Macam-Macam Nilai Karakter PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERNILAI KARAKTER PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN (STUDI DI SMK NEGERI 16 JAKARTA)

5. Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri: Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis: Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. 10. Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta tanah air: Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 17. Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 18. Tanggung Jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. 10 10 Ibid. Pengembangan nilai-nilai karakter itu sendiri terintegrasi ke dalam proses pembelajaran, bukan diajarkan sebagai sebuah materi pembelajaran. Maka dari itu, guru yang akan mengajar di kelas, dituntut untuk mempersiapkan langkah-langkah belajar mengajar yang mengarah kepada proses integrasi nilai- nilai karakter.

B. Pembelajaran Nilai Karakter

1. Makna Pembelajaran Bernilai Karakter

“Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa”. 11 Dalam hal ini terdapat dua aktifitas yang tidak dapat dielakkan yaitu, belajar dan mengajar. Sehingga apabila kedua kegiatan ini dapat dioptimalkan dengan baik, maka dapat mengarahkan pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Belajar adalah istilah yang paling utama dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak akan pernah terjadi proses pendidikan. Menurut Winkel, “belajar adalah suatu proses mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”. 12 Pada suatu keadaan tertentu, belajar tidak hanya identik dengan kegiatan mendapatkan materi. Belajar juga membutuhkan kesiapan batiniah yang baik, sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik. Oemar Hamalik dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran, menyebutkan bahwa “belajar adalah suatu proses suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu yakni 11 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta:Bumi Aksara, 2009 cet ke-2, hlm 2. 12 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 cet ke-1, hlm 5. mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan tingkah laku”. 13 “Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan menggunakan pancaindra. Sehingga dalam proses belajar terdapat unsur mengamati, mencoba sesuatu hal baru, mendengar, membaca, dan mengikuti arah tertentu”. 14 Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia diawali dengan kesiapan mentalpsikis yang baik melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya yang pada dasarnya untuk memperoleh suatu hal yang positif menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya yang berarti menyangkut unsur kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sejatinya belajar tidak hanya sekedar mengumpulkan pengetahuan, namun belajar merupakan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku yang berdampak pada lingkungan yang disekitarnya. Sedangkan mengajar pada hakekatnya merupakan suatu usaha menciptakan kondisi atau lingkungan dan memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar. Jika belajar diidentikkan sebagai kegiatan siswa, maka mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru. Secara sederh ana “mengajar diartikan sebagai upaya menyampaikan pengetah uan pada anak didik”. 15 Menurut pengertian ini, mengajar lebih cenderung bersifat transfer of knowledge. Guru sebagai aktor dalam proses ini memberikan informasi seluas-luasnya kepada anak didik terhadap ilmu pengetahuan untuk mata pelajaran yang dikuasainya. 13 Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta:Bumi Aksara, 2008 hlm 36 14 Op. cit, hlm 5 15 Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011 cet ke-19, hlm 47 Hal berbeda disampaikan oleh Nana Sudjana, yang mengartikan bahwa “mengajar adalah proses mengatur atau mengorganisasi lingkungan sebaik- baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam melaksanakan proses pembelajaran”. 16 Sebagai sebuah proses, mengajar mengarahkan anak didik dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan lingkungan masyarakat yang berbeda-beda. Maka perlu kejelian dari seorang guru dalam mengajarkan anak didiknya, agar proses ini dapat berjalan dengan baik. Menurut Raka Joni , “mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengerahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi ”. 17 Jadi, dapat disimpulkan dari berbagai pendapat tersebut diatas bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh guru yang bersifat kompleks. Proses yang dilakukan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Lebih dari itu, banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih baik pada seluruh peserta didiknya. Dengan mengajar juga diupayakan untuk mengantarkan peserta didik menuju tingkat kedewasaan tertentu, baik dari segi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perubahan tingkah laku, melalui proses internalisasi nilai- nilai pada dirinya sehingga akan lahir sikap yang baik. 16 Syaiful Bari Djamarah Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1996 cet ke-2, hal 39 17 Yatim Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 cet ke-1, hlm 54

Dokumen yang terkait

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Karakter Kreatifitas Dan Kemandirian Pada Siswa (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pada Siswa K

0 3 10

PENDAHULUAN Karakter Kreatifitas Dan Kemandirian Pada Siswa (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 8 Surakarta).

0 3 9

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 9 Implementasi Pendidikan Karakter Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Di SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2

0 3 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK Implementasi Pendidikan Karakter Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Di SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 3 16

PENDAHULUAN Implementasi Pendidikan Karakter Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Di SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 4 6

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA Pengelolaan Pendidikan Karakter Dalam Praktik Kewirausahaan Di SMK Negeri 6 Surakarta.

0 0 17

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA Pengelolaan Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri 3 Surakarta.

0 2 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA Pengelolaan Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri 3 Surakarta.

0 3 20

Analisis pelaksanaan pendidikan karakter di sma negeri 3 semarang (studi pada kelompok mata pelajaran ips) COVER

0 0 16

MATA PELAJARAN HITUNG DAGANG (STUDI PADA SMK NEGERI 14 JAKARTA)

0 1 8