BAB IV DAMPAK TRAINING EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT
TERHADAP PENINGKATAN KEYAKINAN BERAGAMA
A. Motivasi Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient ESQ.
Sampai detik ini, perjalanan manusia untuk menemukan hal-hal baru dalam kehidupannya seolah tidak pernah berakhir. Ini merupakan sifat alami manusia
yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Manusia memiliki potensi untuk bisa menilai baik buruknya sesuatu karena manusia
diberikan akal dan yang terpenting adalah hati nurani sebagai petunjuk dalam bertindak dan melakukan sesuatu. Keinginan kuat untuk mengetahui sesuatu yang
masih tersembunyi atau misteri, dalam istilah penyelidikan ilmiah disebut kuriositas.
Keingintahuan manusia tidak terbatas pada benda-benda yang nyata, tetapi juga pada hal-hal yang bersifat metafisik, yang tidak terjangkau oleh
penelitian yang bersifat ilmiah. Sifat yang melekat pada diri manusia ini, merupakan anugerah dari Allah, agar manusia mau dan mampu menelaah lebih
jauh tentang sifat-sifat dan kebesaran dari Rabbnya.
39
Jika manusia mau mempelajari dan menelaah segala sesuatu yang berada di jagad raya ini, termasuk hal-hal yang berada dalam diri manusia, maka pertemuan
Farida Hanum, Mengenal Jati Diri Manusia Menurut Al-Qur’an Jakarta:Pustaka Raudatul Muttaqin,2004, h 139.
dengan Rabb adalah sesuatu yang niscaya akan terjadi. Sebab Allah memerintahkan manusia untuk mempelajari alam, tak lain agar manusia bisa mengenal Allah tidak
hanya terbatas pada alam saja. Allah berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 8 yang berbunyi:
D5 PFQ5R
7 GRST
ST U+?
VNJ. CNW
X Y
Z [
\] LSJ
_0,`NW a b
c 5
5 .
7d 5eS_5 5
Qf] 8NW
7d 5eS_ ,IFgG5 .7C5
X hc Ni?5agj UGD
B 78
klST m.
X78 nF5RND
C ? D5 [
\ST _0oFp\
8 nF -
O
Artinya
:
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang kejadian diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar ingkar dengan
pertemuan dengan Tuhannya.
QS.Ar-Ruum: 8 Sifat keingintahuan manusia tentu tidak akan pernah ada batasnya, termasuk
tentang keberadaan Tuhan, bagaimana sifat-sifatNya dan kewajiban manusia untuk mengimaniNya. Itulah yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya, akal
dan hati tadi akan terus bermain dan mencari tahu tentang sesuatu hakikat yang menjadi pertanyaan besar dalam diri manusia tersebut.
Segala yang dilakukan oleh manusia tentu memiliki landasan atau motivasi dalam mengambil sebuah keputusan maupun dalam melakukan suatu tindakan,
yang nantinya dapat berakibat positif maupun negatif. Motivasi diartikan sebagai sebuah dorongan yang melandasi suatu perbuatan. Realita kehidupan
memperlihatkan bahwa perbuatan yang dilakukan manusia ternyata tidak selalu didasarkan oleh keinginan pribadi, tetapi tekadang tidak terlepas dari intervensi
ataupun pengaruh, baik dari lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, dan lingkungan pekerjaan.
Pada bab ini, peneliti mencoba memaparkan hasil penelitian yang membahas apa motivasi yang melatarbelakangi keikutsertaan alumni yang tergabung dalam
Forum Silaturahmi Mahasiswa Wilayah Bekasi dalam Training ESQ Basic?. Keingintahuan akan hal-hal baru, serta usaha untuk menambah pengetahuan
menjadi motivasi dalam mengikuti Training ESQ. Hal inilah yang dirasakan oleh KS, bagi KS keikutsertaanya dalam Training ESQ pada akhir tahun 2006, selain
karena faktor biaya yang lebih terjangkau, juga termotivasi karena kesukaannya untuk mencoba-hal-hal baru.
