Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
2.7.3. Waste treatment
Suatu pabrik harus memiliki waste treatment yang tidak berbahaya. Limbah yang dihasilkan terdiri dari limbah padat berupa sisa-sisa proses dari
pengolahan crumb rubber berupa lateks yang menggumpal dan air pencucian dan pencampuran. Limbah dialirkan menuju kolam-kolam pengolahan limbah di
dalam saluran yang berbentuk parit. Parit tersebut di beri saringan untuk menangkap potongan kecil sisa olahan karet.
2.8. Struktur organisasi perusahaan
Sistem organisasi dan manajemen yang baik sangat diperlukan pada satu perusahaan, terutama perusahaan industri yang berskala besar. Penyusunan sistem
organisasi dan manajemen harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan yang bersangkutan, sebab sistem yang baik bagi suatu perusahaan belum tentu baik
bagi perusahaan lain. Adanya sistem yang terencana dengan baik, akan menjamin lancarnya informasi dan komunikasi di dalam organisasi sehingga dapat diperoleh
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang tepat pada keadaan yang dibutuhkan. Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan hubungan kerja antara dua orang
atau lebih pada tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas-
tugas serta tanggungjawab kepada individu maupun bagian-bagian pada suatu organisasi. Struktur organisasi yang baik adalah pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang jelas, yang memperlancar suatu proses untuk menuju suatu keberhasilan yang maksimum dengan modal yang sekecil-kecilnya dan
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
menggunakan sarana yang tersedia semaksimal mungkin. Pendistribusian tugas- tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungannya satu sama lain pada
pokoknya dapat digambarkan pada suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan dapat dengan jelas mengetahui apa yang menjadi tugasnya,
darimana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab. Sehingga akan tercipta suasana kerja yang baik dan terhindar dari tumpang tindih
pada perintah dan tanggung jawab. Organisasi adalah suatu kerangka hubungan kerja antara individu-individu
yang bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan
bersama serta untuk dilaksanakan dalam suatu kesatuan yang utuh. Struktur organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk bagan organisasi
organization chart yang memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen- departemen dalam organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan kerja baik
secara horizontal maupun vertikal. Perusahaan mempunyai struktur organisasi dalam bentuk organisasi garis atau lini, dan fungsional. Struktur organisasi
perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.2. dibawah ini.
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
Asisten Teknik
Asisten Laboratorium
Asisten Pengolahan
Asisten Tata
Usaha
Asisten Sipil dan
Alat Berat Asisten
Personalia Kebun
Masinis Kepala
Manajer
Fungsional Lini
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Keterangan Garis
Gambar 2.2. Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III
Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para adalah struktur organisasi fungsional dan lini. Struktur organisasi
fungsional adalah struktur organisasi berdasarkan pembagian tugas yang dilakukan menurut fungsinya masing-masing. Bentuk ini ditunjukkan dengan
adanya spesialisasi tugas pada setiap unit organisasi sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan fungsinya. Dan
dikatakan struktur organisasi lini karena kekuasaan mengalir secara langsung dari menejer ke kepala bagian, kemudian ke para karyawan di bawahnya dan kepala
bagian menjalankan semua pengawasan dalam jajarannya. Pada perusahaan ini terdiri dari sejumlah afdeling dan setiap karyawan bertanggung jawab pada setiap
afdeling.
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
2.9. Uraian tugas dan tanggung jawab