61
B. Proses Putusan Hakim
1. Proses Pemeriksaan
Penggugat mengajukan gugatan berdasarkan surat gugatannya tertanggal 1 Februari 2006 M bertepatan dengan tanggal 2 Muharram 1427 H yang telah terdaftar di kepaniteraan
Pengadilan Agama
Jakarta Selatan
di bawah
register perkara
Nomor 937Pdt.G2005PA.JS.telah mengajukan cerai gugat, terhadap Tergugat. Penggugat
menguraikan kronologis apa yang menyebabkan Penggugat mengajukan gugatan tersebut. Berdasarkan alasan-alasan dan uraian-uraian Penggugat, Penggugat mohon kepada
Pengadilan Agama Jakarta Selatan, agar memberikan putusan sebagai berikut: Dalam Provisi
54
:
- Menyatakan anak yang bernama Rassya Isslamay Pasya berumur 6 tahun yang
masih di bawah umur harus dalam pengasuhan Penggugat ; -
Memerintahkan kepada Tergugat atau kepada siapapun anak tersebut dipelihara ataupun disembunyikan oleh Tergugat agar segera menyerahkan anak bernama
Rassya Isslamay Pasya kepada Pengugat ; -
Menyatakan penetapan ini dapat dilaksanakan segera dalam kesempatan pertama setelah penetapan provisi diterbitkan
Dalam Pokok Perkara : 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2.
Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tegugat yang dilangsungkan pernikahan di Masjidil Haram Makah pada tanggal 1 Desember 1997 yang
54
Provisi adalah untuk sementara waktu atau Putusan Penetapan sementara waktu. J.C.T Simorangkir, dkk, Kamus Hukum Jakarta: Sinar Grafika, 2009, Cet. Ke-13, h. 136.
62 dicatatkan dalam Buku Pernikahan Khusus Perkawinan warga Negara
Indonesia, yang dilangsungkan di luar Negeri dengan Nomor. 01011998 putus karena perceraian dengan segala akibat-akibat hukumnya ;
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk
mencatatkan perceraian ini dan mengeluarkan Akta Perceraian ; 4.
Mewajibkan Tergugat untuk memberi nafkah hidup dan biaya pendidikan untuk masa depan dan kepentingan anak sesuai dengan kemampuan Tergugat yaitu
sebesar Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah setiap bulannya secara tunai sampai anak tersebut dewasa dan madiri ;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Majelis hakim memulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat. Atas gugatan Penggugat tersebut,
Pengadilan Agama
Jakarta selatan
telah menjatuhkan
putusan Nomor
937Pdt.G2005PA.JS. Tanggal 1 Februari yang bertepatan pada tanggal 2 Muharram 1427 sebagai berikut:
Dalam Provisi -
Menyatakan menolak gugatan Penggugat
Dalam pokok perkara: 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian
63 2.
Menjatuhkan thalaq satu ba’in sughra Tergugat Teuku Rafly pasya bin Teuku Syahrul kepada Pengugat Tamara Bleszinski binti Zbignew, menyatakan
perkawinan antara Tergugat dan Penggugat putus karena perceraian. 3.
Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk menyampaikan salinan putusan ini kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan
Pasar Minggu untuk mencatat perceraian tersebut 4.
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dala perkara ini yang hingga dihitung sejumlah Rp. 325.000,- tiga ratus dua puluh lima ribu
rupiah 5.
Menyatakan gugatan Penggugat selain dan selebihnya tidak diterima.
Tergugat telah mengajukan Banding atas permohonan Tergugat, putusan Pengadilan Agama tersebut telah diperbaiki oleh Pengadilan Tinggi Agama Jakarta
dengan putusan Nomor 21Pdt.G2006PTA.JK. Tanggal 27 Juni 2006 . Masehi. Bertepatan dengan 01 jumadil akhir 1427 H, yang berbunyi sebagai berikut:
- Menyatakan bahwa pemohon Banding yang diajukan TergugatPembanding
dapat diterima -
Menguatkan putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor: 937Pdt.G2005PA.JS. tanggal 01 Februari 2006 M. bertepatan pada tanggal 2
Muharram 1427 dengan perbaikan amar putusan sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut:
Dalam provisi
64 -
Menolak gugatan provisi Penguggat Dalam pokok perkara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian
2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat Teuku Rafly pasya bin Teuku
Syahrul terhadap Pengugat Tamara Bleszinski binti Zbignew. 3.
Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatam Pasar Minggu untuk mencatat perceraian tersebut
4. Menyatakan tidak menerima gugatan Penggugat selebihnya
5. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara ini seluruhnya
berjumlah Rp. 325.000,- tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah 6.
Membebankan kepada TergugatPembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp. 206.000,- dua ratus enam ribu rupiah
Setelah putusan terakhir di atas diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal 6 Juli 2006 kemudian TergugatPembanding mengajukan Permohonan Kasasi secara lisan pada
tanggal 12
Juli 2006,
sebagaimana dari
Akta Permohanan
Kasasi Nomor.
937pdt.G2005PA.JS. yang dibuat oleh Paniteran Pengadilan Agama Jakarta Selatan, permohonan tersebut kemudian disusul oleh memori kasasi dengan memuat alasan-alasannya
yang diterima Panitera Pengadilan Agama pada Tanggal 19 Juli 2006, bahwa alasan-alasan yang diajukan Pemohon KasasiTergugat dalam memori kasasi sebagai berikut:
1. Bahwa Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Selatan telah salah menerapkan
hukum yang telah memutuskan melampaui batas kewenangan karena telah
65 menerima, mengadili dan memutuskan surat gugatan PenggugatTermohon
Kasasi di mana surat gugatan PenggugatTermohon Kasasi tersebut tidak bersandar pada hukum, dan alasan-alasan gugatan tidak didukung oleh
peristiwa-peristiwa dan dasar-dasar tuntutan yang membenarkan tuntutan PenggugatTergugat Kasasi sehingga seharusnya judex facti Hakim yang
memeriksa langsung duduk persoalan perkara atau hakim tingkat pertama dan hakim
tingkat bandinghakim
tinggi
55
, menyatakan
surat gugatan
PenggugatTermohon Kasasi sebagai obscuur libelium Surat Gugatan yang tidak jelas apa yang dituntut atau apa dasar tuntutannya sehingga dapat diajukan
suatu penolakan terhadap gugatan yang sedemikian
56
, oleh karena itu sepatutnya diputuskan dengan dinyatakan tidak dapat diterima atau niet
ontvankelijk verklaard. PenggugatTermohon Kasasi sebagaimana tersebut dalam surat gugatannya
menyatakan bahwa
antara PenggugatTermohon
Kasasi dengan
TergugatPemohon Kasasi sudah tidak ada harapan hidup rukun dan damai lagi dan juga disebutkan juga bahwa Penggugat telah menginggalkan kediaman
bersama Penggugat dan Tergugat. Berdasarkan keterangan tersebut, sesuai dengan tertib beracara dan sesuai pula dengan kaidah hukum Islam keadaan itu
disebut dengan nusyuz yaitu keadaan di mana seorang istri dipandangi telah membangkang kepada sang suami, sehingga apabila ada perceraian maka hak
55
Jainul Bahry, Kamus Umum “Khusus Bidang Hukum dan Politik”, Bandung: Angkasa, 1996,
h. 125.
56
J.C.T Simorangkir, h. 109.
66 menceraikan ada pada TergugatPemohon Kasasi. Dengan demikian dengan
tidak adanya hak PenggugatTermohon Kasasi untuk mengajukan perceraian maka surat gugatan Penguggat adalah surat gugatan yang tidak bersandar
hukum kerena alasan-alasan gugatan tidak didukung oleh peristiwa-peristiwa dan dasar-dasar tuntutan yang membenarkan tuntutan PenguggatTermohon
Kasasi. 2.
