28
C. Maslahah adalah Maqashid Syari’ah
maslahah secara bahasa atau etimologi bahasa arab adalah berarti kemanfaatan, kebaikan, kepentingan. Dalam bahasa Indonesia
sering ditulis dan disebut dengan kata maslahat lawan kata dari mafsadat yang berarti sesuatu yang mendatangkan kebaikan
keselamatan, faedah, guna. Sedangakan kemaslahatan berarti kegunaan, kebaikan, manfaat, kepentingan.
34
Syari ’ah Islam itu adalah syari’ah mashlahah. Norma hukum
yang dikandung teks-teks syari ’ah pasti dapat mewujudkan
maslahah, sehingga tidak ada maslahah diluar petunjuk teks syari
’ah dan karena itu tidak ada pertentangan antara mashlahah dan teks syari
’ah.
35
Adapun pengertian maslahah secara terminologi adalah
memelihara dan mewujudkan tujuan syara’ yaitu meliputi pemeliharaan
agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta kekayaan. Setiap sesuatu yang dapat menjamin dan melindungi eksistensi kelima hal tersebut
dikualifikasi sebagai maslahah.
36
Sementara itu pembagian maslahah pada umumnya ulama
lebih dulu meninjaunya dari segi ada atau tidakn ya kesaksian syara’
terhadapnya.
34
Dahlan Tamrin, Filsafat Hukum Islam, Malang, UIN malang Press, 2007 Cet. 1, h.113.
35
Asmawi, “Maslahah, Hukum Islam, dan Hukum Negara” Ahkam XI, No.2 juli 2011: h.142.
36
Ibid.
29
Berdasarkan segi ada tidaknyan ketegasan justifikasi syara’
maslahah dibagi tiga yaitu : 1
al- maslahah al-mu’tabarah atau mu’atsirah yaitu maslahah yang mendapat ketegasan justifikasi syara
’ terhadap penerimaannya atau
maslahah yang secara khusus diakui oleh syara’.
37
2 al- maslahah al-mursalah yaitu maslahah yang tidak
terdapat dalil syara’ yang secara khusus mengakui ataupun
menolaknya. 3
al- maslahah al-mulgha adalah maslahah yang terdapat kesaksian
syara’ yang
membatalkannya menolaknya,
maslahah mulgha ini batil artinya tidak dapat dijadikan hujjah atau sumber hukum karena ia bertentangan dengan nash.
38
Sesungguhnya penilaian sesuatu itu maslahah atau tidak
adalah murni akal tetapi ulama membuat tiga katagori ini agar jelas mana maslahat yang bisa di ambil dan yang tidak. Sehingga jelas
konsep maslahah ini tidak menabrak koridor-koridor yang
disepakati.
37
Asmawi, “Maslahah, Hukum Islam, dan Hukum Negara” Ahkam XI, No.2 juli 2011: h.143.
38
Dahlan Tamrin, Filsafat Hukum Islam, Cet. 1, h. 129
30
BAB III ABDUL QADIR AL-JAILANI DAN KONSEP IBADAH DALAM
SIRR AL-ASRAR
A. Biografi Abdul Qadir Al-Jailani