Olahraga juga harus disesuaikan dengan usia dan status kesega- ran jasmani. Latihan dilakukan secara teratur 3
–5 kali per minggu dengan waktu sekitar 30-60 menit, termasuk pemanasan warming
up sebelum latihan dan pendinginan cooling down setelah lati- han. Selama latihan, target denyut nadi yang hendak dicapai berk-
isar antara 70-85 denyut nadi maksimal. Untuk mengetahui de- nyut nadi yang diperbolehkan selama latihan, dapat dihitung den-
gan rumus berikut.
Olahraga yang dilakukan sebaiknya sesuai dengan program CRIPE yaitu continuous, rhythmical, interval, progressive dan en-
durance.
Continuous: terus menerus selama 30 –60 menit, tanpa ber-
henti.
Rhythmical: dilakukan secara berirama dan teratur.
Interval: dilakukan berselang- seling. Kadang cepat, kadang
lambat, tetapi tanpa berhenti. Misalnya jalan cepat, lalu lari
santai kemudian jalan cepat lagi.
Progressive: latihan dilaku- kaan secara bertahap dengan
beban latihan ditingkatkan pe- lan-pelan.
Endurance: latihan ketahanan untuk meningkatkan kesega-
ran jantung dan pembuluh da- rah Mansjoer et al, 2001.
Denyut nadi maksimal = 220 – umur
3. Prinsip Pemberian Obat
Prinsip pemberian obat pada klien DM hendaknya dilakukan dengan
hati-hati. Pemberian
obat dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal antara lain:
a. benar obat Obat yang akan diberikan perlu dilakukan pengecekan terlebih
dahulu pada label obat untuk memastikan obat yang diberikan merupakan obat yang tepat.
b. benar dosis Obat yang diberikan harus sesuai dengan dosis yang
disarankan oleh dokter. Dosis yang kurang akan mengurangi efek terapeutik obat, sedangkan dosis berlebihan akan
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
c. benar klien Obat harus diberikan pada klien yang benar. Klien yang
menggunakan obat di rumah tidak diperbolehkan memberikan obatnya kepada anggota keluarga atau teman. Bila akan
menggunakan resep orang lain, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter karena obat yang aman untuk seseorang dapat
berbahaya untuk orang lain.
d. benar rute pemberian Obat yang akan digunakan harus diberikan melalui rute yang
tepat. Misalnya, penggunaan obat oral tidak boleh diberikan melalui rute injeksi suntik. Obat OHO pada klien DM diberikan
secara per oral, sedangkan insulin diberikan melalui injeksi subkutan.
e. benar waktu Obat harus diberikan pada waktu yang tepat sesuai instruksi
dokter. Waktu pemberian obat yang sesuai dengan jadwal akan membantu mempertahankan efek terapeutik obat Perry
Potter, 2005.
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
Cara Penyuntikan Insulin
a. Insulin umumnya diberikan dengan suntikan di bawah kulit subkutan, dengan arah alat suntik tegak lurus terhadap
cubitan permukaan kulit. b. Terdapat sediaan insulin campuran mixed insulin antara
insulin kerja pendek dan kerja menengah, dengan perbandingan dosis yang tertentu. Apabila tidak terdapat
sediaan insulin
campuran tersebut
atau diperlukan
perbandingan dosis yang lain, dapat dilakukan pencampuran sendiri antara kedua jenis insulin tersebut.
c. Lokasi penyuntikan, cara penyuntikan maupun cara insulin