Bahan Hukum Sekunder Bahan Hukum

2.2 Ganti Rugi 2.2.1 Pengertian Ganti Rugi Dewasa ini dikenal dalam kehidupan bermasyarakat dengan ganti rugi. Ganti rugi merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum dan menimbulkan kerugian pada orang lain karena kesalahannya tersebut. Ganti rugi juga bisa timbul akibat tidak terpenuhinya suatu perjanjian. Ganti rugi adalah cara pemenuhan atau kompensasi oleh pengadilan yang diberikan kepada satu pihak yang menderita kerugian oleh pihak lain yang melakukan kelalaian atau kesalahan sehingga menyebabkan kerugian tersebut. 12 Besarnya ganti rugi ditentukan berdasarkan kerugian yang diakibatkan kesalahan dan juga bila dilihat menurut perjanjiannya besarnya sesuai dengan obyek yang diperjanjikan. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara: Ganti rugi adalah uang yang dibayarkan atau sebagai pengganti atas suatu kerugian. Berdasarkan Ketentuan tersebut penumpang berhak mendapatkan ganti rugi akibat kesalahan yang dilakukan oleh pengangkut. Menurut Yahya Harahap, ganti rugi ialah “kerugian nyata” yang ditimbulkan perbuatan wanprestasi. 13 Kerugian nyata ini ditentukan oleh suatu perbandingan keadaan yang tidak dilakukan oleh pelaku usaha. Besarnya jumlah ganti rugi kira-kira sebesar jumlah yang wajar sesuai dengan nilai prestasi yang perjanjian menjadi objek perjanjian dibanding dengan keadaan yang menyebabkan timbulnya wanprestasi. Menurut Abdulkadir Muhammad, bahwa pasal 1234 KUHPerdata sampai dengan pasal 1248 KUHPerdata merupakan pembatasan-pembatasan yang sifatnya sebagai perlindungan Undang-Undang terhadap pengangkut dari perbuatan sewenang-wenang pihak penumpang sebagai akibat wanprestasi. 14 12 http:kamusbisnis.comartiganti-rugi,Diakses Tanggal 12 Maret 2015 Pukul 10.45 WIB. 13 M. Yahya Harahap, 1986, “Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, Hlm 66. 14 Abdulkadir Muhammad, 2003, “Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, Hlm 41.