Pengertian keyakinan agama Keyakinan Agama

mengeluarkan potensi spiritual dan membangun sinergi yang kuat, yaitu berlandaskan sikap empati, kepercayaan, keterbukaan, dan kredibilitas. Total Action : Let’s Move Setelah melalui tahapan-tahapan materi diatas maka langkah yang paling kongkrit adalah aplikasi total. Karena iman bukanlah sebuah angan-angan tapi harus diwujudkan dalam bentuk amal dan perbuatan.

B. Keyakinan Agama

1. Pengertian keyakinan agama

Dalam kamus bahasa Indonesia, keyakinan diartikan sebagai kepercayaan yang sungguh-sungguh. Keyakinan merupakan bagian dari agama atau religi yang berwujud konsep-konsep yang menjadi keyakinan atau kepercayaan para penganutnya. 27 R. Stark dan C.Y.Glock melihat dimensi keyakinan sebagai dimensi yang berisikan pengharapan-pengharapan dimana orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut. Menurutnya setiap agama akan mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganut akan taat. Bagi semua agama dapat dikatakan bahwa teologi atau kepercayaan merupakan jantung dari agama. Glock dan Stark berpendapat bahwa ritual dalam sebuah agama tidak berarti apa-apa jika tidak berada dalam sebuah perangkat dan tatanan kepercayaan atau 27 Anton M. Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdikbud:Balai Pustaka, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990, hal 1015. keyakinan, bahwa di luar diri manusia ada kekuatan supernatural yang wajib untuk kita sembah dan taati. Pada dasarnya manusia tidak mudah untuk taat melaksanakan ritual keagamaanya seperti sembahyang dan ritual lainnya tanpa didasari oleh keyakinan yang membentenginya. 28 Sedangkan agama didefinisikan sebagai kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang didalamnya terdapat aturan dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran tentang kebenaran tertinggi yang bersifat mutlak mengenai eksistensi manusia, dan berisikan petunjuk keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Saat ini manusia cenderung menjadikan agama sebagai harapan-harapan kehidupan, setelah kebutuhan manusia secara materil telah terpenuhi. Agama hendaknya dijadikan oleh manusia sebagai tumpuan dan harapan sosial yang dapat dijadikan jalan tengah terhadap berbagai situasi dan kondisi yang disebabkan karena perilaku manusia itu sendiri. Selanjutnya kita akan membahas lebih dalam mengenai keyakinan agama, karena dalam setiap agama yang ada, pasti dimensi keyakinan lah sebagai pondasi utama dalam membangun kehidupan beragama. Dalam buku “Manusia dan Agama: Membumikan Kitab Suci ” karya Murthadha Muthahhari, dijelaskan bahwa manusia dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang dimilikinya, tentu Roland Robertson , Agama Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis Jakarta:Raja Grafindo Persada,1993, h 295-297. bukanlah hal yang mudah menjalani hidup yang baik dan mencapai sesuatu yang bermamfaat bagi kemanusiaan, tanpa memiliki keyakinan, ideal, atau keimanan. Tanpa adanya keyakinan dalam menjalani kehidupan beragama, niscaya manusia akan mengarah kepada sifat egois, mementingkan diri sendiri, mudah putus asa, ragu-ragu dan mudah berubah-ubah. 29 Keyakinan atau doktrin agama adalah dimensi yang paling dasar, inilah yang membedakan satu agama dengan agama yang lainnya, bahkan satu mazhab dalam satu agama dengan mazhab lainnya. Keyakinan agama yang kuat menyebabkan manusia mau berjuang melawan kecendrungan individualnya, dan rela mengorbankan hidup serta kepentingannya bagi keyakinannya tersebut. Hal ini tentu saja bisa terjadi dalam setiap diri manusia apabila ia menganggap bahwa keyakinannya adalah suatu hal yang suci yang selalu menjadi kendali dan pegangan atas dirinya. Fakta yang bisa kita lihat dalam kehidupan adalah, banyak manusia mengorbankan hidupnya, harta, dan kehormatan mereka bukan dilandaskan atas keyakinan yang mereka pegang tapi lebih kepada tekanan psikologis, kebencian, balas dendam, atau sebagai reaksi dari suatu penindasan. Keyakinan agama menyebabkan pengaruh-pengaruh positif yang luar biasa, jika dipandang dari Murtadha Muthahhari, Manusia dan Agama: Membumikan Kitab Suci Bandung:Mizan Pustaka,2007, hal 93. kemampuannya untuk menciptakan kebahagiaan, atau memperbaiki hubungan- hubungan sosial, atau mengurangi dan menghapuskan kesulitan-kesulitan yang sebelumnya sangat sulit dihindari dari sistem yang ada di dunia ini. Keyakinan agama tentu saja memberikan banyak dampak, dan itu akan terlihat dalam setiap gerak dan aktivitas kehidupan manusia.

2. Pengaruh Keyakinan Agama Dalam Kehidupan Sosial