8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perjanjian Pengangkutan
2.1.1 Perjanjian Pengangkutan
Dewasa ini dalam kehidupan bermasyarakat dikenal dengan pengangkutan. Arti kata angkut berarti mengangkat atau membawa. Jadi, pengangkutan artinya
usaha membawa orang atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain Perpindahan tersebut dapat berupa orang atau barang. Perpindahan orang atau
barang dari suatu tempat ke tempat yang lain yang diselenggarakan dengan pengangkutan harus dilakukan dengan ketentuan keamanan dan keselamatan
orang atau barang tersebut. Mengenai pengertian perjanjian pengangkutan di dalam Buku II Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang KUHD tidak diberikan definisinya. Perjanjian pengangkutan itu sendiri bersifat konsensuil, sehingga untuk terciptanya
perjanjian pengangkutan tidak diperlukan adanya syarat tertulis, jadi hanya bersifat konsensuil. Kata pengangkutan berasal dari kata “angkut” yang artinya
bawa atau muat dan kirimkan. Jadi berdasarkan hal tersebut, pengangkutan diartikan sebagai pengangkutan dan pembawaan barang atau orang, pemuatan dan
pengiriman barang atau orang, barang atau orang yang diangkut dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan selamat, walaupun demikian diperlukan suatu alat
sebagai sarana pengangkut Perjanjian Pengangkutan adalah suatu perjanjian dimana satu pihak
menyanggupi untuk dengan aman membawa orang atau barang dari satu tempat ke tempat tujuan, sedangkan pihak yang lainnya menyanggupi akan membayar
ongkosnya. Seorang pengangkut hanya menyanggupi untuk melaksanakan pengangkutan saja. Jadi tidaklah perlu bahwa pengangkut mengusahakan sebuah
alat pengangkutan,
meskipun pada
umumnya pengangkut
yang mengusahakannya. Perusahaan Pengangkut memberikan jasanya dalam soal
pengiriman barang saja dan pada hakekatnya hanya memberikan perantara antara pihak yang hendak mengirimkan barang dengan pihak yang mengangkut barang