelola
oleh petugas yang ditunjuk sehingga tanah makam bisa efektif tanpa ada pemborosan yang disebabkan oleh keinginan warga untuk mengabadikan
setiap kavling makam keluarganya.
15
Allah swt berfirman, dalam surat Qaf: 11;
⌧ ⌧
ق ١١
Artinya : “ Untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba Kami, dan kami hidupkan dengan
air itu tanah yang mati kering. seperti Itulah terjadinya kebangkitan.”Qaf: 11.
B. Perencanaan Tata Ruang Perspektif Hukum Islam
Islam adalah agama rahmatan lil al-alamin telah memberikan isyarat dan pesan-pesan yang berhubungan dengan pembangunan dan lingkungan hidup serta
kehidupan terutama melalui ayat-ayat kauniah dalam Al-Qur’an, yang menurut Thanthawi Jauhari sebagimana yang dikemukakan M. Quraish Shihab : “tidak
kurang dari 750 ayat yang secara tegas menguraikan hal-hal lingkungan hidup
15
Ibid, h. 278- 279
dan kehidupan”
16
ayat-ayat tersebut tentunya dijadikan sebagai rujukan dasar atau sebagai prinsip karena merupakan petunjuk-petunjuk dasar atau prinsip-
prinsip yang pertama dan utama dalam berbagai hal termasuk mengenai pembangunan dan lingkungan hidup sebagai suatu ekosistem. Bahkan melalui
ayat-ayat tersebut juga merupakan jalan keluar yang lebih tepat atas peristiwa- peristiwa yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia
ketika terjadi tragedi-tragedi akibat dari dampak pembangunan yang seperti masalah kerusakan alam sekalipun Allah mengingatkan kepada manusia untuk
tidak merusaknya.
17
Allah swt berfirman, dalam surat Al-A’raf 56;
☺ ☺
فاﺮﻋﻷا ۵٦
Artinya : “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut Tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS : Al-A’raf 56.
Islam sebagai ajaran ilahiyah yang syarat dengan tata nilai kehidupan yang sempurna hanya akan menjadi ajaran yang melangit jika tidak diapliaksikan
dalam kehidupan nyata.
18
Dalam perencanaan menata dan membangun kota Nabi Muhammad saw mengutamakan membangun masjid, masjid merupakan suatu
16
Quraish, Shihab, membunikan Al-Qur’an, Bandung : Mizan, 1997, h 131
17
Daud Effendy, “manusia, lingkungan dan pembangunan prospektus islam” Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, h 70-71
18
Fachruddin M Manggunjaya, “Menanam Sebelum Kiamat Islam, Ekologi, Dan Gerakan Lingkungan Hidup
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2007,h 257
wadah atau institusi yang paling penting untuk membina masyarakat islam. Di masjid pulalah rasa kesatuan dan persatuan umat islam ditumbuh kembangkan.
Sebagai rumah Allah baitullah, masjid adalah tempat turunnya rahmat Allah SWT dan malaikat. Oleh karena itu, masjid dalam pandangan islam
merupakan tempat yang paling baik dan mulia di muka bumi ini. Di masjid pula kaum muslimin menemukan ketenangan dan ketentraman hidup serta kesucian
jiwa, karena di tempat ini dilaksanakan forum-forum terhormat.
19
Maka di bawah ini akan dijelaskan beberapa masjid yang dibuat langsung oleh Nabi Muhammad
SAW, yaitu : 1. Membangun Masjid Quba.
Ketika pertama kali mendengar Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Yastrib, orang-orang madinah yang sudah masuk islam dari suku Aus
dah Khazraj telah menunggu dengan perasaan gembira dan harap-harap cemas, karena itulah ketika mendengar informasi bahwa Rasulullah saw bersama Abu
Bakar sudah mendekati Quba kurang lebih 5 Km dari arah Madinah, kedua kabilah itu menyongsong Rasulullah saw di Quba. Setibanya di Quba unta
Rasulullah SAW berhenti dan duduk di tanah lapang milik Kultsum bin Hadm, biasanya tanah lapang itu oleh pemiliknya dipakai menambatkan unta dan
menjemur kurma.
