Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
Tabel 6.1. Persentase Faktor Six Big Losses mesin Dryer Twind Periode Feb 2008 - Jan 2009
No Six Big Losses
Total Time
Losses Persentase
Persentase Kumulatif
1 IdlingMinor Stoppages Losses
910,33 83,59
83,59 2
Breakdown Losses 84,31
7,74 91,33
3 SetupAdj.
74.45 6,83
98,16 4
YieldScrap Loss Reduced 10,83
0,99 99,15
5 Reduced Speed Losses
9,05 0,85
100 6
Rework Loss 100
1.088,97 100
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
Idl ing
M inor
S toppages
Los s
es B
reak dow
n Los
s es
S et
up A
dj .
Y iel
d S
c rap
Los s
R educ
ed R
educ ed
S peed
Los s
es Re
wo rk
Los s
Faktor Six Big Losses
T o
tal T
im e L
o ss
Jam
75 80
85 90
95 100
105
P er
sen tase K
u m
u lat
if
Total Time Losses Persentase
Kumulatif
Gambar 6.1. Bar Chart Six Big Losses Mesin Dryer Twind Periode Feb 2008 - Jan 2009
6.3. Analisis Diagram Sebab Akibat
Agar perbaikan dapat segera dilakukan, maka analisa terhadap penyebab faktor-faktor six big losses yang mengakibatkan rendahnya efektivitas mesin
dalam perhitungan OEE dilakukan dengan menggunakan diagram sebab akibat.
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
Analisa dilakukan akan lebih efisien jika hanya diterapkan pada faktor-faktor six big losses yang dominan seperti pada diagram pareto yang dibuat. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap bersarnya produktivitas dan efisiensi mesin antara lain:
1. IdlingMinor Stoppages Losses
Rendahnya produktivitas mesin yang diakibatkan berhenti secara berulang-ulang atau mesin beroperasi tanpa menghasilkan produk.
Rendahnya produktivitas mesin antara lain disebabkan oleh: 1. Manusiaoperator
a. Kurang responsif operator dalam mengawasi suhu mesin pada saat mesin
beroperasi. b.
Kurang teliti dalam merawat dan membersihkan mesin yang mengakibatkan mesin berhenti secara tiba-tiba.
2. Mesinperalatan a.
Sering terjadi gangguan tiba-tiba, terjadi karena suhu yang dihasilkan mesin dryer twind tidak stabil.
b. Umur mesin yang sudah tua.
3. Lingkungan a. Kebersihan pada mesin kurang terlihat pada butiran blengket yang jatuh
pada rel tidak langsung dibersihkan mengakibatkan tersangkutnya roda box dryer pada rel.
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
4. Metode a. Proses pemeliharaan tidak standar, dalam merawat mesin operator hanya
melakukan perwatan bila ada kerusakan pada mesin. 5. Bahan
a. Butiran blengket yang masuk pada mesin terlalu basah mengakibatkan pengeringan tidak sempurna.
2. Breakdown Losses
1. Manusiaoperator a. Kurang responsif operator dalam mengawasi suhu mesin pada saat mesin
beroperasi . b.
Kurang teliti dalam merawat dan membersihkan mesin yang mengakibatkan mesin berhenti secara tiba-tiba.
2. Mesinperalatan a.
Mesin sulit untuk dperbaiki, dikarenakan suku cadang yang langka. b.
Mesin sudah tua 3. Lingkungan
a. Kebersihan pada mesin kurang terlihat pada butiran blengket yang jatuh pada rel tidak langsung dibersihkan mengakibatkan tersangkutnya roda box
dryer pada rel. 4. Metode
a. Proses pemeliharaan tidak standar, dalam merawat mesin operator hanya melakukan perwatan bila ada kerusakan pada mesin.
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
5. Bahan a. Butiran blengket yang masuk pada mesin terlalu basah mengakibatkan
pengeringan tidak sempurna.
6.4. Usulan Penyelesaian Masalah 6.4.1. Usulan Penyelesaian Masalah Six Big Losses