40
Seperti yang di ungkapkan KS: “…Motivasinya karena lebih murah ya biayanya, soalnya waktu
masih kuliah di UI ada in house Training ESQ, tapi biayanya agak mahal jadinya ditunda dulu deh.Waktu sudah pindah ke Universitas Al-Azhar
Indonesia eh ada lagi in house Training ESQ dan biayanya sedikit lebih murah dari di UI, ya udah aku ikut deh, terus pengen tau juga kaya’ gimana
trainingnya dan nambah pengetahuan soalnya aku suka sih nyoba hal-hal baru”.
Wawancara pribadi dengan Informan KS, Pada Tanggal 22 Oktober 2008.
Hal senada juga disampaikan oleh YR, ia pertama kali mengetahui Training ESQ dari pengumuman yang terpampang di kampusnya. Ini membuat YR merasa
ingin tahu lebih dalam bagaimana materi yang disampaikan dalam Training ESQ.
41
Dalam mengambil sebuah keputusan faktor pengaruh keluarga terkadang juga berperan penting, pengalaman dari anggota keluarga terutama orang tua yang
telah mengikuti Training ESQ, ternyata membuat MER ingin merasakan pengalaman yang sama seperti yang dirasakan anggota keluarganya, terlebih lagi
kedua orang tuanya mengatakan bahwa Training ESQ sangat bagus, ini membuat MER semakin penasaran. Menurut penuturan MER, orang tua dan saudara
perempuannya telah lebih dulu mengikuti Training ESQ. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Indonesia, disela-sela waktunya yang kosong, akhirnya
MER memutuskan untuk mengikuti Training ESQ.
42
Seperti yang diungkapkan MER:
“..Motivasinya sih cuma pengen tahu aja, gimana sih Training ESQ soalnya ortu bilang bagus banget, terus aku disaranin gitu buat ikut training,
ya udah deh bulan februari aku habis wisuda gak ada kesibukan juga, ya buat ngisi waktu aku ikut training ESQ deh”.
Pengalaman yang dirasakan MER, tenyata tidak berbeda dengan pengalaman yang terjadi pada AJP, ia menuturkan bahwa keikutsertaannya dalam Training ESQ
Wawancara pribadi dengan Informan YR, Pada Tanggal 25 Oktober 2008. Wawancara pribadi dengan informan MER, Pada tanggal 5 November 2008.
Basic tak lain karena mengikuti saran dari kedua orang tuanya dan mengetahui lebih dalam mengenai Training ESQ.
43
Seperti yang diungkapkan AJP: “..Motivasi ikut ya cuma ngikutin saran orang tua aja, lagian aku
penasaran juga sih sama trainingnya kaya gimana”. Kesibukan yang padat dan rutinitas yang terkadang membosankan, tak
jarang membuat seseorang ingin menikmati hari libur dengan suasana santai dan nyaman. RY menuturkan bahwa keikutsertaannya dalam Training ESQ sama sekali
tidak ia duga, karena pamannya yang mengatur keikutsertaannya dalam Training ESQ. Awalnya RY mengaku tidak memiliki motivasi apa-apa untuk mengikuti
Training ESQ, karena Ia menginginkan menikmati hari libur setelah dihadapkan dengan aktivitas yang begitu padat sebagai seorang mahasiswa. Namun hari
berikutnya RY mengaku jadi memiliki motivasi yaitu ingin belajar mengisi diri dengan nilai-nilai 165 yang disampaikan oleh ESQ.
44
Seperti yang RY ungkapkan: “..Awalnya gak ada motivasi karena gua benar-benar gak tau kalau
gua mau diajakin training. Om gua juga sengaja gak mau ngasih tahu ke gua soalnya takutnya gua gak mau karena harus ninggalin waktu gua buat santai
terus nikmatin hari libur. Tapi kesananya motivasi gua jadi ada, ya gua pengen belajar lagi mengisi diri dengan nilai-nilai 165 yang disampaikan di
ESQ”.
