6
dengan keharusan untuk menghayati hakikat serta tujuan dari diterapkannya syariat.
10
Mengingat ketertarikan penulis mengenai uraian di atas, dan melihat belum adanya yang membahas tetang konsep ibadah Abdul
Qadir Al- Jailani dalam tinjauan Maqashid Syari’ah maka penulis
mencoba untuk mengangkat sebuah judul skripsi
tentang “ KONSEP IBADAH ABDUL QADIR AL-JAILANI DALAM TINJAUAN
MAQASHID SYARIAH AL-SYATIBI ”.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah salah satu upaya untuk mempermudah pembatasan dalam penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a Bagaimana konsep ibadah Abdul Qadir al-Jailani ditinjau
dari teori maqahid syari ’ah al-Syatibi.?
b Adakah kesesuain praktik ibadah Abdul Qadir al-Jailani
dengan maqashid syar ’iah al-Syatibi.?
2. Pembatasan Masalah
10
Abdul Qadir al-Jailani, Sirrul – Asrar, Ciputat, Salima, 2013, cet. II, h.xxiii
7
Sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang timbul dalam penelitian ini, maka penulis perlu membatasi masalahnya. Hal ini
dimaksudkan agar pembahasannya mengenai sasaran dan tidak mengambang. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah
bersuci dan shalat pada buku Sirrul-Asrar karya Abdul Qadir al-Jailani dalam Bab Ibadah.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Untuk mengetahui kerangka teori al-Syatibi tentang maqashid syari’ah dalam konsep ibadah Abdul Qadir al-Jailani di
kitab Sirr – Al-Asrar.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : a.
Memperluas dan memperdalam wawasan ilmu pengetahuan khususnya dibidang
Syari’ah. b.
Memberikan kontribusi positif dengan tersedianya data tentang pandangan Al-Syatibi tentang maqashid al-
syari’ah dalam konsep ibadah Abdul Qadir Al-Jailani di kitab Sirr
– Al-Asrar. c.
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan rujukan bagi pengembangan khazanah keilmuan ke depan.
D. Kajian Pustaka Terdahulu
8
untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama maka diperlukan
tinjauan kajian
pustaka terdahulu.
Berdasarkan pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan terhadap beberapa
sumber kepustakaan terkait dengan permasalahan yang di bahas dalam penulisan skripsi ini, Penelitian seputar kitab sirr al-asrar abdul qadir
al-jailani bukanlah yang pertama dan sering ditemukan, hingga penelitian ini disusun penulis menemukan skripsi yang terkait dengan
kitab sirr al-asrar yaitu : pada tahun 2009, ditulis skripsi
atas nama mukhamad ma’ruf 04511779 konsentrasi aqidah dan filsafat UIN sunan kali jaga
yogyakarta dengan judul “Konsep Zikir Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Telaah Kitab Sirr Al-
Asrar” yang membahas tentang zikir menurut abdul qadir al-jailani dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
Pada skripsi di atas membahas tentang zikir dan dalam skripsi diatas tidak menerangkan tentang konsep shalat ataupun bersuci
menurut abdul qadir al-jailani, sedangkan skripsi ini membahas bersuci dan shalat menurut abdul qadir al-jailani.
Sedangkan penelitian mengenai konsep maqashid syariah al- syatibi sudah sangat banyak dan sering ditemukan, penulis juga
menemukan skripsi tentang maqashid syariah yatiu : Pada tahun 2009, ditulis skripsi atas nama asnawi 04350018
konsentrasi ahwal syakhsiyah UIN sunan kali jaga yogyakarta dengan judul “Tinjauan Maqashid Syariah Terhadap Perkawinan Beda
9
Agama” yang membahas kasus perkawinan beda agama dan bagaimana tinjauan maqashid syariah.
Pada skripsi diatas objek bahasannya adalah nikah beda agama, sedangkan skripsi ini membahas konsep bersuci dan shalat menurut
abdul qadir al-jailani, jadi disnilah letak perbedaan dengan skripsi sebelumnya.
E. Metode Penelitian