Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAT
A
5.1. Pengumpulan Data
Mesinperalatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PTP-Nusantara III yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin
ini bersifat critical unit diamana ketika terjadi kerusakan pada mesin ini akan mengakibatkan terhentinya proses produksi dan diarea ini ini juga sering
dilakukan penggantian komponen mesin dan peralatan. Sasaran dari penerapan TPM adalah meminimumkan six big losses yang
terdapat pada mesin Dryer Twind, sehingga dapat diperoleh efektivitas penggunaan mesin pada area tersebut secara maksimal. Maka terlebih dahulu
dilakukan pengukuran untuk dapat mengetahui tingkat efektivitas mesinperalatan yang digunakan saat ini dengan menggunakan indikator OEE overall equipment
effectivenes. Dengan peningkatan OEE akan menghasilkan peningkatan efisiensi dan produktivitas pada mesin Dryer Twind
Untuk pengukuran efektivitas dengan menggunakan OEE pada mesin mixer ini dibutuhkan data yang bersumber dari laporan produksi.
Data yang digunakan adalah dalam periode November 2008 – Januari 2009, yaitu:
1. Data waktu downtime mesin Dryer Twind 2. Planned downtime untuk mesin Dryer Twind
3. Data waktu setup mesin Dryer Twind
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
4. Data waktu produksi mesin Dryer Twind 5. Data yang lain yang mendukung dalam pemecahan masalah.
1. Data waktu downtime Waktu down time adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk
melakukan proses produksi akan tetapi dikarenakan adanya kerusakan atau gangguan pada mesin mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses
produksi sebagaimana mestinya Kerusakan breakdowns atau kegagalan proses pada mesinpealatan yang
terjadi tiba-tiba. Downtime merupakan kerugian yang dapat terlihat dengan jelas karena terjadi kerusakan mengakibatkan tidak adanya output yang dihasilkan
disebabkan mesin tidak berproduksi. Data waktu downtime dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5.1. Data Waktu Kerusakan Breakdown Mesin Dryer Twind Periode
Total Waktu Kerusakan jam
Februari 6,21
Maret 8,33
April 5,24
Mei 12,07
Juni 4,14
Juli 14,23
Agustus 8,21
September 5,48
Oktober 5,22
November 6,36
Desember 4,39
Januari 4,43
Sumber : PTP-Nusantara III Gunung Para
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
2. Planned Downtime Planned Downtime merupakan waktu yang sudah dijadwalkan dalam
rencana produksi, termasuk pemeliharaan terjadwal dan kegiatan manajemen yang lain seperti pertemuan. Pemeliharaan terjadwal dilakukan oleh pihak
perusahaan untuk menjaga agar mesin tidak rusak saat proses produksi berlangsung. Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin dan sesuai jadwal yang
dibuat oleh departemen maintenance. Data waktu pemeliharaan dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2. Data Waktu Pemeliharaan Mesin Dryer Twind Periode
Total Waktu Pemeliharaan jam
Februari 34
Maret 31
April 28
Mei 36
Juni 29
Juli 32
Agustus 38
September 34
Oktober 29
November 31
Desember 33
Januari 30
Sumber : PTP-Nusantara III Gunung Para
3. Data Waktu Setup mesin Dryer Twind
Waktu setup adalah waktu produksi untuk memproduksi satu jenis produk setelah jenis produk lain selesai dilaksanakan. Waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setup mesin mulai dari waktu berhenti mesin sampai proses untuk
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
kegiatan produksi berikutnya. Data waktu setup mesin Dryer Twind dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3. Data Waktu Setup Mesin Dryer Periode
Total Waktu Setup jam
Februari 5,96
Maret 5,84
April 6,31
Mei 6,25
Juni 6,42
Juli 6,02
Agustus 5,87
September 6,37
Oktober 6,24
November 6,56
Desember 6,33
Januari 6,28
Sumber : PTP-Nusantara III Gunung Para
4. Data Produksi
Data produksi mesin Dryer Twind Pada bagian penghancurpenggilingan
di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para dalam periode November 2008 – Januari 2009 adalah :
a. Total available time adalah total waktu mesin Dryer Twind yang tersedia
untuk melakukan proses produksi dalam satuan jam. b.
Total product processed adalah jumlah berat total produk yang diproses oleh mesin Dryer Twind dalam satuan ton.
c. Total good product adalah jumlah berat total produk yang baik sesuai
dengan spesifikasi kualitas produk yang telah ditentukan dalam satuan ton
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
d. Total actual press hours adalah total waktu aktual proses pengeringan
crumb rubber pada mesin Dryer Twind
e. Total reject adalah jumlah berat total produk yang ditolak karena cacat pada
produk sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas produk dalam
satuan ton
f. Total scrap weight adalah jumlah berat total produk yang rusak atau sisa
hasil proses pencampuran dalam satuan ton
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
Tabel 5.4. Data Produksi Mesin Dryer Twind Periode Februari 2008 – Januari 2009
Bulan Total
Available Time
jam Total
Product Processed
Kg Total
Good
Product Kg
Total Reject
Weight Kg
Total Scrap
Weight Kg
Total Actual
Press Hours
jam
Februari 480
293593 292846
747 370,69
Maret 504
307171 306412
759 387,84
April 480
288836 280025
811 364,69
Mei 504
302751 302048
703 382,26
Juni 480
288971 288257
714 364,86
Juli 504
304232 303602
630 384,13
Agustus 504
291128 290404
724 367,58
September 480
273846 273154
692 345,76
Oktober 504
297123 296468
655 375,15
November 480
294359 293649
710 371,66
Desember 504
294541 293882
659 371,89
Januari 504
306925 306108
817 387,53
Sumber : PTP-Nusantara III Gunung Para
Henry Joy Hutagaol : Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
5.2. Pengolahan Data