Pengalaman yang dirasakan RY, ternyata sangat berbeda dengan pengalaman yang terjadi pada AP. AP mengaku bahwa keikutsertaanya dalam
Training ESQ Basic pada awal tahun 2006, adalah karena hadiah yang ia terima
Wawancara pribadi dengan informan AJP, Pada tanggal 31 Oktober 2008.. Wawancara pribadi dengan informan RY, Pada tanggal 31 Oktober 2008.
setelah memberikan kontribusi dalam acara ulang tahun ESQ yang diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta dan itupun tidak dipungut biaya. Selain itu lingkungan
pergaulan AP ternyata sangat mendukung keikutsertaanya dalam Training ESQ.
45
Hal ini seperti yang diungkapkan AP: “..Motivasinya ya karena hadiah, waktu itu saya diajak mengisi acara
ESQ di Istora Senayan Jakarta, dan sebagai hadiahnya saja diajak ikut training ESQ gratis, ya udah ikut. Selain itu saya juga pengen tahu kaya’
gimana sih Training ESQ penasaran juga, temen-temen di komplek yang sudah ikut apa lagi anak-anaknya bunda Yeti juga nyaranin banget buat ikut
ESQ.”
Hal ini Berbeda dengan yang dialami oleh SCU, ia menuturkan pada awalnya keikutsertaanya dalam Training ESQ Basic, karena saran dari sang kakak
yang mengatakan bahwa Training ESQ bagus untuk mahasiswa. Ini membuat SCU mengambil keputusan untuk ikut serta dalam Training tersebut. Selain saran dari
sang kakak motivasinya juga didukung dari beberapa media masa yang pernah SCU baca yaitu seputar Training ESQ.
46
Seperti yang SCU ungkapkan: “Motivasi awal karena disuruh kakak, katanya ada training
bagus tuh buat mahasiswa ya udah ikut, selain itu aku juga penasaran soalnya kata bagus seh, sebelumnya aku juga pernah lihat sih
dibeberapa majalah sama koran tentang ESQ, dan hasilnya ternyata asyik banget”.
Hal serupa juga terjadi dengan AIR, ia mengaku sama sekali belum tahu seperti apa Training ESQ dan motivasi keikutsertaanya dalam Training
Wawancara pribadi dengan informan AP, pada tanggal 30 Oktober 2008. Wawancara pribadi dengan informan SCU, Pada tanggal 6 November 2008.
ESQ, selain karena saudara yaitu sang tante yang sudah mendaftarkannya, AIR juga termotivasi untuk memperluas pergaulan, menambah sahabat, dan
memperluas pengetahuan.
47
Dari data yang diperoleh peneliti dilapangan, menunjukkan bahwa jawaban dari alumni cukup variatif. Mayoritas motivasi yang melatarbelakangi
keikutsertaan alumni dalam Training ESQ adalah karena dorongan dari hati yang ingin tahu lebih dalam dan merasakan langsung seperti apa materi-materi
yang disampaikan dalam Training ESQ. Lingkungan keluarga dan pergaulan ternyata bisa menjadi motivasi, Pengalaman yang dirasakan oleh anggota
keluarga ternyata mampu membuat anggota dan pengurus dari Fosma Bekasi ini memutuskan untuk ikut serta dan merasakan langsung materi-materi Training
ESQ. B.
Respon Alumni Terhadap Training Emotional Quotient ESQ.
