kemampuannya untuk menciptakan kebahagiaan, atau memperbaiki hubungan- hubungan sosial, atau mengurangi dan menghapuskan kesulitan-kesulitan yang
sebelumnya sangat sulit dihindari dari sistem yang ada di dunia ini. Keyakinan agama tentu saja memberikan banyak dampak, dan itu akan terlihat dalam setiap
gerak dan aktivitas kehidupan manusia.
2. Pengaruh Keyakinan Agama Dalam Kehidupan Sosial
Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan mengenai definisi dan peran keyakinan agama dalam membangun kehidupan beragama yang harmoni. Dari
beberapa penjelasan, terlihat bahwa keyakinan agama adalah faktor penting untuk menciptakan dan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan agama dan sosial,
karena tanpa keyakinan agama yang tertanam dalam diri manusia, diprediksikan kehidupan tidak akan terarah dan tidak memiliki tujuan yang jelas. Hal ini
diperkuat dengan beberapa pendapat para ahli psikologi dan sosiologi agama, bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa menyucikan dan memuja sesuatu.
Jika manusia tidak percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka pasti ada sesuatu yang ia anggap sebagai suatu kebenaran puncak dan kemudian
menjadikannya sebagai agama dan menyembahnya. Manusia tidaklah bisa tidak harus memiliki ideologi dan keyakinan, karena keyakinan agamalah yang bisa
mempengaruhi manusia serta memberikan kepuasan kearah kebenaran dan wujud yang suci. Murthadho Muthahhari melihat bahwa, terdapat tiga pengaruh keyakinan
agama dalam kehidupan, pengaruh pertama yaitu, keyakinan agama dilihat mampu
menciptakan kebahagiaan hidup. Kebahagiaan disini adalah ketika manusia tidak
hanya mampu menciptakan kebahagiaan untuk dirinya pribadi, tetapi ia akan sangat peka dan mampu membaca linkungan kehidupannya, serta menciptakan
kebahagiaan yang sama untuk lingkungannya tersebut. Selain itu, pengaruh keyakinan agama menjadikan manusia semakin optimis dalam menapaki alam dan
jagat raya ini. Seseorang yang memiliki keyakinan agama mengibaratkan dirinya berada disebuah negeri, ia akan melihat aturan-aturan dan hukum yang ada di
negeri tersebut merupakan sesuatu yang benar dan adil. Ia sangat percaya bahwa aturan dan hukum yang diberlakukan merupakan salah satu upaya dan kehendak
sang pemimpin untuk menjadikannya lebih baik dan bergerak kearah yang lebih maju.
Keyakinan agama juga menjadikan manusia mampu untuk menciptakan keceriaan dan kebahagiaan yang diwujudkan dengan adanya harapan, bahwa ia
percaya setiap perbuatan atau amal yang baik akan menciptakan akibat yang baik pula. Penyebab kebahagian tersebut tentu juga didukung dengan adanya upaya, dan
kepercayaan terhadap kondisi lingkungannya. Pengaruh yang kedua adalah fungsi agama dalam hubungan-hubungan sosial. Dalam ilmu sosiologi manusia adalah
mahluk sosial, ia tidak akan mampu hidup sendiri, pasti akan ada saling ketergantungan dengan individu lainnya. Setiap manusia sesungguhnya memiliki
peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Individu yang memiliki keyakinan
agama akan menganggap individu lainnya sebagai seorang patner untuk mencapai suatu kesuksesan bersama, saling menghormati, menghargai.
Pengaruh yang ketiga adalah sebagai penawar bagi tekanan jiwa.
30
Dalam mengarungi kehidupan tentu kita tidak selalu mengalami keharmonisan,
kebahagiaan, dan kemudahan yang hakiki, namun diwaktu tertentu pasti akan berhadapan dengan kesulitan, kesedihan, dan kekecewaan. Setiap manusia akan
senantiasa berusaha, bagaimana ia bisa merubah kondisi yang ada, menjadi kondisi yang sesuai keinginan dan harapannya. Namun kenyataannya berbeda, mengapa
disaat manusia mengalami kesulitan dan kesedihan mereka cenderung mencari pelarian dan pelampisan kepada hal-hal yang dinilai kurang baik dimata
masyarakat, seperti narkotika, dan minum-minuman keras bahkan yang sangat menyedihkan adalah bunuh diri. Hal ini menandakan bahwa sebagian masyarakat
di dunia sudah tidak dapat lagi mengendalikan diri, Mereka seakan lepas kendali, tidak memiliki tujuan dan pedoman hidup yang menuntun hidup mereka kearah
yang lebih baik. Keyakinan agama menciptakan di dalam diri manusia, kekuatan-kekuatan
untuk bertahan dan menjelmakan kepahitan menjadi rasa manis. Ia sangat yakin bahwa segala kesulitan dan kepahitan yang dialami merupakan suatu reaksi
sementara yang
sebenarnya terbentang
luas cara
untuk menemukan
Murtadha Muthahhari, Manusia Dan Agama: Membumikan Kitab Suci, h 97-103.
penyelesaiannya. Pendapat ini kemudian diperkuat oleh hasil penelitian para ahli Psikolog, bahwa sebagian besar penyakit mental yang terjadi pada masyarakat
adalah disebabkan oleh kerusakan psikologis. Dari hasil penelitian terlihat bahwa Kepahitan kehidupan ditemukan pada orang-orang yang tak beragama.
31
Keyakinan agama juga menimbulkan perilaku tertentu seperti pelaksanaan ritual berdo’a,
memuja, dan juga menimbulkan sikap mental tertentu seperti rasa takut, rasa optimis, pasrah, dan lainnya dari individu dan masyarakat yang mempercayainya.
Karena hendaknya segala petunjuk, keinginan dan ketentuan selalu dipatuhi manusia jika ingin menuju kehidupan yang selamat.
Murtadha Muthahhari, Manusia Dan Agama: Membumikan Kitab Suci, hal 104.
BAB III GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A.Profil Forum Silaturahmi Mahasiswa Fosma Wilayah Bekasi
Forum Silaturahmi Mahasiswa Fosma 165 wilayah Bekasi berdiri pada tanggal 14 April 2006. Forum ini berdiri dengan landasan serta cita-cita mencetak
para pemuda-pemudi yang berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia emas tahun 2020 yang dibekali dengan kemampuan IPTEK dan IMTAQ. Forum Silaturahmi
Mahasiswa 165 Bekasi merupakan kumpulan dari para pemuda-pemudi yang bercita-cita agar lebih baik dari hari ke hari. Fosma 165 Bekasi terdiri dari
kumpulan mahasiswa dan mahasiswi yang berdomisili di daerah Bekasi dan sekitarnya. Fosma 165 Bekasi atau yang disingkat dengan Fosbek sangat
mengusung silaturahmi dan persaudaraan antar para anggotanya sehingga tercipta suasana kekeluargaan.
Adapun visi dari Fosma 165 Bekasi yaitu menciptakan kampus emas diseluruh kampus yang ada di Indonesia. Selain itu Fosma 165 Bekasi juga
memiliki visi mewujudkan suatu gerakan moral Asmaul Husna pada tahun 2010 dengan harapan agar aktivitas yang dilakukan selalu dilandaskan dengan 99 nama
dan sifat dari Asmaul Husna. Sedangkan misi yang dibawa oleh Fosma 165 Bekasi adalah lahirnya karakter pemuda yang berlandaskan cahaya 165, kemudian