Kewirausahaanpun memiliki standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai. Berikut Standar Kompetensi Lulusan mata pelajaran Kewirausahaan:
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya.
3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif
dalam kehidupannya. 4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecilmikro dalam
bidangnya.
39
Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan diharapkan dapat menghasilkan perilaku wirausaha dan jiwa kepemimpinan, yang sangat terkait
dengan cara mengelola usaha untuk membekali peserta didik agar dapat berusaha secara mandiri.
b. Standar Isi Mata Pelajaran Kewirausahaan
Di dalam standar dibagi menjadi menjadi dua, yaitu Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Standar kompetensi merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan pengguasaan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap tingkat
danatau semester. Sedangkan kompetensi dasar ialah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk
menyusun indikator kompetensi.
40
Dua hal tersebut menjadi pedoman guru untuk disampaikan kepada siswa mengenai kompetensi-kompetensi apa saja yang harus
dimiliki siswa dalam proses pembelajaran di mata pelajaran tertentu. Berikut SKKD pada mata pelajaran Kewirausahaan:
39
Ibid.,
40
Permendiknas No. 22 Tahun 2006
33
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
1. 1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
1. 2 Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif
1. 3 Merumuskan solusi masalah 1. 4 Mengembangkan semangat wirausaha
1. 5 Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi orang lain
1. 6 Mengambil resiko usaha 1. 7 Membuat keputusan
2. Menerapkan jiwa kepemimpinan
2. 1 Menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet
2. 2 Mengelola konflik 2. 3 Membangun visi dan misi usaha
3. Merencanakan usaha kecilmikro
3. 1 Menganalisis peluang usaha 3. 2 Menganalisa aspek-aspek pengelolaan
usaha 3. 3 Menyusun proposal usaha
4. Mengelola usaha kecilmikro 4. 1 Mempersiapkan pendirian usaha
4. 2 Menghitung resiko menjalankan usaha 4. 3 Menjalankan usaha kecil
4. 4 Mengevaluasi hasil usaha Dari tabel diatas dapat dianalisa nilai-nilai karakter yang diharapkan
dimunculkan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Kewirausahaan, yaitu:
34
1. Kemandirian merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Pada mata pelajaran
Kewirausahaan, muncul pada kompetensi dasar: menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif, membangunn komitmen bagi dirinya dan bagi
orang lain. 2. Kreatif merupakan sebuah proses berpikir dan melakukan sesuatu yang
menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki. Pada mata pelajaran Kewirausahaan, muncul pada kompetensi
dasar: mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan, mengambil resiko usaha,mengembangkan semangat wirausaha.
3. Berani mengambil resiko merupakan kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang menantang, berani, dan mengambil resiko.
Pada mata pelajaran Kewirausahaan, muncul pada kompetensi dasar: mengambil resiko usaha, menghitung resiko menjalankan usaha,
menjalankan usaha kecil. 4. Berorientasi pada tindakan merupakan sikap mengambil inisiatif untuk
bertindak, dan bukan menunggu, sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki terjadi. Pada mata pelajaran Kewirausahaan, muncul pada
kompetensi dasar: menganalisa aspek-aspek pengelolaan usaha, menjalankan usaha kecil, membuat keputusan.
5. Kepemimpinan merupakan sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap saran dan kritik, mudah bergaul, bekerja sama, dan
mengarahkan orang lain. Pada mata pelajaran Kewirausahaan muncul pada kompetensi dasar: menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet,
mengelola konflik, membangun visi dan misi usaha. 35
6. Kerja keras merupakan perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Pada mata pelajaran Kewirausahaan muncul pada kompetensi dasar: mempersiapkan pendirian
usaha, mengembangkan semangat wirausaha, menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif.
