PPNS, ada beberapa Instansilembaga yang dapat melaksanakan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang yaitu:
•
Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD;
•
Instansi penerbit izin;
•
Instansilembaga lain yang bertugas dalam penertiban.
Adapun instansi atau lembaga yang bertugas dalam menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran adalah lembaga peradilan yang membentuk
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Selanjutnya, guna mengefektifkan daya penertiban, BupatiWalikota membentuk Tim Khusus
yang bertugas menangani pembongkaran bangunan-bangunan yang melanggar tata ruang. Tim ini terdiri dari unsur Bappeda, Bawasda, Penyidik PNS,
kejaksaan, dinas teknis terkait, camat, dan sebagainya.
36
Pengawasan adalah usaha untuk menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang berupa
pengumpulan data dengan melalui proses visualisasi, pengawasan dan monitoring untuk keudian dievaluasi dari setiap pemanfaatan ruanglahan
yang terjadi. Tahapan proses pengawasan meliputi pelaporan, pemantauan dan evaluasi.
a. Pelaporan
36
Sjofjan Bakar,
“
Kelembagaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Daerah” Jakarta : direktur fasilitasi penataan ruang dan lingkungan hidup – depdagri, 2006,h 6-7.
Berdasarkan tugas dan fungsinya, kelembagaan yang terlibat dalam proses ini adalah instansi-instansi teknis di tingkat Kabupaten Kota dan
Propinsi, aparat pemerintahan di tingkat yang lebih kecil Kecamatan, KelurahanDesa. Lembaga Swadaya Masyarakat, Masyarakat dan lembaga
swasta lain yang mempunyai kepentingan terhadap pemanfaatan ruang. Semua mempunyai wewenang yang yang sama dalam melaporkan setiap
tindakan penyimpangan pemanfaatan ruang ruang, yang dilakukan secara berjenjang dari lingkup terkecil hingga lingkup terbesar.
b. Pemantauan
Pemantauan dilakukan untuk mendapatkan tambahan informasi dari dinas-dinas lain yang ada di TKPRD maupun masyarakat berkaitan dengan
kegiatan yang ditenggarai ada penyimpangan dengan rencana tata ruang. Hasil pemantauan masing-masing kelembagaan tersebut dikoordinasikan dalam
rapat koordinasi TKPRD Propinsi. Tugas penilaian atas informasi yang ada menjadi tanggung jawab instansi teknis Diskimtaru.
Berdasarkan penilaian tersebut, secara umum hasil penilaian akan menghasilkan pengelompokkan pemanfaatan ruang yaitu :
Pemanfaatan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Pemanfaatan yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang
c. Evaluasi
Dalam proses evaluasi, hasil penilain dari permasalahan dipilah menjadi 2 dua aspek yaitu pemanfaatan tidak bermasalah dan pemanfaatan
bermasalah. Dari hasil evaluasi tersebut maka penyimpangan bermasalah dapat dibagi menjadi dua yaitu pemanfaatan yang sesuai dan pemanfaatan
yang tidak sesuai. Pemanfaatan yang sesuai dengan rencana tata ruang dipilah menjadi 3 tiga yaitu yang tidak menimbulkan masalah, yang menimbulkan
masalah kecil, dan yang menimbulkan masalah besar. Dari ketiga kriteria tersebut, akan dijadikan masukan sebagai peninjauan kembali RUTRK Kota.
Kemudian dari pemanfaatan yang tidak sesuai dengan RUTRK dipilah menjadi 2 dua, berdampak kecil dan besar, dan nantinya akan ditarik
kesimpulannya sebagai rekomendasi Gubernur dan Kabupaten untuk dilakukan penertiban dari penyimpangan yang ada.
37
37
Rencana umum tata ruang kabupaten pekalongan 2005-2014 h 3-4.
BAB III PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DI DAERAH PERSPEKTIF