Sejarah Kebayoran Geografi Kebayoran Lama Utara
nya. Berikut ini adalah jenis permainan dan cara bermain permainan tersebut:
1 Permainan Bentengan
Benteng atau bentengan adalah permainan tradisional yang memerlukan ketangkasan, kecepatan berlari dan strategi yang
jitu. Inti dari permainan ini adalah menyerang dan mengambil alih “benteng” dari lawan.
3
Cara bermain permainan tradisional Betawi Bentengan adalah kita harus mengenai benteng lawan sebelum itu pemain
dibagi menjadi dua kelompok, jadi masing-masing kelompok harus menyerang benteng lawan dan bertahan dari serangan.
Cara penentuan kelompok dengan cara suten atau hom pim pa.
4
Hal ini sejalan dengan teori yang di dapatkan dari buku Folklore Permainan Anak-anak Betawi yang disusun oleh
Yahya Andi dkk, cara bermain bentengan adalah peserta terdiri atas kelompok atau regu. Baik putra maupun putri.
Setiap regu berusaha menduduki benteng lawan yang digambarkan dengan tiang bendera atau pohon, yaitu dengan
memancing lawan agar keluar dari benteng untuk mengejar mereka saat mereka dikejar kawannya membantu dengan
mengejar orang yang mengejar kawannya jika kena tangkep maka dia dijadikan tawanan. Yang dinyatakan pemenangnya
adalah anggota yang paling banyak menduduki benteng
3
Sri Mulyani. Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Langensari Publishing. 2013. h. 22
4
Hasil wawancara dengan Dea Nida I siswa kelas dua Sekolah Menengah Atas Negeri 29 Jakarta Kelurahan Kebayoran Lama Utara , Jakarta Selatan
lawan.
5
Menurut Sri Mulyani Inti dari permainan ini adalah menyerang dan mengambil alih “benteng” dari lawan.
6
2 Permainan Galasin
Permainan galasin asal kata dari galah asin, dalam permainan galah asin ada galah garis lurus yang ditoreh di
tanah sebagai tanda lokasi asin, bebas jaga. Berdasarkan hasil observasi dalam prakteknya anak-anak yang memainkan
permainan galah asin menggunakan lapangan bulu tangkis sebagai arena permainan.
Cara bermain permainan ini adalah permainan galah asin dimainkan oleh dua regu baik putra maupun putri, yang terdiri
atas 5 orang setiap regu. Permainan berlangsung selama 2x25 menit dengan istirahat 10 menit. Regu penjaga menempati
garis jaga masing-masing, sedangkan regu penyerang berusaha melewati garis tersebut dengan menghindari tangkapan
penjaga.
7
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Yuli Astuti, cara bermain permainan galah asin adalah membagi
anak menjadi 2 regu, penjaga menempati garis masing-masing sedangkan penyerang berusaha melewati garis dengan
menghindar dari tangkapan lawan.
8
Dalam buku yang di terbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta dikemukakan bahwa dalam
permainan galah asin pemain yang berhasil melewati galah yang dijaga akan teriak asin…asin… asin, suatu tanda benteng
5
Yahya Andi, dkk., Folklore Permainan Anak-anak Betawi, Jakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 2011, hal.75
6
Sri Mulyani. op. cit h. 22
7
Yahya Andi, dkk., op.cit., h. 76
8
Hasil wawancara dengan Ibu Yuli Astuti guru SDN Kebayoran Lama Utara 03 Pagi , Jakarta Selatan