lawan.
5
Menurut Sri Mulyani Inti dari permainan ini adalah menyerang dan mengambil alih “benteng” dari lawan.
6
2 Permainan Galasin
Permainan galasin asal kata dari galah asin, dalam permainan galah asin ada galah garis lurus yang ditoreh di
tanah sebagai tanda lokasi asin, bebas jaga. Berdasarkan hasil observasi dalam prakteknya anak-anak yang memainkan
permainan galah asin menggunakan lapangan bulu tangkis sebagai arena permainan.
Cara bermain permainan ini adalah permainan galah asin dimainkan oleh dua regu baik putra maupun putri, yang terdiri
atas 5 orang setiap regu. Permainan berlangsung selama 2x25 menit dengan istirahat 10 menit. Regu penjaga menempati
garis jaga masing-masing, sedangkan regu penyerang berusaha melewati garis tersebut dengan menghindari tangkapan
penjaga.
7
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Yuli Astuti, cara bermain permainan galah asin adalah membagi
anak menjadi 2 regu, penjaga menempati garis masing-masing sedangkan penyerang berusaha melewati garis dengan
menghindar dari tangkapan lawan.
8
Dalam buku yang di terbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta dikemukakan bahwa dalam
permainan galah asin pemain yang berhasil melewati galah yang dijaga akan teriak asin…asin… asin, suatu tanda benteng
5
Yahya Andi, dkk., Folklore Permainan Anak-anak Betawi, Jakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 2011, hal.75
6
Sri Mulyani. op. cit h. 22
7
Yahya Andi, dkk., op.cit., h. 76
8
Hasil wawancara dengan Ibu Yuli Astuti guru SDN Kebayoran Lama Utara 03 Pagi , Jakarta Selatan
pertahanan penjaga jebol dan bebaslah semua masuk.
9
Sedangkan berdasarkan hasil observasi dalam permainan tersebut ketika sudah melewati garis tidak ada teriakan
asin…asin…asin, dalam permainan tersebut juga tidak pernah ditentukan berapa lama permainan berlangsung. Permainan
akan berakhir jika mereka telah merasa lelah atau dipanggil oleh orang tua mereka karena hari terlalu sore.
3 Permainan Dampu Kapal
Dampu kapal adalah permainan menggunakan petak yang digambar ditanah menggunakan kapur tulis atau pecahan batu
bata, alat permainan ini adalah pecahan genting. Cara bermain, setelah diundi pemain pertama berdiri
dibelakang garis, lalu melemparkan batu ketipe pecahan genting
kedalam petak
pertama. Kemudian
dengan berdingkrik dia melomat-lompat melewati petak-petak.
10
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Hj. Rosita Kepala Sie Sarana dan Prasarana Kelurahan Kebayoran Lama
Utara bahwa cara permainan dampu kapal adalah setelah di undi menggunakan suten atau hom pim pa bagi pemain yang
menang akan jalan terlebih dahulu dengan cara melemparkan gaco berupa pecahan genting selanjutnya melewati petak-petak
dengan cara berjingkring.
11
4 Permainan Petak Umpet
9
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Ragam Budaya Betawi, Jakarta: Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, 2002, h.81
10
Abdul Chaer, Folklor Betawi Jakarta: Mnasup Jakarta, 2012, cet. 1, h. 181
11
Hasil wawancara dengan Hj. Rosita Sie Sarana dan Prasarana Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan
Permainan petak umpet adalah permainan tradisional yang cara permainannya dengan cara bersembunyi di suatu tempat di
area permainan yang telah disepakati. Cara permainan petak umpet adalah setelah melakukan
undian seorang anak yang kalah harus menjadi penjaga atau pencari. Anak ini harus duduk menelungkup dengan mata
tertutup sementara yang lain bersembunyi secara tersebar dimana saja.
