Pandangan Alumni Terhadap Makna Keyakinan Agama.

mayoritas seseorang yang telah bergabung dan mendalami ESQ, mereka akan mensupport sepenuhnya. 54 Seperti yang bapak Muchlis ungkapkan: “…Kendala tentu pasti ada, tetapi sejauh ini kendalanya adalah masalah tekhnis dan masih bisa diatasi, contoh ESQ hidup mandiri dan pembiayaan sendiri artinya untuk menjalankan sesuatu kita membutuhkan yang namanya amunisi-amunisi, tanpa amunisi tersebut kita tidak mungkin berjalan. Selain itu, kita juga harus memiliki sumber daya manusia yang kuat, karena tanpa SDM yang baik serta pengelolaan finance atau keuangan yang baik, tidak mungkin ESQ dapat berjalan dan saat ini memiliki karyawan ± 600 orang. Memang ada sebagian opini masyarakat yang menganggap ESQ hanyalah sebuah bisnis, dan saya rasa angapan tesebut keliru. Kita akui ESQ memang profesional karena kita tidak memungut dana dari sumbangan, kita bukanlah LSM ataupun yayasan yang memperoleh dana dari orang lain. Oleh karena itu kita memiliki yang namanya merdeka, dimana keuangannya kita kelola sendiri dan kita berjalan tanpa bantuan orang lain. Namun, saya lihat umumnya seseorang yang sudah masuk dan mengenal ESQ lebih mendalam ia akan mensupport”. Untuk menganalisis hasil penelitian yaitu dampak Training ESQ terhadap peningkatan keyakinan beragama, terlebih dahulu penulis melihat bagaimana pengetahuan alumni mengenai makna keyakinan agama, pola kehidupan beragama alumni, dan tiga point penting yang merupakan pengaruh dari keyakinan agama alumni yaitu: kondisi alumni dalam menciptakan kebahagiaan dan optimisme hidup, kondisi alumni dalam menjaga hubungan sosial, dan kondisi alumni dalam mencari penawar dalam tekanan jiwa.

