78
9. Ada sejumlah kesamaan foto di sejumlah berita terkait dengan
Tragedi Mina. Mengapa tidak menaruh foto yang berbeda pada setiap berita yang dipublikasikan?
Jawab :
Perihal kesamaan foto, kita mungkin karena keterbatasan foto, apalagi masih kejadian awal pada waktu itu kita belum ada tim buat
ilustrasi. Kan kalo ilustrasi butuh effort ya istilahnya gambar Mekkah atau Kabah, daripada tidak ada foto atau kita memasukan foro kabah di tragedi
Mina kan ngaco. Daripada presepsi aneh-aneh, seiring berita banyak, kita langganan Reuter AFP untuk stok foto.
10. Bagaimana proses pemilihan dan penetapan suatu foto? Adakah
kriteria khusus? Jawab :
Kriteria foto itu punya peran yang vital buat artikel. Kalo orang baca artikel, seperti makan yang gak lengkap seperti ada yang hilang.itu
juga jadi menarik, orang males kalo berita doang tanpa foto jadi tidak lengkap. yang jelas foto itu mendukung berita atau memang foto itu
menggambarkan berita itu.
11. Bagaimana pandangan Detik.com terhadap fototragedi Mina yang
dimuat? Apakah sebagai pelengkap sajian berita atau sebagai penjelas berita Tragedi Mina?
Jawab : Foto itu mendukung berita dan memang foto itu menggambarkan
berita itu. Kaya misalnya Mina berita apa yang mau dipake, orang mau
79 lempar jumroh, gak bisa sembarangan orang bisa menilai itu mungkin
korbannya. Oke itu iustrasi tapi bahaya. Yang mungkin aman adalah gambar peta. Yaitu tugas redaktur foto dan berita. Atau mending
dikosongin aja. Atau sekarang kan kita punya ilustrator. Dalam memberi foto jangan membuat hiasan yang kacau. Foto itu jadinya penguat dan
penjelas berita.
Nama Narasumber : Gagah Wijoseno Jabatan di
Detik.com : Redaktur Detiktv, sebelumnya Detiknews sebagai koordinator Liputan
Reporter menulis Tragedi Mina. 1.
Bagaimana cara bekerja reporter di Detik.com?
Jawab :
Cara kerja reporter di Detik.com reporter cari lapangan di dalem dan diluar. Cari berita asing juga adalah bagian dari reporter di dalem juga.
Mereka setiap hari menerima arahan untuk meliput dari korlip. Laporan bisa by phone, by email, telepon dan lain-lain. Jadi semua terkoordinasi,
jadi bukan kita cari sendiri. Rapat redaksi itu adanya sore buat besok hari.
2. Bagaimana proses memahami suatu berita sebelum turun ke
lapangan, atau melakukan liputan jurnalistik? Jawab :
Gak bisa ke lapangan kalo gak bawa apa-apa, kita ke lapangan itu sebenernya kaya perang. Misalnya kasus Mina, si peliput si redaktur harus
tau mereka mau ngapain. Mengapa jam segini? Apakah ada yang salah
80 dari itu? Apakah salah atau tidak. Makanya sebelum turun lapangan si
reporter harus di brifing atau si reporternya googling sendiri. Kenapa lewat sini, emang rute sebenernya apa, berapa orang dikemah, harus buka
wawasan, tugas redatur salah satunya ya itu membriefing para reporter.
3. Apa makna dari representasi terhadap suatu peristiwa menurut