Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Ke Negeri China, itulah untaian pribahasa arab yang menjadi landasan beliau dalam menuntut ilmu. Beliau banyak mengemban
ilmu-ilmu Agama di berbagai Sekolah hingga menjadi Mubaligh terkenal dan disegani. Adapun sekolah yang pernah beliau jadikan tempat untuk menuntu ilmu,
1. Sekolah Dasar di Pondok Kelapa.
2. Madrasah Ibtidaitah MI di Pondok Kelapa.
3. PGA di Bekasi Pada Tahun 1979.
4. Pondok Pesantren Daarul-Rahman terletak di Jakarta Selatan di bawah
asuhan KH. Syukron Ma’mun. 5.
Salafiyah, Serang Banten Pada Tahun 1985.
3
B. Aktivitas Dakwah KH. Abdul Rahman al-Madinah dan Keterkaitan
Berdirinya Pondok Pesantren al-Hidayah
Aktivitas dakwah beliau tidak hanya sebatas dengan siraman-siraman rohani ataupun ceramah, akan tetapi beliau juga melakukan kegitan atau dakwah bilhal
sebagai usaha mengefektifkan dakwah Islam agar balance antara dakwah billisan dan dakwah bilhal.
Setiap hari beliau menjalan aktivitas yang padat dimulai dari mengajar di beberapa majlis talim sampai berdakwah di atas mimbar, namun beliau tidak
3
Pada pagi hari beliau sekolah di Madrasah yang dekat dengan rumah beliau, untuk menuju ke sekolah beliau mengendarai sepeda butut, beliau selalu mendapatkan ejekan dari teman-
temannya dengan ejekan “itu onta dah dikasih rumput”, namun beliau tetap sabar. Sorenya beliau sekolah lagi di Madrasah Ibtidaiyah. Kegigihan beliau dalam menuntut ilmu tidak pernah patah
semangat, terbukti bahwa beliau banyak menjuarai di berbagai perlombaan baik olahraga maupun seni. Karena beliau menyadari akan pentingnya ilmu agama beliau melanjutkan sekolahnya ke
Pesantren Daarul-Rahman. Di sinilah beliau mulai menggali potensi yang ada pada dirinya dalam bidang dakwah, bahkan beliau menjadi salah satu murid kesayangan KH. Syukron ma’mun,
sampai saat ini hubungan beliau dengan guru-gurunya masih sangat dekat, beliau pernah berpesan agar selalu menjaga silaturahmi dengan para guru karena dengan itu, ilmu kita akan bermanfaat.
pernah lelah untuk berdakwah, karena itu perintah dari Allah yang dituangkan pada al-Quran.dan Hadits.
☺ ☺
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang
munkarmerekalah orang-orang yang beruntung.” al-Imran Ayat 104.
Dengan cara penyampaiannya yang bagus dan mudah dicerna oleh masyarakat serta memadukan materi ceramah dengan humor yang dapat
menyegarkan Suasana mad’u. KH. Abdul Rahman al-Madinah mampu merekrut jama’ah dari berbagai kalangan, bahkan banyak jamah yang menginginkan majlis
talimnya diajar oleh beliau. Aktifitas beliau selain membimbing dan mengasuh santriawan dan santriawati yang ada di Pondok Pesantren beliau juga aktif
dakwah di luar dan berbagai Daerah termasuk Sulawesi, Padang, Kalimantan dan masih banyak lagi .
Beliau mengajar dari masjid ke masjid dari remaja orang tua dan kaum ibu terutama di lingkungannya sendiri karena beliau ingin lingkungannya disirami
dengan siraman rohani. Beliau mengajar juga di luar Kota atau Jawa akan tetapi mengajar di sana hanya sebulan sekali, karena yang beliau mendahulukan dakwah
di lingkungannya sendiri. Oleh karena itu setiap hari beliau mengajar di majelis- majelis yang terletak khusunya di Daerah Pondok Kelapa dan sekitarnya. Beliau
juga sering berdakwah di Luar Jawa untuk mengisi ceramah dalam rangka memperingati hari besar Islam seperti, Maulid Nabi, Isra Miraj, Nuzulul al-
Qur’an, dan acara besar lainnya.