Bahwa judex facti telah salah menerapkan hukum dan telah melanggar asas keadilan karena dalam pertimbangannya semata-mata mengambil pendapat dari
yurisprudensi yang bergeser dari surat edaran Mahkamah Agung RI No. 3 Tahun
1981 yang mengajarkan tentang “Marriage Breakdown” sebagai unsur utama dari pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, tanpa
mempertimbangkan latar belakang kasus yang TergugatPemohon Kasasi alami dan fakta hukum yang terjadi, demikian pula dengan saksi de auditu tetapi saksi
hanya mendengar dari orang lain, dan karena kesaksiannya merupakan testimonium de auditu Kesaksian, keterangan yang diberikan oleh seseorang
berdasarkan keterang-keterangan bahan yang didengarnya diketahuinya dari orang lain bukan dari pengalamannya sendiri.
57
Di samping itu pertimbangan judex facti semata-mata mendasarkan atas perkawinan sebagai perjanjian dalan
arti sempit, sehingga memberikan pertimbangan yang cenderung hanya melihat kepada tindakan perbuatan satu pihak saja yang sudah tidak berkenan untuk
melanjutkan perkawinan maka perkawinan itu mudah saja dapat diputuskan,
57
Ibit, h. 168.
67 padahal perlu dipaham antara TergugatPembandingTermohon Kasasi tidak ada
“saling mutual berselisih yang ada adalah PenggugatTerbandingTermohon Kasasi menempuh segala cara untuk dapat mengajukan gugatan ini dengan
pergi meninggalkan rumah bersama, anak dan suami dan kemudian diikuti sikap tidak peduli dan dilakukan dengan sengaja maka seharusnya hukum berpihak
kepada TergugatPembandingPemohon Kasasi sebagai pihak yang tidak berbuat salah sementara PenggugatTerbandingTermohon Kasasi adalah pihak
yang salah dan kepadanya diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan bukannya dipermudah dan diberikan jalan untuk bercerai
3. Bahwa judex facti telah salah dan keliru dalam menarapkan hukum karena
menurut penjelasan umum Undang-Undang menerapkan hukum karena menurut keluarga bahagia, kekal dan sejahtera, maka Undang-undang ini menganut
mempersukar perceraian, bila mana judex facti memegang teguh asas tersebut maka masyarakat akan menghormati dan memahami perkawinan sebagai ikatan
batin dalam pertimbangan sama sekali tidak mencerminkan semangat untuk mempersukar terjadi perceraian, justru memberikan pandangan dan
memunculkan kesan dan preseden buruk bagi masyarakat, sehingga putusan judex facti haruslah dibatalkan
4. Bahwa judex facti telah salah dan keliru memerapkan pembuktian syiqaq
perselisihan yang terus menerus dimana menurut M. Yahya Harahap, SH. Kedudukan dan kewenangan Pengadilan Agama halaman 265 syiqaq harus
didasarkan pada alasan-alasan sebagaimana tersebut dalam buku karangan
68 Yahya Harahap tersebut sehingga apabila tidak terbukti adanya perselisihan
yang terus menerus maka penyelesaian bukan dengan cara syiqaq tetapi dengan hukum pembuktian biasa
5. Bahwa judex facti telah melalaikan asas kepatutan, kebenaran dan kelalaian
yang semestinya menjiwai setiap peradilan, akan tetapi judex facti dalam hal ini tidak cermat dan salah dalam pertimbangan dan menyimpulkan fakta-fakta
persidangan karena yang menjadi essensial dalam hukum pembuktian ini apakah peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam rumah tangga
TergugatPemohon Kasasi dengan PenggugatTerbandingTermohon Kasasi terbukti sebagai perselisihan terus menerus di dalam rumah tangga, yang
kemudian dilihat,
didengar dan
dialami oleh
saksi, bahwa
TergugatPembandingPemohon Kasasi menolak dengan keras pertimbangan Judex Facti tersebut, karena pada kenyataanya telah memberikan kesimpulan
yang salah dan keliru atas fakta-fakta yang dalam pertimbanganya telah terungkap di persidangan, sehingga pengetahuan saksi hanya didasarkan atas
apa yang dia dengar dari orang lain waluapun mereka pernah satu rumah, sehingga kesaksian mereka bernilai testimonium de auditu dan tidak layak
untuk dipertimbangkan.
2. Pertimbangan Majelis Hakim