Hasil Determinasi Pembuatan Ekstrak

27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Determinasi

Rimpang pacing yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Balittro dan dilakukan determinasi di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menunjukkan bahwa tumbuhan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah pacing Costus spiralis Jacq. Roscoe, suku Costaceae Lampiran 2.

4.2 Pembuatan Ekstrak

Serbuk kasar rimpang pacing sebanyak 1 Kg yang didapatkan dari Balittro dilakukan pembuatan ekstrak dengan metode maserasi dan metode dekokta. Sebanyak 300 g serbuk kasar rimpang pacing dan pelarut etanol 96 sebanyak 6 liter yang sebelumnya telah dilakukan destilasi dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi. Penggunaan pelarut etanol 96 dikarenakan Etanol 96 merupakan pelarut organik yang bersifat semipolar dibandingkan dengan air yang digunakan pada penelitian ini sehingga komponen aktif dengan kepolaran yang beragam dapat terekstraksi. Etanol juga lebih mudah untuk menembus membran seluler tanaman sehingga dapat mengekstraksi bahan intraseluler dari tanaman Wang GX dkk., 2010, selain itu pemilihan etanol 96 adalah untuk mencegah kandungan air yang terlalu tinggi pada ekstrak. Ekstrak yang diperoleh dari hasil maserasi selanjutnya dilakukan proses freeze dry hingga didapat hasil akhir ekstrak sebanyak 22, 84 g dengan rendemen yaitu 7,61. Ekstraksi dengan menggunakan metode dekokta merupakan metode ekstraksi cara panas. Pemilihan metode ini dilakukan sebagai gambaran penggunaan rimpang pacing pada masyarakat untuk mengobati disentri, radang selaput lendir pada mata, luka akibat gigitan ular atau gigitan serangga serta mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti infeksi mata, telinga dan saluran urin. Pembuatan ekstrak dekok digunakan sebanyak 100 g serbuk kasar rimpang pacing dan 2 liter aquades, selanjutnya ekstrak air yang 27 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diperoleh dilakukan proses freeze dry dan didapatkan hasil ekstrak akhir sebanyak 12,23 g dengan rendemen yaitu 12,23.

4.3 Penetapan Kadar Air Ekstrak Rimpang Pacing

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Aktivitas Antibakteri Air Rebusan Dan Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Megascolex sp.)Terhadap Bakteri Salmonella typhosa, Escherichia coli, Shigella dysenteriae

15 101 75

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium

9 55 82

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

0 1 16

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

1 10 15

DAFTAR PUSTAKA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

0 3 5

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

1 4 13