2. Nilai Karakter pada Mata Pelajaran Kewirausahaan
Nilai-nilai karakter pada mata pelajaran Kewirausahaan yang dikembangkan berdasarkan analisis SKKD dalam mata pelajaran
Kewirausahaan ini mengarah pada pengembangan nilai-nilai dari ciri-ciri seorang wirausaha. Menurut para ahli kewirausahaan, ada banyak nilai-nilai
kewirausahaan yang dianggap paling pokok dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik sebanyak 18 delapan belas nilai yang
seharusnya dimiliki oleh peserta didik dan warga sekolah yang lain. Implementasi dari nilai-nilai pokok kewirausahaan tersebut tidak
secara langsung dilaksanakan sekaligus oleh satuan pendidikan, namun dilakukan secara bertahap. Setidaknya nilai-nilai kewirausahaan diambil 6
enam nilai pokok, yaitu: 1 mandiri, 2 kreatif, 3 berani mengambil resiko, 4 berorientasi pada tindakan, 5 kepemimpinan, dan 6 kerja
keras.
41
Hal ini bukan berarti membatasi penanaman nilai-nilai kewirausahaan pada semua sekolah secara seragam, tapi setiap jenjang satuan pendidikan
dapat menginternalisasikan nilai-nilai kewirausahaan yang lain secara mandiri sesuai dengan keperluan sekolah.
41
Kemendiknas, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing
dan Karakter Bangsa, Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan, Jakarta:Kemendiknas, 2010.
3. Pembelajaran Nilai Karakter pada Mata Pelajaran Kewirausahaan
Dalam proses pembelajaran keberadaan nilai-nilai karakter tidak terdapat dalam mata pelajaran yang ada di sekolah. Namun, dalam aplikasinya
terintegrasi secara komprehensif ke dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.
42
Pengintegrasian ini tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu adanya pembiasaan, keteladanan, serta perhatian serius dari
stakeholder yang ada di sekolah tersebut.
Pembelajaran nilai karakter pada mata pelajaran Kewirausahaan merupakan ba ian dari penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperoleh kesadaran akan pentingnya nilai- nilai kewirausahaan, dan pembiasaan terhadap nilai-nilai kewirausahaan ke
dalam tingkah laku seharian siswa melalui proses pembelajaran. Dalam aktifitas pembelajaran terdapat mekanisme tertentu yang diatur
guna memfokuskan pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya, “pembelajaran adalah proses yang bertujuan, proses kerja sama, proses yang
kompleks, dan proses memanfaatkan berbag ai sumber belajar”.
43
Proses- proses tersebut apabila dirumuskan melalui langkah-langkah yang sistematis,
dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran sehingga tujuan-tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.
Menurut Abdul Majid, langkah-langkah pembelajaran pada umumnya meliputi tiga keg
iatan, yaitu: “1 kegiatan pendahuluan, 2 kegiatan inti, dan 3 keg
iatan penutup”.
44
Dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 juga disebutkan bah
wa “pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,
42
Agus Wibowo. Pendidikan Karakter; Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 hlm 71.
43
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group, 2008 cet ke-1, hlm 31-32.
44
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 Cet ke-8, hal 104-105.
37
kegiatan inti, dan keg iatan penutup”.
45
Ketiga kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengintegrasian nilai-nilai karakter.
a. Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan merupakan langkah awal yang harus dilakukan guru
untuk memulai sebuah pembelajaran. Keberasilan dalam membuka sebua pembelajaran yan baik, akan berdampak pada keiatan pembelajaran yan
dilaksanakan di menit-menit selanjutnya. Menurut Uzer Usman, dalam bukunya Menjadi Guru Profesional
menyebutkan bawa membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek
yang positif terhadap kegiatan belajar.
46
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan sebagai menumbuhkan motivasi kepada siswa, memfokuskan perhatian siswa,
dan menciptakan kesiapan mentalitas siswa terhadap apa yang akan dipelajarinya. Ada beberapa hal yang dilakukan pada saat pendahuluan:
1. Mengkondisikan peserta didik Berbagai cara dilakukan agar siswa dalam kondisi siap belajar,
memiliki perhatian, baik secara psikis maupun fisik. Proses ini dapat dilakukan dengan berdoa, membersikan sampah yang mungkin masih
berserakan disekitar bangku, mengabsen siswa, membuat games kecil, dll.
2. Membuat scene setting
45
Permendiknas No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.
46
Muh.Uzer Usman, Menjadi
G
uru Profesional, Ciputat: PT. Remaja Rosda Karya, 2003, cet. ke-15, h.91