Kemampuan Alumni Dalam Mencari Penawar Dalam Tekanan Jiwa.

baik dan seru, dan NI mengaku senang berada dalam lingkungan ESQ. seperti yang diungkapkan oleh NI: “Menurut gua baik, anak-anaknya welcom banget, gua juga seneng anak-anaknya gaul tapi juga tetap bisa Islami, ya senenglah bisa maen sama anak-anak Fosma, kegiatan-kegiatannya juga positif banget ya makin ditingkati aja dan kompak selalu” 80

5. Kemampuan Alumni Dalam Mencari Penawar Dalam Tekanan Jiwa.

Kehidupan manusia di dunia ini hanyalah sementara. Dalam mengarungi kehidupan, kebahagiaan dan kegembiraan tentu menjadi impian setiap manusia. Segala upaya dilakukan untuk mencapai kebahagiaan tersebut, bahkan tak heran saat ini orang-orang seakan menghalalkan segala cara untuk mencapai “kebahagiaan” tersebut. Namun, pernahkah terfikir oleh manusia untuk bersiap-siap menghadapi suatu kondisi diluar harapannya?. Kondisi dimana ia dihadapkan dengan kegagalan, keterpurukkan, dan kekecewaan. Pemandangan yang tidak asing lagi, jika kita melihat orang-orang yang mengakhiri hidupnya alias bunuh diri, hanya karena ditinggal pacar, faktor ekonomi, atau tak tercapainya mimpi. Rasanya sangat tidak pantas apabila anugerah yang telah Tuhan berikan kepada manusia, disalahgunakan dan tidak ditempatkan sebagai mana mestinya. Di tengah-tengah kehidupan yang semakin kompleks, yang dibutuhkan adalah mental yang kuat dan optimisme dalam hidup. Pada point ini, peneliti ingin Wawancara pribadi dengan informan NI, Pada tanggal 20 November 2008. melihat sejauh mana para alumni dalam menyikapi problematika kehidupan dan seperti apa solusi yang mereka gunakan. Training ESQ mengajarkan banyak hal, salah satunya adalah jangan terlalu mencintai dunia karena manusia hidup hanyalah sementara. Itu sedikit hasil wawancara dengan pengurus Fosma Bekasi yaitu KS. Ia mengaku bahwa saat ini ia sedang belajar untuk menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat. Memang suatu hal yang sangat sulit, tapi tak ada salahnya untuk mencoba. Dalam menghadapi masalah dan kegagalan, KS berpendapat yang harus dilakukan adalah pasrah dan sabar, namun tidak lupa dilengkapi dengan usaha yang maksimal. Belajarlah untuk berbesar hati, karena tidak hanya kita yang dihadapkan dengan masalah dan kegagalan tetapi semua manusia pasti pernah merasakan hal yang sama”. Seperti yang diungkapkan oleh KS: “…ESQ mengajarkan banyak hal ya buat aku, salah satunya jangan terlalu mencintai dunia, karena kita kan hidup juga cuma sementara, ya aku juga lebih ingin belajar buat nyeimbangin antara dunia dan akhira aja. Kalau ngehadapi masalah ya menurut aku pasrah aja sama Allah dan pastinya usaha juga buat nyelesain masalah itu. Sedangkan menghadapi kegagalan ya, belajar berbesar hati aja lah, toh semua orang hidup didunia pasti pernah merasa kegagalan, yang terpenting jangan pernah putus asa aja”. 81 Dalam menghadapi masalah kehidupan, setiap individu memiliki cara tersendiri, bagi RY, ia sangat percaya terhadap qodho dan qodhar dari Allah. Yang harus kita lakukan sebagai manusia adalah melakukan yang terbaik, gunakan ilmu 81 Wawancara pribadi dengan informan KS, Pada tanggal 22 Oktober 2008. yang telah didapat dengan sebaik-baiknya, tentu tidak lupa atas ridho dari Allah dan orang tua juga. Bagaimana hasilnya nanti kita pasrahkan segalanya pada Allah, dan terpenting adalah kita siap dengan segala yang akan terjadi dan harus belajar ikhlas, menurut RY, disaat manusia dihadapkan dengan masalah, kegagalan atau kesempitan, sesungguhnya itu adalah ujian dari Allah begitu pula sebaliknya. Seperti yang RY ungkapkan: “..Gua percaya qodho dan qadar, prinsip gua adalah lakuin yang terbaik pastinya gak terlepas dari ridho Allah dan ridho orang tua juga, pakai ilmu yang kita punya sebaik mungkin terlepas nanti hasilnya seperti apa kita pasrah dan ikhlasin. Karena segala sesuatu dari Allah maka akan kembali kepada Allah pula. Menurut gua pribadi saat kita dihadapkan dengan suatu masalah dan kesempitan atau kegagalan, sebenarnya itu semua ujian dari Allah begitu juga sebaliknya. Yang harus kita yakini bahwa semua yang kita lakuin tidak terlepas dari intervensi Allah. Di Al-Qur’an sendiri dijelasin bahwa daun-daun yang berguguran atas sepengetahuan Allah”. 