19
MT. Dyayadi, Tata Kota Menurut Islam Jakarta; Pustataka AL-Kautsar Grup, 2008cet. Ke-1, h 59
Nabi Muhammad saw menghabiskan waktu empat hari untuk istirahat di Quba. Pada malam hari Nabi Muhammad SAW menginap di rumah Kultsum dan
pada siang hari duduk-duduk di rumah Sa’ad bin Khaitsamah Al-Ausi sambil menerima orang-orang Anshar yang mengundangnya pindah ke Yastrib. Dalam
waktu empat hari, selama menetap di Quba itulah Nabi Muhammad SAW mendirikan masjid Quba pada tahun 622 M tahun ke 13 kenabian. Masjid ini
dibangun langsung di tanah lapang milik Kultsum bin Hadm yang diwakafkan untuk masjid. Masjid Quba dibangun langsung oleh Rasulullah SAW dengan
bantuan kaum muslimin. Bangunan masjid ini terbuat dari batu bata merah dan beratapkan daun kurma.
20
2. Membangun Masjid Nabawi. Ketika Nabi Muhammad SAW pertama kali memasuki kota Yastrib unta
yang ditunggangi Nabi Muahammad SAW berlutut pula ditempat penjemuran kurma milik Sahl dan Suhail bin Amr. Kemudian tempat itu dibelinya guna
membangun Masjid. Pembanguan Masjid yang kemudian dinamakan Masjid Nabawi ini dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama kaum muslimin di
tengah kota Madinah pada tahun 622 M. Sementara tempat itu dibangun, beliau tinggal pada keluarga Abu
Ayyub Khalid bin Zaid Al-Anshari. Dalam membangun Masjid itu Nabi Muhammad SAW juga turut bekerja dengan tanggannya sendiri. Kaum Muslimin
20
MT. Dyayadi, Tata Kota Menurut Islam Jakarta; Pustataka AL-Kautsar Grup, 2008cet. Ke-1, h60-61
dari kalangan Muhajirin dan Anshar ikut pula bersama-sama membangun. Selesai Masjid itu dibangun, disekitarnya dibangun pula tempat tinggal
Rasulullah SAW. Masjid mempunyai peranan yang sangat besar dalam masyarakat Islam,
dengan masjid selain dapat dipergunakan untuk shalat berjamaah, maka masjid juga dipakai untuk bermusyawarah, belajar ilmu agama, beri’tikaf, membaca dan
mengkaji Al-Qur’an, dan sebagainya. Dengan demikian secara garis besarnya pada Zaman Rasuluallah SAW
paling tidak fungsi masjid dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Sebagai pusat peribadatan, yaitu termasuk shalat, membaca Al-
Qur’an, bertadarus, mengutip zakat, beritikaf, berzikir, dan aneka kegiatan ibadah lainnya.
2. Sebagai pusat pendidikan dan pengajaran serta perpustakaan, pengadilan, tempat prajurit latihan militer sebelum memulai
perjuangan tempat mengatur strategi perang, tempat membuat pengumuman. Masjid juga merupakan tempat kegitan ekonomi,
baitul mal, menghimpun dana dari orang-orang kaya yang didistribusikan kepada fakir dan miskin.
21
21
MT. Dyayadi, Tata Kota Menurut Islam, h 64-65
Pembangunan Kota di Zaman Khalifah Umar bin Al-Khatab Pembanguanan kota merupakan sarana dan prasarana mendasar yang
menjadi tuntutan dalam proses pengembangan ekonomi, karena di dalamnya dilakukan banyak kegiatan ekonomi, dan di atasnya didirikan berbagai
fasilitas dan pelayanan umum. Sesungguhnya hal ini mendapat perhatian yang besar dari Khalifah
Umar bin Al-Khatab, di antara contoh yang paling menonjol adalah pembangunan kawasan perumahan bagi kaum muslimin di daerah-daerah
yang ditaklukan. Di antara kota terpenting yang dibangun pada masa Umar adalah Kufah, dan Basrah. Ketika membangun kota tersebut Umar
memperhatikan beberapa hal, yakni : 1. Memilih tempat yang sesuai.