12
Hal ini sejalan dengan hasil observasi di Rt 001007 Kebayoran Lama Utara anak-anak bermain petak
umpet dengan cara melakukan hom pim pa anak yang kalah menjadi penjaga dan yang lainnya bersembunyi secara tersebar
sesuai area yang disepakati. 5
Permainan Karet Permainan karet adalah permainan yang biasanya
dilakukan oleh anak perempuan dan dimainkan di lapangan. Cara permainan karet adalah Puluhan karet dirangkai
menjadi tambang, lalu dua anak merentangkan tambang karet itu setinggi semester, kemudian anak lain berusaha
meloncatinya. Biasanya dimainkan pada siang hari sepulang sekolah.
13
Hal ini sejalan dengan hasil observasi di Rt002008 Kebayoran
Lama Utara
permainna karet
dimainkan merentangkan karet yang telah dirangkai sebelumnya
selanjutnya anak yang mendapat giliran bermain duluan ocat diatas karet sampai anak tesebut tidak mampu melewati
tantangan dan dinyatakan kalah. 6
Permainan Congklak
12
Abdul Chaer, Folklor Betawi Jakarta: Mansup Jakarta, 2012, cet. 1, h. 185
13
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, loc.cit.
Permainan congklak adalah permainan yang di dimainkan oleh anak perempuan. Alat permainan ini adalah sebuah papan
yang disebut apan congklak, tebalnya sekitar 5 atau 6 cm, lebarnya sekitar 20 cm dan panjangnya sekitar 60 atau 70 cm.
14
Cara permainan congklak adalah dengan cara memasukkan biji-biji yang dijalankan tersebut akhirnya harus dimasukkan
ke dalam “Gedongnya” Rumahnya. Yaitu lubang induk yang terletak di kedua ujung deng
an istilah disebut “Punggah”. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sudarmin selaku
ketua Rt001007 bahwa congklak adalah permainan yang sangat digemari oleh anak perempuan di kelurahan Kebayoran
Lama Jakarta selatan terutama di Rt001007.
15
7 Permainan Kelereng
Peremainan kelereng adalah permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak perempuan, alat permainan ini
adalah kelereng atau gundu. Permainan kelereng atau gundu terdiri dari dua macam yaitu gundu lobang dan gundu kusir.
Tetapi di Keluran Kebayoran Lama anak-anak lebih gemar memainkan gundu kusir.
Hal ini sejalan dengan wawancara dengan Ibu Ida Marlina yang menyatakan bahwa permainan gundu kusir lebih
menyenangkan karena dapat menyetil gundu lawan sampai jauh sehingga gundu lawan kalah.
16
Dilihat dari perbendaharaan kata Betawi “Gundu” berarti kelereng atau keneker yakni suatu benda bulat yang terbuat
dari kaca atau porselin. Kali ini gundu tersebut diberi tambahan
14
Abdul Chaer, Folklor Betawi Jakarta: Mnasup Jakarta, 2012, cet. 1, h. 181
15
Hasil wawancara dengan Bapak Sudarmin Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
16
Hasil wawancara dengan Ibu Ida Marlina guru SDN 04 Pagi Kelurahan Kebayoran Lama Utara , Jakarta Selatan
“Kusir” . kata kusir berasal dari kata ngusir yang artinya menyuruh pergi jauh-jauh dengan berbagai cara. Kalau dalam
permainan ini cara yang dipergunakan adalah menyentil menjentik gundu lawan jauh-jauh.
17
8 Permainan Egrang atau Jangkungan
Permainan Jangkungan atau yang biasa dikenal egrang adalah permainan tradisional dengan menaiki dua buah bambu
yang sudah dibuat pijakan pada bagian bawah bambu dan orang menaiki bambu tersebut sehingga dapat berjalan.