82 Hal senada juga diungkapkan oleh MER, baginya masalah adalah suatu pembelajaran dan bukti cinta Allah terhadap hambaNya, dan sebagai suatu cara untuk meningkatkan kualitas pribadi manusia. Seperti yang diungkapkan Oleh MER: “Kalau lu gak mau ada masalah mending lu mati aja, kasarnya gitu ti, Bagi gua ESQ mengajarkan banyak hal salah satunya gua yakin dalam suatu masalah sesungguhnya ada hikmah dan point pembelajaran untuk manusia. Cobaan atau masalah tidak akan pernah ada habisnya, yang harus disadari adalah ujian tersebut adalah suatu bukti cinta Allah terhadap hambaNya, dan salah satu cara juga untuk meningkatkan kualitas pribadi kita”. 83 Wawancara pribadi dengan informan RY, Pada tanggal 3 Oktober 2008. 83 Wawancara pribadi dengan informan MER, Pada tanggal 5 November 2008 Sedangkan opini yang dikemukakan oleh ID ”Jujur dulu gua kalau nyelesain masalah marah-marah, kesannya kenapa lu, kalau berani sini hadapin gua, gua gak takut kok, tapi Ti setelah Training ESQ tuh yah gua bisa lebih sabarlah, dan cara gua ya dengan gua aktif di ESQ, ya di Fosma, bukannya ngeguruin ya, tapi bagi gua sekarang sebarkanlah walau cuma satu ayat, ya cuma pengen berbagi pengalaman aja dari ESQ” 84 Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh AP. Baginya ESQ mengajarkan banyak hal, diantaranya dalam menghadapi masalah adalah dengan sabar, dan dalam hidup harus memiliki visi dan misi. AP juga mengaku lebih introspeksi diri, apakah ia sudah benar-benar bisa mencintai Allah. Seperti yang diungkapkan oleh AP: “..Selama ini kalau dihadapkan dengan masalah seperti sudah lama ngelamar kerja tapi belum dipanggil juga, tapi di ESQ gua banyak dapat pelajaranlah ya, bahwa ngehadapi masalah itu harus sabar, ngejalanin hidup itu harus visioner atau punya misi, intropeksi juga buat diri kita sudah seberapa jauh cinta kita sama Allah, kita juga harus punya usaha dalam menyelesaikan masalah itu. Bagi gua yakin aja lah bahwa banyak cara untuk menyelesaikan masalah atau kegagalan kita”. Dari pernyataan-pernyataan diatas, jawaban yang diberikan informan pada point ini cukup variatif. Informan memiliki cara-cara dan pengalaman berbeda-beda dalam menghadapi permasalahan hidup. Namun dari hasil wawancara mendalam, seluruh informan memiliki pandangan yang sama, bahwa setelah mengikuti training ESQ dalam menghadapi masalah, menjadi belajar sabar dan ikhlas. Pernyataan yang dikemukakan mengarah kepada positif thingking atau berprasangka baik 84 Wawancara pribadi dengan informan ID, Pada tanggal 6 November 2008. terhadap Allah. Mengenai tingkat pemahaman dan sturktur kalimat yang disampaikan, dapat penulis analisis berdasarkan wawancara mendalam, dimana perbedaan tersebut disebabkan karena latar belakang pengalaman organisasi. Hasil Pernyataan-pernyataan kelima point diatas, sangat menunjang penelitian yang dilakukan penulis yaitu mengenai dampak Training ESQ terhadap peningkatan keyakinan agama. Dari hasil wawancara mendalam seluruh Informan mengaku bahwa Training ESQ memberikan dampak terhadap peningkatan keyakinan agama mereka. Seperti yang diutarakan oleh AP: ”..Pengaruh, untuk memperdalam lagi, karena dulu waktu di pesantren kita juga diajarin tentang agama dan ketaatan kita kepada Allah, tapi di ESQ itu bikin gua lebih ngena aja, karena nilai-nilai atau kandungan yang ada di Al-Qur’an itu disampaikan dengan visualisasi atau multimedia, jadinya kita akan semakin yakin kepada Allah”. 