Saat ini, kondisi bangsa kita bisa dikatakan sedang mengalami pasang surut, permasalahan seolah tiada pernah berhenti, mulai dari ekonomi, pendidikan,
kemiskinan, tingginya angka korupsi, serta yang lebih parah adalah mulai merosotnya moralitas dan martabat masyarakatnya. Hal ini tentu menimbulkan
pertanyaan besar dibenak kita, ada apa dengan bangsa ini?. Tidak heran jika banyak kita lihat diberbagai media masa dan elektronik, dalam menyelesaikan suatu
47
Wawancara pribadi dengan informan AIR, Pada tanggal 13 November 2008.
masalah, masyarakat banyak mengambil cara dengan unjuk rasa anarkis, bentrokan, yang tak jarang menimbulkan banyak korban, seolah-seolah jalan terbaik dari suatu
permasalahan adalah dengan kekerasan. Yang lebih memprihatinkan lagi, belakangan ini banyak terjadi tawuran dan bentrokan antar mahasiswa. Mengapa
mahasiswa yang selama ini dianggap sebagai kaum intelektualitas, yang menjunjung tinggi moral seakan ikut-ikutan dan sangat jauh dari image tersebut.
Maka banyak hal yang harus kita benahi bersama, untuk menciptakan kembali harmonisasi dalam bangsa ini, tidak hanya sisi intelektuaitas saja yang
harus dibenahi tapi juga bagaimana cara membangun spiritual dan emotional masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai luhur sebagai bangsa yang bermartabat.
Bukan suatu hal yang mengherankan lagi, jika saat ini banyak kita jumpai berbagai macam solusi yang ditawarkan untuk memberikan spirit dan motivasi pada diri
manusia dalam membangun mental yang kokoh terutama mental spiritual. Jika kita berkiblat kepada bangsa Jepang yang begitu cepat bangkit kembali membangun
bangsa hingga keberhasilan dicapai, kuncinya adalah mereka mengawali terlebih dahulu dengan membangun mental dan budi pekerti yang luhur, serta tidak
meninggalkan budaya asli mereka sebagai bangsa Jepang. Melihat kondisi masyarakat Indonesia saat ini, ternyata tidak membuat anak
bangsa berdiam diri, mereka seolah mencari terobosan baru untuk mencari celah dan jalan keluar dalam upaya membangun bangsa yang lebih baik. Saat ini banyak
sekali kita jumpai training-training yang bergerak dalam bidang peningkatan
kualitas manusia yang hanif, seperti Quantum Ikhlas, Training 7 Awwarnes, dan Training Emotional Spiritual Quotient. Dalam pergerakannya tentu akan banyak
menuai respon dan penilaian masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif. Ini tentu suatu hal yang sangat wajar, karena pada umumnya pola fikir dan cara
pandang masyarakat berbeda-beda. Berkaitan dengan penilaian dan respon dari masyarakat, hasil penelitian
dilapangan menunjukkan bahwa, Respon salah satu alumni mengenai Training ESQ cukup bagus, apa lagi saat ini ESQ sudah bisa merambah hingga keluar negeri.
Selain itu, menurut UH materi yang disampaikan menarik karena dikemas sangat rapi, dan menciptakan suasana yang tidak membosankan karena didalamnya
terdapat simulasi, games, dan musik.
48
Seperti yang diungkapkan UH: “..Cukup bagus apa agi sekarang sudah bisa menempuh hingga keluar
negeri ya, selain itu juga bagus sebagai media pembenahan diri, terus perbaikan diri. Materinya sangat bagus, karena dikemas secara rapi, dan
menciptakan suasana yang tidak membuat kita bosan saat ikut training, dengan adanya music, games, simulasi, ya gak bikin kita bete di dalam”.
Hal senada juga disampaikan MER, responnya terhadap Training ESQ baik,
seperti apa yang dituturkan oleh MER: “..Bahagia, materinya juga bikin gua takjub, karena secara umum
konsepnya berbeda, ketika kita di pesantren yang selalu dibahas kan tentang agama terus, jadi kesannya kita kaya’ dicekokkin, kalau ESQ tuh beda aja, bisa
memadukan nilai-nilai agama dan Al-Qur’an dengan nilai-nilai umum jadi bisa ngeling banget jadinya orang ngga merasa seperti diceramahi”.