Nama permainan ini adalah “Jangkungan” asal katanya “Jangkung” yang mendapat imbuhan “an”. Kata Jangkungan
berarti tinggi langsing. Tapi oleh masyarakat setempat sesuai dengan logat bahasa daerah mereka kata “Jangkung” saja tidak
umum karena itu kata tersebut mendapat imbuhan yang akhiran an,
sehingga permainan
ini dikenal
dengan nama
“Jangkungan”.
18
Di Kelurahan Kebayoran Lama jangkungan masih dimainkan tetapi hanya pada saat tertentu seperti saat
lomba 17 Agustusan memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.
c. Permainan tradisional yang sudah memudar
Permainan tradisional yang telah memudar di Kebayoran Lama Utara adalah permainan Si.., permainan torti, permainan perahu-perahuan,
permainan tangkrep, serok kwali, ujungan, dododio, kukuruyuk ayam,
17
Abdurachman, dkk., Permainan Anak-anak Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Jakarta: 19911992., h.6
18
Ibid., h. 83
belalang, galilio, kodok-kodokan dan sutil. Permainan ini mulai memudar disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranya:
1 Orang tua tidak mewariskan pengetauan tentang permainan tersebut.
2 Tempat bermain yang tidak ada karena pembangunan yang dilakukan
dikota besar sehingga semakin berkurang lahan kosong. 3
Permainan tradisional kurang menarik minat anak-anak zaman sekarang.
d. Penyebab permainan tradisional Betawi memudar
Ada beberapa hal yang menyebabkan permainan tradisional sudah tidah diminati oleh masyarakat khususnya di daerah perkotaan terutama di
DKI Jakarta. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada Ibu Ida Marlina menyatakan bahwa penyebab permainan tradisional memudar
adalah karena tempat bermain yang kurang memadai dan anak-anak perkotaan lebih tertarik kepada permainan modern.
19
Lembaga Kebudayaan Betawi yang diwakilkan oleh Bapak Entong Sukirman menyatakan bahwa permainan tradisional memudar disebabkan
oleh kekhawatiran orang tua jika anaknya bermain di luar rumah sehingga hanya bermain di dalam rumah menggunakan gedget serta banyak
permainan tradisional yang memakai alat yang sulit didapatkan sehingga anak-anak mengaggap permainan tradisional tidak praktis.
20
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penyebab permainan tradisional memudar atau tidak diminati lagi adalah sebagai berikut:
1 Banyak permainan modern yang lebih mudah dimainkan dan tidak
memerlukan tempat yang luas. 2
Permainan modern tidak memerlukan banyak orang sehingga dapat dimainkan sendiri.
19
Hasil wawancara dengan Ibu Ida Marlina guru SDN 04 Pagi Kelurahan Kebayoran Lama Utara , Jakarta Selatan
20
Hasil wawancara dengan Bapak Entong Sukirman di Anjungan Betawi Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
3 Orang tua merasa lebih aman kalau anaknya bermain di dalam rumah,
tidak bermain dilapangan. 4
Beberapa permainan tradisional menggunakan alat dan bahan yang saat ini sulit untuk menemukan apalagi dikota besar seperti Jakarta.
5 Gaya hidup saat ini yang berpandangan bahwa permainan tradisional
ketinggalan zaman sehingga lebih memilih gedget yang lebih canggih. 6
Perkembangan teknologi sehingga anak lebih menyukai permainan yang hanya menggunakan jari dan otak tanpa menggerakan badan
mereka.
e. Keunggulan permainan tradisional dibandingkan permainan
modern
Terdapat banyak keunggulan permainan tradisional dibandingkan dengan permainan modern, hal ini diungkapkan oleh Ibu Yuli Astuti
yaitu permainan tradisional memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah permainan tradisional mengajarkan tentang kepedulian sosial
secara tidak langsung karena permainan tradisional dilakukan secara berkelompok sehingga melatih komunikasi dengan teman sebaya,
permainan tradisional juga memiliki banyak gerakan seperti berolahraga dapat menyehatkan tubuh.