1. Pandangan Alumni Terhadap Makna Keyakinan Agama.

Wawancara pribadi dengan Mukhlis Syamsuddin Trainer ESQ, Pada tanggal 14 November 2008, Pukul 15.30 di ESQ LC. Berbicara mengenai pembahasan dan hasil penelitian yang akan dikemukakan, yaitu mengenai dampak Training ESQ terhadap peningkatan keyakinan agama, terlebih dahulu kita melihat bagaimana Trainer dan alumni dari Training ESQ dalam memaknai keyakinan agama. Bapak Muchlis Syamsuddin berpandangan, bahwa keyakinan agama adalah suatu kesadaran berTuhan atau dalam ESQ dikenal sebagai Good Conciousnes, yaitu suatu kesadaran yang meyakini bahwa terdapat kekuatan dahsyat di luar kapasitas manusia. Menurut beliau, keyakinan agama adalah landasan awal dalam membangun spiritualitas dalam diri manusia. Seperti yang beliau ungkapkan: “Pandangan saya mengenai keyakinan agama, yaitu merupakan suatu kesadaran berTuhan atau dalam ESQ kita kenal dengan Good Consiousnes, yaitu suatu kesadaran yang meyakini bahwa terdapat kekuatan-kekuatan dahsyat di luar kapasitas manusia. Keyakinan merupakan landasan awal dalam membangun spiritualitas dalam setiap diri manusia”. 55 Sedangkan menurut AIR, keyakinan agama adalah suatu penerimaan terhadap suatu Dzat yang maha berkuasa, yaitu Allah SWT. Agama dibuat sebagai sebuah sistem yang mengatur kehidupan manusia. Keyakinan agama bukanlah suatu hal yang dapat dipaksakan karena ia berasal dari hati setiap manusia. Menurut AIR keyakinan agama adalah suatu hal yang sangat penting, karena dalam beragama dimulai dari iman dan dilanjutkan oleh Islam. Jika manusia belum yakin terhadap agama yang di anut, maka kemungkinan yang dikerjakan dalam keadaaan Wawancara pribadi dengan Muchlis Syamsuddin Trainer ESQ, Pada tanggal 14 November 2008, pukul 15.30, di ESQ LC. kosong, karena belum memahami makna dari apa yang dijalankan. Seperti yang diungkapkan oleh AIR: “Keyakinan agama adalah sesuatu yang tidak bisa dipaksakan karena ia berasal dari hati. Ya suatu penerimaan manusia terhadap suatu zat yang maha berkuasa. Agama diciptakan sebagai sebuah sistem yang mengatur kehidupan manusia. Keyakinan agama pasti penting, karena awalnya iman dulu baru Islam, dan keyakinan dulu yang harus benar-benar dibangun, kalau manusia belum beriman atau yakin barangkali apa yang ia kerjakan dipastikan juga kosong, karena dia juga belum benar-benar faham akan makna yang ia jalankan. 56 Hal serupa juga dikemukakan oleh KS. Bagi KS keyakinan agama adalah ketika manusia menyadari dan percaya bahwa manusia terlahir ke dunia karena ada yang menciptakan yaitu Allah SWT. Seperti yang diutarakan oleh KS: “..Keyakinan agama menurut aku, ya ketika kita manusia menyadari dan percaya kalau manusia terlahir di dunia karena ada yang menciptakan yaitu Allah SWT. Keyakinan agama menurut aku sangat penting karena itu adalah landasan awal manusia beragama, kalau manusia ngga punya keyakinan, gimana kita bisa ngejalanin dan mentaati segala yang Tuhan perintahkan ke kita. Apalagi sekarang ini banyak banget muncul aliran- aliran agama baru, ya bentengnya keyakinan terhadap agama yang kita anut tadi”. 57 Keyakinan agama adalah suatu kesadaran atau gerakan kepada Tuhan yang satu Yaitu Allah SWT. Itulah pendapat yang UH kemukakan mengenai pandangannya terhadap makna keyakinan agama. Menurut UH, keyakinan agama merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa keyakinan bagaimana mungkin 56 Wawancara pribadi dengan informan AIR, Pada tanggal 13 Oktober 2008. Wawancara pribadi dengan informan KS, Pada tanggal 22 Oktober 2008. penganutnya dapat menjalankan agamanya dengan baik, dan itu point penting bagi seseorang yang memeluk agama. Seperti yang diungkapkan oleh UH: “Sebuah kesadaran atau gerakan kepada Tuhan yang satu, yaitu Allah SWT. Keyakinan agama sangat penting, maaf aja kalau keyakinan kita kurang ya gak akan bisa melaksanakan agama itu secara baik. Ya tentulah itu adalah point penting dan utama dalam kita memeluk suatu agama”. 58 Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh MER, dalam pandangannya. Keyakinan agama adalah meyakini secara keseluruhan terhadap agama yang kita anut. MER juga menuturkan, dari keyakinan tersebut maka perlahan kita akan dapat merasakan keberadaan Tuhan, kemudian menjalankan perintahNya secara total, dan menjadikannya sebagai pedoman dan landasan hidup. MER juga menuturkan, bahwa keyakinan agama adalah hal yang sangat penting, karena ketika manusia sudah mengakui sebuah agama, maka yang harus dijalankan adalah tidak hanya dilafadzkan tetapi mulai dari hati, fikiran, dan sikap juga harus tercermin. Karena agama bukanlah sekedar ucapan”. 59 Sedangkan menurut YR, keyakinan agama adalah percaya kepada Allah sebagai satu-satunya yang patut kita sembah dan ditaati. Bagi YR keyakinan agama adalah hal yang sangat penting, karena itu adalah landasan awal dalam kita beragama. Jika diibaratkan, saat kita ingin membangun rumah, maka tentu sebuah Wawancara pribadi dengan informan UH, Pada tanggal 25 Oktober 2008. 59 Wawancara pribadi dengan informan MER, Pada tanggal 5 November 2008. pondasi harus dipersiapkan, dan begitu pula saat kita memeluk agama, maka yang harus dibangun terlebih dahulu adalah keyakinan agama. 60 Hal yang sama juga diutarakan oleh SCU, menurutnya keyakinan agama adalah menjadikan Allah satu-satunya yang patut kita sembah, dan senantiasa berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bagi SCU, keyakinan agama adalah point penting dalam kita memeluk suatu agama, bagaimana kita bisa menjalankan agama secara kaffah tanpa memiliki keyakinan. 61 AJP juga memiliki pandagan yang sama terhadap makna keyakinan agama, bagi AJP keyakinan agama adalah percaya secara total terhadap Allah, dari materi yang pernah ia dapat dari salah seorang Trainer ESQ, iman adalah 1 ihsan, 6 iman, dan 5 Islam. Menurut AJP keyakinan adalah dasar beragama dari setiap manusia. 62 Dari pernyataan diatas, hampir seluruh informan dapat menjawab dan memahami makna keyakinan agama, namun sebagian informan mampu menjawab setelah menggunakan makna keyakinan yang dipandang secara kaca mata Islam yaitu “keimanan” bukan makna keyakinan agama secara universal. Dari sepuluh Informan, hanya lima orang yang mampu menjawab dengan sangat konkrit dan mendalam mengenai makna dan fungsi keyakinan agama. Sedangkan lima informan lainnya hanya menjawab secara secara singkat dan lugas. Sedangkan Wawancara pribadi dengan informan YR, Pada tanggal 25 Oktober 2008. 61 Wawancara pribadi dengan informan SCU, Pada tanggal 6 November 2008. Wawancara pribadi dengan informan AJP, Pada tanggal 31 Oktober 2008. mengenai peran penting keyakinan agama, seluruh informan memberikan jawaban yang sama, bahwa keyakinan agama penting sebagai landasan awal dan utama bagi setiap pemeluk agama.

2. Kehidupan Beragama Alumni Training Emotional Spiritual Quotient.