Pemilihan tempat pembangunan kota mendapat perhatian yang besar dari Umar, beliau berupaya keras untuk memilih tempat yang sesuai bagi para
penghuninya, seperti sesuai tabiat mereka dan tidak berdampak buruk kepada kesehatan mereka. Umar menetapkan beberapa kreteria tempat yang sesuai
adalah dekat dengan fasilitas umum. Ketika Irak telah dikuasai umat muslim, maka perlu adanya
pemukiman unuk orang-orang Arab, untuk itulah Umar lalu menulis surat
kepada Sa’ad seorang panglima perang irak. Maksud Umar dengan menulis surat itu adalah:
1. Daerah yang dipilih untuk pemukiman harus kering seperti pedalaman, tetapi ada sumber air yang bagus.
2. Tidak terhalang oleh lautan atau jembatan untuk pengiriman bala bantuan kepada pasukan yang tinggal di daerah itu jika sewaktu-
waktu diperlukan. Kewaspadaan Umar bin Al-Khattab ini mengangap laut itu seperti
kapal yang berbahaya, dan untuk itu ia berpendapat antara dia dengan angkatan bersenjata jangan sampai dipisahkan oleh apa pun yang akan
membahayakan pengiriman bala bantuan kepada mereka.
22
2. Membangun Fasilitas Umum yang Lain a. Jalan.
Jalan merupakan sarana yang urgen karena memudahkan mobilisasi dan penyebrangan barang, kendaraan, dan orang serta unsur-unsur produksi
dan sebagai sarana yang menghubungkan antara pasar dan menjadi tempat peredaran hasil produksi.
Umar sangat memperhatikan urgensi jalan, baik jalan darat maupun jalan sungai, di mana Umar menunjuk orang yang bertanggung jawab dalam
22
ibid
,
h 88
urusan ini. Sebagaimana Umar juga mensyaratkan kepada Ahli Dzimah agar ikut andil dalam perbaikan jalan dan pembnagunan jembatan. Beberapa
referensi tentang perhatian Umar dalam mempermudah transportasi laut antara Hizaz dan Mesir. Di antara ucapannya dalam hal terssebut, “sungguh
jika masih hidup, niscaya aku akan membawakan kepada penduduk madinah makanan dari mesir hingga aku meletekannya di Al-jar”.
23
Untuk melaksanakan keinginan ini Umar memerintahkan kepada gubernur di Mesir, Amr bin Al-Ash untuk menggali terusan yang
menghubungkan Laut Merah dan Sungai Nil, yang pelaksanaanya selesai dalam satu tahun, sehingga kapal dapat berlabuh di Al-Jar, dan Umar
malakukan kunjungan kepelabuhan tersebut. Bahkan Umar memerintahkan membangun gudang di sana yang disebut Dar Ar-Rizqi untuk meyimpan
makanan dan hal-hal lain yang datang dari mesir, dan menunjuk Sa’ad Al-Jari sebagai penangung jawab pelabuhan Al-Jar yang terdapat disana.
b. Fasilitas Umum. Dalam buku fiqih ekonomi Umar bin Al-Khattab yang ditulis Dr.
Jaribah bin Ahmad Al-Harits 2006 dijelaskan bahwa fasilitas umum yang dibangun pada zaman Umar adalah:
23
Al-jar, sebuah pelabuhan , dan orang yang dipercaya oleh Umar adalah Sa’d Al-Jari sebagai penanggung jawab pelabuhan tersebut, dan dibuat gudang yang disebut Dar Ar-Rizqi untuk
menyimpan makanan dan hal-hal lain yang datang dari mesir.
1. Rumah tamu atau dar adh-dhiyafah untuk para tamu dari berbagai daerah yang datang ke madinah, bahkan Umar memerintahkan para gubernurnya
untuk membangun rumah seperti itu di kota mereka masing-masing. 2. Gudang logistik dar ar-rizqi yang dibangun diberbagai daerah yang di
dalamnya disimpan bahan-bahan makanan dan dibagikan kepada kaum muslimin.
3. Pembangunan bendungan untuk mencegah bahaya banjir terhadap kemaslahatan umum seperti ini merupakan sumbangan terpenting terhadap
modal sosial. 4. Di anatara pelayanan penting yang dilakukan Umar adalah memberikan
penerangan lampu terhadap Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Dan lampu-lampu tersebut merupakan sarana penerangan terbaik dari apa yang
dicapai manusia pada masa itu. 5. Di antara fasilitas umum yang didirikan Umar adalah beranda yang
dibangun di sisi Masji Nabawi, yang disebut Al-Buthaiha.
24
C. Pemanfaatan Tata Ruang Perspektif Hukum Islam