21
Hal ini sejalan dengan dengan yang diungkapkan oleh ketua RT 00107 bahwa keunggulan permainan tradisional terleak pada melatih
anak bersosialisasi
dengan lingkungan
melalui permainan
berkelompok seperti permainan tradisional.
22
21
Hasil wawancara dengan Ibu Yuli Astuti guru SDN Kebayoran Lama Utara 03 Pagi , Jakarta Selatan
22
Hasil wawancara dengan Bapak Sudarmin Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa keunggulan permainan tradisional dibandingkan dengan
permainan modern adalah sebagai berikut: 1
Permainan tradisional dimainkan secara berkelompok sehingga anak bisa bersosialisasi dibandingkan permainan modern yang
hanya dimainkan sendiri. 2
Permainan tradisional lebih menyehatkan karena cara permainannya dengan cara menggerakan seluruh anggota badan
sehingga seperti sedang berolahraga. 3
Permainan lebih
mengutamakan kesenangan
bukan mengutamakan kemenangan seperti yang terdapat dalam
permainan modern. 4
Permainan tradisional secara tidak langsung mengenalkan anak pada lingkungan sekitar sehingga anak lebih mengenal
lingkungan tempat tinggal. 5
Permainan trasisional mengajarkan anak cara berkomunikasi dengan teman sebaya melalui bermain.
6 Permainan tradisional mengajarkan kerjasama anatar kelompok
sehingga anak terhindar dari sifat individualis. 7
Permainan anak tradisional mengajarkan tanggung jawab dalam setiap permainannya.
8 Permainan tradisional mengajarkan sportivitas sehingga melatih
kejujuran anak agar tidak berbuat curang. 9
Permainan tradisional mengajarkan anak agar peduli terhadap sesama sehingga anak dapat belajar untuk terbiasa menolong
orang lain. 10
Permainan tradisional melatih anak membentuk karakter- karakter yang baik sehingga dapat melatih anak menjadi pribadi
yang baik dimasa yang akan datang.
2.
Karakter
a.
Pengertian Karakter
Karakter secara bahasa etimologis berasal dari bahasa Latin kharakter, kharassaein dan kharax, dalam bahasa Yunani character dari kata charassein,
yang berarti membuat tajam dan membuat dalam. Dalam bahasa inggris characther dan dalam bahasa Indonesia lazim diguanakan dengan istilah
karakter.
23
Sedangkan menurut Imam Ghozali menganggap bahwa karakter adalah lebih dekat dengan akhlak yaitu spontanitas manusia dalam bersikap,
atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.
24
Menurut hasil wawancara pengertian karakter adalah sifat atau watak yang ada dalam diri manusia.
25
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara Ibu Sumriah berusia 38 tahun sekretaris PKK Kelurahan Kebayoran Lama macam-macam karakter yang
diketahui atau dikenal masyarakat adalah jujur, tanggung jawab, peduli sosial, peduli lingkungan.
26
Menurut hasil wawancara dengan Dea Nida pengertian jujur yaitu:
“Jujur adalah sifat yang berkata sesuai dengan kenyataan tanpa adanya pengurangan atau penambahan dalam menyampaikan, tanggung jawab
adalah sifat yang melaksanakan tugas yang diberikan kepada orang tersebut dengan baik, peduli lingkungan dan sosial adalah sifat peduli
terhadap lingkungan sekitar d
an lingkungan masyarakat”.
27
Karakter-karakter tersebut sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat diterima dalam lingkungan sosial dan masyarakat.
23
Ibid., h. 1.
24
Heri Gunawan, op. cit., h. 3.
