1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibadah haji tahun 2015 menuai duka dan keprihatinan banyak orang, akibat terjadinya Tragedi Mina. Melempar jumrah yang semestinya menjadi
momentum puncak haji, berubah menjadi tragedi yang memilukan. Kejadian pada kamis pagi 24 September 2015 berawal dari penumpukan jemaah haji di jalur 204
yang terhenti dan bertemu dengan rombongan jemaah lain yang melalui jalur 223. Akibat ribuan orang bertemu dipersimpangan jalan, mulai saling dorong diantara
mereka yang menyebabkan mulai berjatuhan dan terinjak-injaknya jemaah.
1
Tragedi Mina ini menjadi perhatian banyak media massa, yang tentunya memberitakan dalam berbagai pengemasan serta prespektif masing-masing.
Prespektif sendiri merupakan suatu cara pandang, kerangka kerja dalam melihat suatu gejala fenomena, dimana cara pandang itu memengaruhi presepsi orang
ketika melihat suatu gejala atau fenomena.
2
Prespektif media dapat dilihat dari pemberitaannya yang dibuat sesuai dengan visi, misi serta nilai yang dimiliki oleh
setiap media. Media online Detik.com dalam memberitakan Tragedi Mina sesuai dari visi, misi dan juga nilai dari media. Salah satu satu nilai dari Detik.com
adalah kreatif, sehingga dalam menyajikan peristiwa Mina tentunya melalui berbagai sisi pandangan yang menarik untuk membentuk satu gambaran utuh
1
Gagah Wijoseno,“Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.58
2
Dr. Inge Hutangalung, Msi, Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi,Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media 2015, h. 3
2 Tragedi Mina. Prespektif ini tentunya yang memberikan ciri khas tersendiri bagi
setiap media, khususnya Detik.com dalam memberitakan Mina. Dalam menyuguhkan peristiwa tentunya media merepresentasikannya
melalui bentuk tulisan disertai ilustrasi dan foto untuk merepresentasikan sesuatu peristiwa. Kendati demikian, karena media online mengutamakan penarasiannya
dalam memberitakan peristiwa, maka penggambaran yang dibentuk oleh media dalam suatu kejadian dapat dilihat dari serangkaian laporan jurnalistik melalui
narasi berita. Walaupun Detik.com dalam memberitakan terkait Tragedi Mina dilengkapi oleh foto, namun tidak sepenuhnya mewakili keseluruhan visual dari
kejadian tersebut. Foto dalam jurnalistik hanya sebatas melengkapi dan mempertegas kondisi
secara visual, tanpa menjelaskan secara keseluruhan hal yang tidak terlihat dari kenampakan yang terlihat. Dalam setiap peristiwa tentunya terdapat fakta lain
yang tersimpan dalam membangun sebuah peristiwa tragedi. Hal tersebut merupakan bagian dari penggambaran peristiwa yang berasal dari kumpulan
kejadian yang terjadi disekitar tragedi utama. Media online Detik.com dalam merepresentasikan tragedi Mina kepada
para pembaca, utamanya melalui sajian berita dengan jenis indepth news. Pada jenis berita tersebut terdapat penarasian yang sifatnya simbolik, dengan
menjelaskan keterkaitan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, dalam membentuk suatu peristiwa khususnya peristiwa Mina. Seperti halnya dengan
berita indepthnews tentang argumentasi yang bernada kecaman dari Iran terkait
3 Tragedi Mina, tentunya dalam berita jenis ini setiap ungkapan negatif tentang
pengelolaan haji oleh Saudi dikaitkan dengan konfliknya antara Saudi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis memutuskan untuk melakukan
sebuah
penelitian dengan judul “SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE
DETIK.COM ”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah