25
3. Fasakh
Fasakh berarti mencabut atau mengahpus maksudnya ialah perceraian
yang disebabkan oleh timbulnya hal-hal yang dianggap berat oleh suami atau
isteri atau keduanya sehingga mereka tidak sanggup untuk melaksanakan kehidupan suami isteri dalam mencapai tujuannya.
24
Jadi fasakh berarti diputuskannya hubungan perkawinan atas permintaan salah satu pihak oleh hakim agama karena salah satu pihak menemui cela pada
pihak lain atau merasa tertipu atas hal-hal yang belum diketahui sebelum berlangsungnya perkawinan.
25
Perceraian dalam bentuk fasakh ini termasuk perceraian dengan proses peradilan. Hakimlah yang memberi keputusan tentang kelangsungan perkawinan
atau terjadinya perceraian, karena itu pihak penguggat dalam perkara fasakh ini haruslah mempunyai alat-alat bukti yang lengkap, yang dapat menimbulkan
keyakinan bagi hakim yang mengadilinya.
4. Li’an
Li’an adalah perkataan suami sebagai berikut, “saya persaksikan kepada Allah bahwasannya benar tuduhan saya kepada isteri s
aya bahwa ia telah berzina”.
26
Adapun Li’an ialah saling menyatakan bahwa bersdia dilaknat allah setelah mengucapkan persaksian empat kali oleh diri sendiri yang dikuatkan dengan
sumpah yang dilakukan oleh suami isteri karena salah satu pihak bersikeras
24
Ibid., h. 212.
25
Sayuti Thalib, h. 117.
26
Sulaiman Rasjid, Fikih Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994, cet. Ke-27, h. 414 .
26 menuduh pihak lain melakukan perbuatan barzina, atau suami tidak mengakui
bahwa anak yang dikandung atau dilahirkan oleh isterinya sebagai anaknya dan pihak yang lain bersikeras menolak tudauhan tersebut, sedangkan masing-masing
tidak mempunyai alat bukti yang dapat diajukan hakim.
27
Sebagaimana terdapat firman Allah:
Artinya: Dan orang-orang yang menuduh isterinya berzina, Padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka
persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, Sesungguhnya Dia adalah Termasuk orang-orang yang benar.
5. Il’a