85 Hal senada juga diutarakan oleh AJP, menurutnya training ESQ sangat memberikan dampak bagi peningkatan keyakinan agamanya. Saat training berlangsung, banyak dimunculkan ayat-ayat Al-Qur’an dan dibuktikan kebenarannya sehingga ini membuat keyakinan AJP semakin meningkat. Seperti yang diutarakan oleh AJP: “..Kalau bagi aku sangat ngaruh ya, di ESQ juga dibahas tanda-tanda kebesaran Allah apa lagi dalam training di munculkan ayat-ayat Al-Qur’an, dan dibuktikan pula kebenaran dari Al-Qur’an itu nah itu otomatis kalau bagi aku membuat keyakinan makin meningkat lagi. Kalau kata gua gak gua doang yang ngerasain seperti itu, yah penilaian aku sih ESQ itu benar-benar 85 Wawancara pribadi dengan informan AP, Pada tanggal 30 Oktober 2008. membangun iman seseorang. Ada cerita nabi, tentang Al-Qur’an, malaikat juga”. 86 Pendapat yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh SCU: ”..Ngaruh banget ya, kadang yang namanya manusia pastinya gak pernah luput dari dosa kadang kalau gua lagi marah-marah atau kesel jadi gampang ingat ya Allah selalu ngawasin gua dan cepat-cepat Istigfar aja”. UH juga memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda, bagi UH Training ESQ menyadarkan kita, dimana kita diingatkan kembali akan pentingnya bragama, seperti yang diungkapkan oleh UH: “..Pengaruh, ya kita disadarkan lagi, kita diingatkan lagi tentang pentingnya beragama. Karena dalam ESQ sudah tercover ya, dari awal training juga yang diasah adalah dari sisi keyakinan beragama kita”. 87 Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Bapak Muchlis Syamsuddin sebagai seorang Trainer senior di ESQ LC, seperi yang diungkapkan oleh beliau: “..Pengaruh ya, secara pribadi sebelum peserta menerima materi yang saya sampaikan maka adalah suatu kewajiban bagi saya untuk lebih dahulu menjalankanya, karena ini juga merupakan kewajiban saya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dalam menjalankan ini tentu saja saya harus memiliki komitmen sehingga saat saya dan tim trainer menyampaikan materi kita memiliki power yang tidak hanya diucapkan tetapi juga harus dapat dijalankan. Disinilah kita butuh pengawasan dalam mempertahankan itu, salah satunya adalah sholat haruslah memiliki kualitas yang bagus, baik sholat wajib maupun sholat-sholat sunnah seperti tahajud, dhuha, zikir dan lainnya. Itu semua adalah metode untuk mempertahankan spiritualitas, bukan hanya dari sisi ritual saja namun secara ilmu dan manajemen kita juga dilatih oleh pak Ary agar apa yang kita sampaikan juga dijalankan. Secara 86 Wawancara pribadi dengan informan AJP, Pada tanggal 31 Oktober 2008. 87 Wawancara pribadi dengan informan UH, pada tanggal 25 Oktober 2008. pribadi justru saya merasa apabila sudah dijalankan maka kemudian akan menjadi sebuah kebutuhan”. 88 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Training ESQ memberikan dampak terhadap peningkatan keyakinan agama seseorang. Namun perubahan yang terjadi pada setiap alumni, ternyata tidak sepenuhnya difaktori dari hasil keikutsertaan alumni dalam Training ESQ, tapi faktor diluar lainnya juga memberikan pengaruh dan memiliki peran penting. Karena jika dilihat dari basic agama, lingkungan keluarga ternyata telah memberikan penanaman nilai-nilai agama. Training ESQ bisa dikatakan salah satu wadah untuk menjemput kembali hidayah atau naluri ruhian yang menyentuh sisi spiritual dari setiap manusia, yang sebenarnya sudah ia miliki sejak ia lahir. ESQ mampu membangun dan membangkitkan kembali memori-memori para alumni mengenai pentingnya memahami dan menjalankan agama sebagai bukti dan tanggung jawab terhadap yang Maha berkuasa Allah SWT. Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi, ternyata berperan penting bagi pengalaman spiritual yang akan didapatkan oleh alumni. Pada dasarnya para alumni ESQ telah memiliki suatu keyakinan tentang keberadaan Tuhan, tapi di ESQ semakin mematangkan keyakinannya terhadap Tuhan. Mereka yakin bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Selain itu, cara Wawancara pribadi dengan Muchlis Syamsuddin Trainer ESQ, Pada tanggal 14 November 2008, pukul 15.30, di ESQ LC. penyampaian yang dilakukan dalam training ESQ juga sangat menunjang dalam proses penjemputan hidayah tersebut sehingga para alumni benar-benar merasakan tentang keMahakuasaan Allah SWT.

BAB V PENUTUP