a. Memberikan informasi yang obyektif kepada mahasiswa dan instansi
pendidikan, mengenai Training yang membangun kecerdasan Emotional Spiritual dan intelektual.
b. Menjadi bahan evaluasi sekaligus wadah untuk menyampaikan opini
kepada lembaga Training Emotional Spiritual Quotient. c.
Menambah wawasan sosial keagamaan, khususnya mengenai keyakinan beragama alumni Training Emotional Spiritual Quotient.
D. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dan ilmu pengetahuan merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkin dipisahkan. Penelitian adalah, alat untuk mengembangkan ilmu tersebut,
dan dengan penelitianlah maka ilmu dapat ditingkatkan serta menjelaskan gejala- gejala yang ada khususnya gejala-gejala sosial. Penelitian adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara teliti, cermat, serta menelaah dengan sungguh-sungguh.
9
Penelitian dilakukan untuk menemukan pengetahuan baru yang telah teruji kebenarannya secara obyektif di dunia sosial, dan adapun metode yang digunakan
dalam penelitian skripsi ini adalah:
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Bandung : PT. Rosdakarya, 2004 , hal. 1
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dengan metode deskriftif, yakni metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu
masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang sedang diteliti.
10
Sedangkan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah, studi kasus. Pada penelitian ini, pendekatan studi kasus digunakan agar seseorang atau suatu
kelompok tertentu yang diteliti dapat ditelaah secara komperhensif, mendetail, dan mendalam.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah merujuk kepada individu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan kasus yang diteliti.
11
Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah alumni Training Emotional Spiritual Quotient untuk mahasiswa
yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Mahasiswa FOSMA wilayah Bekasi. Penelitian ini melibatkan 10 informan yang terdiri dari anggota dan pengurus dari
Forum Silaturahmi Mahasiswa FOSMA wilayah Bekasi, yang seluruhnya telah mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Basic.
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, hal. 35. Sanafiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007,
hal. 109.
3. Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan sumber data tersebut penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
fenomena-fenomena yang akan diteliti. Teknik ini digunakan agar peneliti memperoleh data yang maksimal dan akurat. Teknik ini memungkinkan
peneliti menarik kesimpulan ihwal makna dan sudut pandang responden, kejadian, peristiwa, atau proses yang diamati. Lewat teknik ini, peneliti akan
melihat sendiri pemahaman yang tidak terucapkan, bagaimana teori digunakan langsung dan sudut pandang nara sumber atau responden yang
mungkin tidak didapati dari wawancara. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisipatoris,
yakni peneliti akan terlibat dan berinteraksi langsung dengan subjek penelitian. Mengamati kegiatan keseharian dan aktivitas dari subjek penelitian yaitu, alumni
training ESQ yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Mahasiswa FOSMA Wilayah Bekasi.
b. Wawancara mendalam Depth Interview, yaitu pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan secara langsung dan mendalam kepada subjek atau informan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan kepada informan
dikemukakan secara lisan, dan tidak menyimpang dari pedoman wawancara. Agar penelitian mendapatkan informasi yang akurat dan maksimal, maka
peneliti melibatkan 10 responden yang kesemuanya adalah pengurus dan anggota dari Forum Silaturahmi Mahasiswa FOSMA Wilayah Bekasi.
c. Kepustakaan Library Research, yaitu dengan membaca dan menelaah
buku-buku yang berkenaan dengan penulisan skripsi ini.
4. Instrument pengumpulan data
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini adalah pedoman wawancara, tape recorder, dan buku catatan.
Pertanyaan-pertanyaan yang dimuat dalam pedoman wawancara hanya yang pokok, dan umumnya merupakan pertanyaan terbuka dan tidak berstruktur.
Pada penelitian ini, penulis tidak menetapkan pertanyaan-pertanyaan yang baku, akan tetapi Tanya jawab yang bersifat bebas dan terbuka, agar tercipta
suasana yang akrab dan informanpun tidak merasa sedang diteliti.
5. Sumber data