Dalam berdakwah KH. Abdul Rahman al-Madinah tidak mengenal kelas atas dan kelas bawah, yang terpenting bagi beliau bagaimana dakwah itu dapat
tersalurkan bagi yang membutuhkannya, karena dakwah merupakan warisan dari Rasullullah, walaupun tantangan dakwah itu sulit, namun dakwah Islam harus
tetap dilaksanakan. Sampai saat ini beliau menjadi penasehat FBR dan FORKABI. Banyak partai
yang mengajak beliau untuk bergabung dengan partainya. Namun beliau menolak karena beliau berharap dakwahnya ini dapat bermanfaat bagi semua lapisan
masyarakat, maka dari itu beliau tidak mau bergelut dalam partai karena menurutnya. Jika bergelut dalam partai maka mungkin dakwah saya memihak
untuk satu partai saja, saya hanya ingin dakwah saya meluas di berbagai kalangan. Karena saya dari masyarakat dan saya masyarakat supaya saya diterima oleh
masyarakat makanya saya mengambil satu keputusan bahwa saya ingin dimiliki oleh semua masyarakat dan tidak memegang kepada satu partai, atau satu
golongan, atau satu organisasi tertentu dengan maksud agar dakwah saya dapat masuk kesemua kalangan dan masyrakat, karena saya ingin memasyarakatkan
dakwah karena saya berprinsip kalau saya berdakwah satu partai maka partai lain tidak menikmati dakwah saya, karena berbeda pendapat atau argument oleh partai
lain. Sedangkan kita satu bangsa yanga harus diberi siraman rohani sehingga menjadi bangsa yang selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi
larangannya. KH. Abdul Rahman al-Madinah tertarik dengan Dunia Dakwah karena itu
merupakan perintah dari Allah dan Rasulnya. Dalam al-Quran “ud’u” ajaklah
atau serulah manusia dalam kebaikan, jika kita senantiasa mengajak saudara- daudara kita kejalan kebaikan yang diridhoi oleh Allah maka itu sangat mulia di
hadapan-Nya. tugas yang mulia ini merupakan perintah Allah, tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan dari seseorang yang kita ajak berdakwah. Jika mereka
mengikuti apa yang kita serukan sesuai dengan ajaran Allah dan Rasulnya berarti kita telah menyelamatkan mereka.
4
Maka dari itu beliau sangat tertarik dengan tugas yang mulia itu, ada satu pepatah yang mengatakan. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi
orang lain. Kita ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain makanya saya akan terus menjalakan dakwah walau dakwah itu sangat berat
Katakan Yang Benar Walau Itu Pahit. Kita harus berani katakan yang benar itu benar dan yang bathil itu bathil di tengah-tengah Umat dan di tengah masyarakat
Berdirinya Pondok Pesantren al-Hidayah dilatar belakangi oleh adanya keprihatinan terhadap anak-anak yatim dan dhua’fa yang kurang mendapatkan
perhatian yang memadai untuk memahami dan melaksanakn petunjuk Agama Islam. Islam adalah agama “Rahmatan Lil’aalamin” Rahmat Bagi Seluruh
Alam. Namun di sisi lain ada juga manusia yang seakan-akan tidak merasakan kerahmatan Islam karena dari mereka tidak memiliki kelebihan harta, ilmu,
maupun kesempatan. Di antara manusia yang tidak kurang mendapatkan perhatian tersebut adalah anak-anak yatim dan dhu’afa.
4
Wawancara Pribadi Dengan KH. Abdul Rahman al-Madinah Pimpinan Pondok Pesantren al-Hidayah, Pada Tanggal 5 Agustus, di kediaman beliau.
Agar keprihatinan di atas dapat membuahkan hasil maka perlu segera didirikan sebuah sarana pendidikan untuk menampung anak-anak yatim dan
dhua’fa, maka H. al-Madinah al-magfurlah , H. Abd. Latif al-magfurlah, dan KH Abdul Rahman al-Madinah mendirikan sebuah yayasan al-Hidayah, pada
mulanya yayasan ini hanya bergerak di bidang informasi seperti Majelis Ta’lim, Kuliah Ramadhan dan kegiatan-kegiatan Islam lainnya.
Namun pengurus dan pengasuh tidak putus asa juga tidak tinggal diam berbagai usaha telah dilakukan agar dapat mengembangkan cita-cita melalui
yayasan yang sudah terbentuk. Maka untuk mengantisipasi kamajuan jaman serta dukungan dan dana-dana dari warga setempat yang tak henti-hentinya
didedikasikan kepada pengurus dan pengasuh. maka didirikan juga Pondok Pesantren al-Hidayah dan sekolah formal hingga saat ini, mulai dari Raudhotul
Atfal RA, Madrasah Ibtidaiyah MI, Madarasah Tsanawiyah MTs, Dan Madrasah Aliyah MA.
5
Para santri yang datang dan bermukim di Pondok Pesantren al-Hidayah ternyata tidak hanya dari masyarakat Pondok Kelapa, akan tetapi ada pula santri
yang berasal dari Luar Jawa seperti, Lampung, Palembang dan Irian Jaya. Mereka bermukim di sana semata-mata hanya ingin menuntut ilmu dan sekaligus
mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka melalui program EkstraKurikuler di Pondok Pesantren. Pondok Pesantren al-Hidayah diharapkan
menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang menciptakan generasi muslim serta
5
Wawancara Pribadi Dengan Ustad Moh. Zaelani, Pada Tanggal 19 Juni Di Kediaman Beliau.
mampu menjawab tantangan jaman dan yang paling pokok adalah mampu menyiapkan sumber daya alam yang berkualitas.
C. Visi dan Misi Pondok Pesantren al-Hidayah