Pertumbuhan Mikroorganisme Tinjauan Tentang Mikroorganisme

9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4 Tinjauan Tentang Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil, kelompok yang merupakan bagian dari mikroorganisme adalah bakteri, archae, fungi kapang dan khamir, protozoa, alga dan virus Pratiwi, 2008. Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang hidup ditanah, permukaan bumi, di perairan air panas, air laut, di bawah permukaan tanah Subandi, 2010. Spesies bakteri dapat dibedakan berdasarkan morfologinya bentuk, komposisi kimia dideteksi dengan reaksi biokimia, kebutuhan nutrisi, aktivitas biokimia, dan sumber energi Pratiwi, 2008. Bakteri termasuk organisme prokariot yang bersifat khas. Sel bakteri berisi massa sitoplasma dan beberapa bahan inti tidak memiliki inti yang jelas. Sel dibungkus dengan dinding sel dan pada beberapa jenis bakteri, dinding sel ini dikelilingi oleh kapsul dan lapisan lendir. Bakteri bereproduksi dengan cara pembelahan biner sederhana, yaitu merupakan tipe pembiakan yang terjadi secara aseksual Rumita, 2012. Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya sumber karbon dan energi. Fungi terdapat dua istilah yaitu kapang yang merupakan fungi yang berfilamen dan multi seluler sedangkan khamir yaitu fungi bersel tunggal dengan pembelahan sel melalui pertunasan Pratiwi, 2008.

2.4.1 Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah suatu komponen organisme secara teratur. Penambahan ukuran yang terjadi pada saat sel mengambil air atau menimbun lipid atau polisakarida bukanlah pertumbuhan yang sebenarnya Jawetz dkk., 2004. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah sebagai berikut: a Nutrisi Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu makroelemen dan mikroelemen. Makroelemen yaitu elemen-elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak meliputi karbon C, oksigen O, 10 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hidrogen H, nitrogen N, sulfur S, fosfor P, kalium K, magnesium Mg, kalsium Ca, dan besi Fe. Mikroelemen yaitu elemen-elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit Pratiwi, 2008. b Temperatur Temperatur menentukan aktivitas enzim yang terlibat dalam aktivitas kimia. Peningkatan temperatur sebesar 10 ° C dapat meningkatkan aktivitas enzim sebesar dua kali lipat. Temperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan denaturasi protein yang tidak dapat balik irreversible, sedangkan pada temperatur yang sangat rendah aktivitas enzim akan terhenti. Suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: Kamila, 2014 a. Suhu minimum, yaitu suhu yang apabila berada dibawahnya maka pertumbuhan bekteri terhenti. b. Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung paling cepat dan optimum disebut juga suhu inkubasi. c. Suhu maksimum yaitu suhu apabila berada diatasnya maka pertumbuhan tidak terjadi. c Keasaman dan kebasaan pH pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen. Peningkatan dan penurunan konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi gugus-gugus dalam protein, amino dan karboksilat. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi protein yang mengganggu pertumbuhan sel Pratiwi, 2008. Jawetz dkk 2004 membagi mikroorganisme berdasarkan pH optimum untuk pertumbuhan yaitu: a. Asidofil yaitu mikroorganisme yang dapat tumbuh pada kisaran pH optimal 1,00-5,5. b. Neutralofil yaitu mikroorganisme yang dapat tumbuh pada kisaran pH optimal 5,5-8,5. c. Alkalifil yaitu mikroorganisme yang dapat tumbuh pada kisaran pH optimal 9,0-11,0. d Oksigen Pratiwi, 2008 Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal mikroorganisme yang bersifat aerob dan anaerob. Mikroorganisme aerob memerlukan oksigen untuk 11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pertumbuhannya sedangkan mikroorganisme anaerob tidak memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya.

2.4.2 Kurva Pertumbuhan Bakteri Pratiwi, 2008; Jawetz dkk., 1996

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Aktivitas Antibakteri Air Rebusan Dan Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Megascolex sp.)Terhadap Bakteri Salmonella typhosa, Escherichia coli, Shigella dysenteriae

15 101 75

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium

9 55 82

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

0 1 16

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

1 10 15

DAFTAR PUSTAKA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

0 3 5

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

1 4 13