Kecukupan referensi Triangulasi Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data 1.

perumahan dan pekarangan, 5 untuk fasilitas umum dan 5 untuk fasilitas taman dan penghijauan.

3. Demografis Kebayoran Lama Utara

Jumlah penduduk di Kelurahan Kebayoran Lama Utara sampai dengan Bulan Juli 2014 adalah sebanyak : 53.559 Jiwa terdiri dari Jumlah Laki-laki : 28.450 Jiwa dan Jumlah Perempuan : 25.109 Jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 178,22 Ha. Maka tingkat kepadatan dan tingkat pertumbuhan penduduk Kelurahan Kebayoran Lama Utara termasuk tinggi. Hal ini mungkin disebabkan letaknya yang strategis sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan tempat tinggal dan mengembangakan usaha.

4. Sosial Ekonomi Budaya

Mayoritas penduduk di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara bekerja pada sektor perdagangan dan bangunan selebihnya bekerja pada sektor jasa. Sedangkan kultur budaya masyarakat Kelurahan Kebayoran Lama Utara sangat agamis dengan didominasi oleh penduduk beragama Islam 98.

B. Deskripsi Data

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelurahan Kebayoran Lama Utara, dengan merujuk kepada kisi-kisi instrumen, maka diperoleh data sebagai berikut: 1. Permainan Tradisional a. Pengertian Permainan Tradisional Betawi Pengertian permainan tradisional Betawi menurut Hj. Rosita adalah permainan yang berkembang diwilayah DKI Jakarta, permainan itu sudah turun-temurun diwariskan dari orang tua mereka. Permainan tradisional mengandung banyak nilai positif seperti rasa pertemanan dengan teman sebaya lebih erat. Permainan Tradisional Betawi juga sebagai sarana rekreasi bagi anak-anak karena dengan bermain menggunakan permainan tradisional anak-anak dapat berolahraga dan berekreasi. 1 Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Jarahnitra menyatakan bahwa permainan tradisional anak merupakan hasil budaya yang besar nilainya bagi anak-anak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolahraga sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat, keterampilan, kesopanan, serta ketangkasan. 2 Dapat tarik kesimpulan bahwa permainan tradisional Betawi adalah permainan yang dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah DKI Jakarta, permainan itu merupakan warisan turun-temurun yang disampaikan orang tua dari masa ke masa. Permainan tradisional memiliki banyak manfaat diantaranya selain bermain untuk mendapat kesenangan dan kegembiraan permainan tradisional juga mengandung unsur olahraga sehingga dapat berguna untuk menyehatkan tubuh kita setelah bermain permainan tradisional tersebut.

b. Jenis Permainan Tradisional Betawi dan Cara Bermain

Jenis permainan tradisonal Betawi yang sering dimainkan di wilayah Keluran Kebayoran Lama Utara adalah Dampu Kapal, Petak Umpet, Bentengan, Karet, Galah Asin, Congklak, Kelereng Gundu Kusir dan Gundu Lubang, dan Egrang. Permainan tersebut sampai saat ini masih berkembang di kalangan anak-anak Betawi. Permainan tradisional betawi yang telah disebutkan diatas dimainkan oleh anak-anak, remaja bahkan orang dewasa. Permainan tersebut memiliki cara bermain tersendiri tergantung jenis permainan 1 Hasil wawancara dengan Kepala Sie Sarana dan Prasarana Umum Keluran Kebayoran Lama Utara pada tanggal 05 Januari 2015 2 Siti Ulfatun, Pelaksanaan Permainan Tradisional dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak Studi Kasus di TK B ABA Rejodani Sariharjo Ngaklik, Sleman Yogyakarta, Skripsi pada sekolah Strata satu Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2014, h. 49, tidak dipublikasikan. nya. Berikut ini adalah jenis permainan dan cara bermain permainan tersebut: 1 Permainan Bentengan Benteng atau bentengan adalah permainan tradisional yang memerlukan ketangkasan, kecepatan berlari dan strategi yang jitu. Inti dari permainan ini adalah menyerang dan mengambil alih “benteng” dari lawan. 3 Cara bermain permainan tradisional Betawi Bentengan adalah kita harus mengenai benteng lawan sebelum itu pemain dibagi menjadi dua kelompok, jadi masing-masing kelompok harus menyerang benteng lawan dan bertahan dari serangan. Cara penentuan kelompok dengan cara suten atau hom pim pa. 4 Hal ini sejalan dengan teori yang di dapatkan dari buku Folklore Permainan Anak-anak Betawi yang disusun oleh Yahya Andi dkk, cara bermain bentengan adalah peserta terdiri atas kelompok atau regu. Baik putra maupun putri. Setiap regu berusaha menduduki benteng lawan yang digambarkan dengan tiang bendera atau pohon, yaitu dengan memancing lawan agar keluar dari benteng untuk mengejar mereka saat mereka dikejar kawannya membantu dengan mengejar orang yang mengejar kawannya jika kena tangkep maka dia dijadikan tawanan. Yang dinyatakan pemenangnya adalah anggota yang paling banyak menduduki benteng 3 Sri Mulyani. Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Langensari Publishing. 2013. h. 22 4 Hasil wawancara dengan Dea Nida I siswa kelas dua Sekolah Menengah Atas Negeri 29 Jakarta Kelurahan Kebayoran Lama Utara , Jakarta Selatan