25
Hasil wawancara dengan Ibu Sumriah sekretaris PKK Kelurahan Kebayoran Lama Utara , Jakarta Selatan
26
Hasil wawancara dengan Ibu Sumriah sekretaris PKK Kelurahan Kebayoran Lama Utara , Jakarta Selatan
27
Hasil wawancara dengan Dea Nida siswi SMAN 29 Jakarta Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan
Karakter-karakter tersebut dapat membentuk anak menjadi pribadi yang baik dimasa depan jika dilatih sejak dini, cara melatih anak adalah dengan cara
memberikan contoh yang baik salah satu caranya dengan mengajarkan anak permainan tradisional.
a. Nilai karakter yang terkandung dalam permainan tradisional egrang,
bentengan dan galah asin.
1 Permainan Bentengan
Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
28
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan permainan bentengan memiliki nilai karakter peduli sosial atau lebih tepatnya peduli terhadap
teman sebaya kelompok bermainnya hal ini terlihat ketika salah satu pemain yang terjatuh atau kesulitan saat berlari merebut benteng lawan
kita akan menolong rekan satu, regu akan menang jika seluruh pemain peduli terhadap rekan bukan bermain secara individual yang dapat
menyebabkan perpecahan di dalam kelompok.
29
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Lembaga Kebudayaan Betawi Bapak Entong
Sukirman bahwa di dalam permainan bentegan terdapat nilai peduli sosial yaitu tindakan yang bersedia membantu orang lain jika orang tersebut
dalam kesulitan.
30
Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya.
31
Berdasarkan hasil observasi dapat terlihat bahwa karakter tanggung jawab
28
Ibid., h. 5
29
Ibid., h. 5
30
Hasil wawancara dengan Bapak Entong Sukirman di Anjungan Betawi Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
31
Retno Listyarti. op.cit h.5
terdapat dalam permainan tradisional bentengan, setiap pemain satu regu bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing ada yang bertugas
menjadi penjaga dan ada yang bertugas sebagai penyerang.
32
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan ketua RT 005 Bapak Sudarmin
bahwa terdapat nilai karakter tanggung jawab terdapat dalam permainan bentengan tercermin dari setiap anak bertanggung jawab terhadap
tugasnya masing-masing.
33
Bella Kinanti juga mengatakan bahwa nilai tanggung jawab sangat tercermin dalam permainan tradisional
bentengan.
34
Menurut hasil wawancara dengan Dea Nida pengertian jujur adalah “Jujur adalah sifat yang berkata sesuai dengan kenyataan tanpa
adanya pengurangan atau penambahan dalam menyampaikan, tanggung jawab adalah sifat yang melaksanakan tugas yang
diberikan kepada orang tersebut dengan baik,
35
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang di ungkapkan oleh Ibu Yuli Astuti, guru dari SDN Kebayoran Lama Utara 05 Pagi ini
mengungkapkan tentang pengertian jujur yaitu: “jujur adalah sifat yang berkata sesuai dengan fakta atau
kenyataan yang
sebenarnyatanpa menambahkan
atau mengurangi perkataan tersebut”
36
Berdasarkan hasil observasi karakter kejujuran tercermin dalam permainan ini adalah ketika lawan memegang benteng yang kita miliki
bereka harus berkata jujur jika tidak permainan tidak akan berlanjut karena regu lawan akan menyangka jika regu kita curang.
37
32
Observasi di RT 00507 tanggal 05 Januari 2015 pukul 17.15 WIB
33
Hasil wawancara dengan Bapak Sudarmin Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan
34
Hasil wawancara dengan Bella Kinanti siswi SMAN 29 Jakarta Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan
35
Hasil wawancara dengan Dea Nida siswi SMAN 29 Jakarta Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan
36
Hasil wawancara dengan Ibu Yuli Astuti guru SDN Kebayoran Lama Utara 03 Pagi , Jakarta Selatan
37
Observasi di RT 002011 pada tanggal 05 Januari 2015 pukul 17.00 WIB
Berdasarkan hasil observasi karakter kerjasama terdapat dalam permainan bentengan karena dalam permainan bentengan tidak akan
menang salah satu tim jika pemain tidak bekerjasama dengan pemain lainnya dalam satu regu.
