Gambar 6.38. Diagram Objek
6.3.2. Network
Dalam sistem informasi penerimaan bahan baku yang dirancang ini menggunakan jaringan yang masing-masing node yang terpisah dalam jarak lokal dan
menggunakan link berupa jalur transmisi kabel yang disebut LAN local area network. Di dalam LAN, masing-masing komputer mikro subsistem dihubungkan dengan
network server komputer pusat manajemen pabrik.
Network yang digunakan pada sistem informasi penerimaan bahan baku ini berbentuk star network.
Node yang yang terdapat pada sistem dihubungkan dengan node pusat central
node atau host node yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang, dimana semua
komunikasi ditangani dan diatur oleh central node. Central node melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasidiantara node yang ada. Jika node yang
satu akan berkomunikasi dengan node yang lainnya, maka harus melewati central node. Gambar topologi star network dapat dilihat pada gambar 6.39 berikut ini.
Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007.
USU Repository © 2009
Gambar 6.39. Topologi star network
Dari rancangan sistem komunikasi data dan jaringan kerja, maka didapatkan rancangan yang memungkinkan semua pengguna sistem informasi untuk berinteraksi
dan saling bertukar informasi dengan cepat dan akurat serta sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem informasi yang lain.
Rancangan sistem informasi penerimaan bahan baku yang didapat seperti terlihat pada gambar 6.40 berikut ini..
Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007.
USU Repository © 2009
Gambar 6.40. Model rancangan sistem informasi penerimaan bahan baku Pabrik Gula Kwala Madu
Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007.
USU Repository © 2009
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan rancangan sistem informasi penerimanaan bahan baku pada Pabrik Gula Kwala Madu dapat disimpulkan, yaitu :
1. Sistem informasi penerimaan bahan baku pada Pabrik Gula Kwala Madu saat ini menggunakan cara tradisional dimana setiap bagian atau elemen-elemen dari
sistem informasi tidak terhubung secara integrasi, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak, biaya lebih besar, dan membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk mendapatkan informasi penerimaan bahan baku 2. Penyimpanan data yang dilakukan perusahaan pada saat ini dalam bentuk arsip,
sehingga sulit untuk memperoleh data yang sudah lama tersimpan. Dengan mengunakan rancangan sistem informasi ini, data yang tersimpan dalam bentuk
database dan terhubung dengan komputer pada bagian yang lain. 3. Keunggulan sistem informasi ini ini terletak pada keakuratan, kecepatan dan
ketepatan informasi yang disampaikan. Dimana pengaksesan data dapat diperoleh dengan cepat melalui databases yang terhubung dengan komputer
pusat. Selain itu juga data yang berhubungan penerimaan bahan baku dapat terus diperbaharui dengan cepat dan berkesinambungan.
4. Kondisi perusahaan dalam menerapkan rancangan sistem informasi ini harus didukung peralatan dan perlengkapan sistem informasi, kedisiplinan operator
dan pemasok agar keakuratan informasi penerimaan bahan baku dapat dipastikan dan dapat diperbaharui sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu
Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007.
USU Repository © 2009