24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit, setelah dingin media NB disimpan
dalam lemari pendingin.
d. Potato Dextrose Agar Merck
Media PDA digunakan untuk membiakan dan melakukan pengujian antifungi. Pembuatan media dilakukan dengan melarutkan 39 g serbuk PDA
dengan 1 liter aquades dan dipanaskan hingga larut. Media yang telah larut sempurna disterilisasi dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121°C selama 15
menit, setelah dingin media disimpan dalam lemari pendingin.
3.3.7 Peremajaan Mikroba dan Pembuatan Kultur Kerja
Peremajaan bakteri dilakukan dengan menggunakan media agar NA miring dan untuk fungi menggunakan media PDA. Seluruh isolat bakteri dan fungi
diambil dengan menggunakan ose steril selanjutnya digoreskan pada permukaan agar miring dan diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37
°
C untuk bakteri dan 48 jam dengan suhu ruang untuk fungi. Peremajaan dilakukan setiap 2 minggu Garg
dkk., 2013.
3.3.8 Identifikasi Mikroba Uji
Identifikasi bakteri uji dilakukan untuk menguji kemurnian sel bakteri uji dengan melakukan uji pewarnaan Gram Surono, 2013. Bakteri uji yang telah
diremajakan diambil masing-masing 1 ose dan digoreskan pada permukaan kaca objek yang telah ditetesi NaCl 0.9 kemudian dilakukan fiksasi dengan panas
bunsen hingga terdapat lapisan bakteri Pratiwi, 2008. Permukaan kaca objek yang terdapat lapisan bakteri ditetesi dengan pewarna gentian violet sebanyak 1
tetes, diamkan selama 1 menit dan dibilas dengan menggunakan aquades hingga warna luntur dan kaca objek dikeringkan. Larutan lugol sebanyak 1 tetes
ditambahkan pada permukaan kaca objek dan didiamkan selama 1 menit, setelah 1 menit dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Kaca objek selanjutnya dibilas
dengan alkohol hingga zat warna luntur kemudian dicuci dengan aquades dan dikeringkan, setelah kering kaca objek tersebut ditetesi pewarna safranin sebanyak
1 tetes dan didiamkan selama 45 detik, preparat dicuci dengan aquades dan
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dikeringkan. Preparat tersebut diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100× Pratiwi, 2008.
Proses identifikasi yang dilakukan untuk fungi adalah dengan menggunakan pewarna metylen blue. Satu ose fungi diambil dan diratakan diatas permukaan
kaca objek yang telah ditetesi NaCl 0.9. Permukaan kaca objek selanjutnya ditetesi dengan pewarna metylen blue dan ditutup dengan cover glass, selanjutnya
preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100×.
3.3.9 Pembuatan Kurva Pertumbuhan Bakteri