49
48
Wawancara pribadi dengan informan UH, Pada tanggal 25 Oktober 2008 Wawancara pribadi dengan informan MER, Pada tanggal 5 November 2008.
Pengalaman yang dirasakan MER ternyata tidak jauh berbeda dengan ID. Seperti yang diungkapkan ID:
”..Kalau gua bilang bagus, menyentuh ya dan nyadarin gua juga, tapi kenapa ya gua ngga bisa nangis. Materinya juga bagus mudah dimengerti, cuma
mungkin kembali ke sifat orangnya, kalau kita sombong gak bakalan masuk bukan berarti gua sok tahu, penyampaiannya bagus apa yang kita kira gak dan
cuek-cuek aja selama ini, tapi ternyata di ESQ lebih dijabarin lagi”
50
KS ternyata memiliki perasaan yang sama dengan ID. Bagi KS Training ESQ sangat bagus, KS menjadi lebih sadar bahwa selama ini ia sering kali
melupakan tentang apa tujuannya hidup di dunia ini. Mengenai materi ESQ, menurut KS secara keseluruhan sangat bagus, karena dapat membuka mata hati kita
sebagai manusia. Selain itu, dalam training diperlihatkan bagaimana kebesaran Allah dan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai pelengkapnya melalui audio visual.
51
Seperti yang disampaikan oleh KS: “..Bagus ya, aku jadi lebih sadar aja bahwa selama ini kita sering
lupa, kalau tujuan kita hidup di dunia untuk ibadah kepada Allah. Pokoknya aku jadi lebih sadar setiap masalah yang kita hadapi ya baiknya cuma kita
pasrahkan kepada Allah SWT, dan materinya Secara keseluruhan kalau menurut aku bagus, materi-materi ESQ sangat membuka mata hati kita
sebagai manusia, dengan ditunjukkan video-video kebesaran Allah ditambah lagi dengan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai pelengkapnya, Seru deh dan gak
bikin bosan juga”. Hal senada juga diutarakan oleh YR mengenai training dan materi ESQ.
seperti yang diungkapkannya:
Wawancara pribadi dengan informan ID, Pada tanggal 6 November 2008.
51
Wawancara pribadi dengan informan KS, Pada tanggal 22 Oktober 2008.
“..Bagus banget, sangat menyentuh dan menyadarkan kita kalau manusia sangat kecil dimata Allah dan tidak ada apa-apanya jika
dibandingkan dengan ciptaan Allah lainnya, yaitu alam semesta dan jagad raya ini, materinya juga bagus, keren ya apa lagi waktu training kita gak
dibuat bosan, materinya pas banget untuk nyeimbangin kecerdasan emotional dan spiritual”.
52
Melihat respon dan pendapat yang dikemukakan oleh informan, jawabannya
cukup beragam, namun secara keseluruhan alumni memberikan respon yang positif, baik terhadap training ESQ sendiri dan materi-materi yang disampaikan.
Seluruh informan mengaku sangat terkesan dengan Training ESQ dan materinya, terlebih lagi disampaikan dengan visualisasi, simulasi, dan permainan. Seluruh
alumni mengaku tidak merasakan kebosanan saat berlangsungnya training. Materi yang disampaikan juga sangat menyentuh, ESQ mampu memadukan nilai-nilai Al-
Qur’an dan agama dengan nilai-nilai umum, sehingga membuat para peserta merasa tidak sedang diceramahi. Video-video kebesaran Allah dengan ayat-ayat
Al-Qur’an seolah menjadi pelengkap bagi para peserta, dan dapat mengugah hati mereka sehingga semakin sadar dan lebih introspeksi atas apa yang telah mereka
perbuat selama ini.
C. Dampak Training Emotional Spiritual Qoutient Terhadap Peningkatan