Aspek Sosial Perusahaan Pabrik Gula PTPN II Aspek Lingkungan Perusahaan

Pemasaran pada Pabrik Industri Gula PTPN II dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak perusahaan melalui bagian pemasaran, selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke pabrik untuk diproses. Setelah pemesanan selesai diproses, maka selanjutnya dikirim kepihak Bulog sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Saluran produksi Pabrik Gula PTPN II sampai ketangan konsumen dapat digambarkan seperti berikut Gambar 2.1. Saluran produksi Parik Gula Kwala Madu 2.5. Aspek Sosial dan Lingkungan

2.5.1. Aspek Sosial Perusahaan Pabrik Gula PTPN II

Bagian Pemasaran BULOG Konsumen Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007. USU Repository © 2009 Berdirinya Pabrik Gula Kwala Madu ini cukup membantu dalam menampung tenaga kerja yang ada disekitar pabrik tersebut, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di lingkungan pabrik.

2.5.2. Aspek Lingkungan Perusahaan

Letak Pabrik pada suatu tempat dapat memberi pengaruh terhadap lingkungannya, baik pengaruh terhadap yang langsung ataupun pengaruh yang tidak langsung. Pengaruh langsung yang perlu diperhatikan adalah pengaruh limbah terhadap lingkungan disekitar pabrik. Ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup telah ditetapkan di Indonesia melalui undang-undang No.41982, antara lain mengharuskan membuat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL sebelum pembangunan suatu pabrik dan melaksanakan Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan SEMDAL pabrik yang sudah berjalan. AMDAL sebagai alat dalam perencanaan harus mempunyai peranan dalam pengambilan keputusan tentang proyek yang sedang direncanakan. Artinya AMDAL tidak banyak artinya apabila dilakukan setelah diambil keputusan untuk melaksanakan proyek tersebut. Namun pada pihak lain juga tidak benar menganggap AMDAL sebagai satu-satunya faktor penentu dalam pengambilan keputusan, disamping masukan dari bidang teknik, ekonomi, dan lain-lain. PT. Perkebunan Nusantara II Persero Pabrik Gula Kwala Madu sebagai salah satu industri yang menggunakan tebu sebagai bahan baku utamanya tidak diragukan lagi Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007. USU Repository © 2009 menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan sehingga tidak didahului penyusunan penyajian evaluasi lingkungan SEL Dampak negatif akibat kegiatan di Pabrik Gula Kwla Madu yang harus segera disusun Rencana Pengelolaan Lingkungan RPL untuk penurunan kualitas air adalah: 1. Pengolahan Limbah Cair 1 Perbaikan kolam pengolahan 2 Pendaurulangan air jatuhan kondensor 2. Penanggulangan Limbah Padat 1 Pemanfaaatn blotong untuk bahan baku pupuk kompos 2 Pemanfaatan ampa tebu untuk bahan bakar di Boiler 3 Pemanfaatan abu ketel untuk campuran pupuk kompos 3. Pengolahan Limbah Gas Penanganan abu cerobong ketel yang banyak mengandung abu ketel dengan pemasangan wet scrubber ampas basah pada gas duck boiler antara IDF dengan cerobong. Tabel 2.1. Analisis Spesifikasi Buangan Limbah Cair PGKM No Uraian Satuan Nilai Analisa Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007. USU Repository © 2009 Ambang Batas Limbah A Sistem Pengendalian Kolam 1. Kolam pendingin stabilisasi PH 6-9 6.40 Temperatur C 40 31.70 Pengoperasian Aerator Jam Hari 24 24 2. Kolam Oksidasi Aerasi PH 6-9 7.70 Pertumbuhan Bakteri Positif Positif Pengoperasian Aerator Jam Hari 24 24 3. Kolam Pengendapan Clarifier PH 6-9 7.80 Temperatur C 27-32 30.00 B Analisis Buangan Akhir 1. BOD3 Mgr L 100 98 2. COD Mgr L 250 243 3. TSS Mgr L 175 169 4. PH 6-9 7.30 5. Temperatur C 27-32 28.50 Sumber : Laboratorium PGKM Bila dibandingkan spesifikasi buangan limbah Pabrik Gula Kwala Madu dengan nilai ambang batas yang diperkenankan seperti terlihat pada tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa kandungan zat terlarut pada limbah masih dalam nilai ambang batas yang aman bagi lingkungan. Ariyanto : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Dengan Metodologi Berorientasi Objek Pada Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II, 2007. USU Repository © 2009 2.6. Proses produksi 2.6.1. Standar Mutu Produk