38
Hal ini sejalan dengan pernyataan Ibu Yuli Astuti bahwa dalam permainan tradisional bentengan terdapat nilai
kerjasama karena jika tidak ada kerjasama antar pemain satu regu tidak akan tercipta permainan yang baik.
39
Bersahabat atau komunikasi adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Karakter bersahabat atau berkomunikasi tercrermin ketika sesama pemain dalam permainan bentengan melakukan diskusi untuk strategi permainan
agar dapat menang dalam permainan, diskusi tersebut termasuk dalam karakter bersahabat atau berkomunikasi dengan baik. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Dea Nida bersahabatberkomunikasi adalah menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan teman sebaya atau yang berbeda
usia dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
40
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Bella Kinanti bahwa bersahabat
atau bekomunikasi adalah tindakan menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain dan mudah bergaul dengan orang lain.
41
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
pada dirinya.
42
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Bella Kinanti bahwa toleransi adalah tindakan yang meltih diri menghargai
38
Observasi di RT 005001 tanggal 30 Desember 2014 pukul 15.30 WIB
39
Hasil wawancara dengan Ibu Yuli Astuti guru SDN Kebayoran Lama Utara 03 Pagi , Jakarta Selatan
40
Hasil Wawancara dengan Dea Nida siswi SMAN 29 Jakarta Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
41
Hasil Wawancara dengan Bella Kinanti siswi SMAN 29 Jakarta Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
42
Ibid., h.5
perbedaan sehingga tercipta kerukunan.
43
Karakter toleransi tercermin dalam permainan bentengan karena dalam permainan ini terdiri dari 5-10
anak yang setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda dari segi agama, latar belakang keluarga, pendidikan, lingkungan dan sosial
sehingga setiap anak harus saling menghargai satu dengan yang lain.
44
Cinta tanah air adalah cara berfikir,bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
45
Lembaga kebudayaan betawi yang diwakili oleh Bapak Entong mengungkapkan bahwa cinta tanah air adalah perbuatan yang
menunjukkan kesetiaan dan menjunjung tinggi terhadap negara dalam hal ini diwujudkan dengan lebih meilih melestarikan permainan tradisional
dibandingkan memainkan permainan yang sedang berkembang saat ini yaitu permainan modern.
46
Berdasarkan hasil observasi karakter cinta tanah air tercermin karena anak-anak lebih memilih permainan tradisional
dibandingkan permainan yang modern yang berkembang saat ini.
47
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai karakter yang terkandung dalam permainan bentengan adalah kerjasama,
jujur, tanggung jawab, bersahabatberkomunikasi, toleransi, kekompakan dan peduli sosial serta cinta tanah air.
2 Permainan Engrang atau Jangkungan
Karakter kesabaran adalah karakter yang menahan diri saat mengalami kesulitan sehingga kita dapat mencapai apa yang kita
inginkan, sedangkan percaya diri menurut Thantaway dalam Kamus
43
Observasi di RT 002011 pada tanggal 05 Januari 2015 pukul 16.30 WIB
44
Observasi di RT 003011 pada tanggal 05 Januari 2015 pukul 16.00 WIB
45
Retno Listyarti., loc.cit., h.5
46
Hasil wawancara dengan Bapak Entong Sukirman di Anjungan Betawi Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
47
Observasi di RT 003011 pada tanggal 05 Januari 2015 pukul 16.00 WIB
istilah Bimbingan dan Konseling adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat
atau melakukan sesuatu tindakan.
48
Hal ini sejalan dengan wawancara kepada Dea Nida bahwa nilai kesabaran adalah mampu menahan diri jika
mengalami kesulitan agar dapat mengerjakan suatu hal yang diinginkan
.49
Karakter kesabaran tercermin dalam permainan ini ketika pemain akan menaiki pijakan kedua bilah bambu yang merupakan alat dalam
permainan egrang harus bersabar agar tidak terjatuh ketika berjalan menggunakan bambu tersebut, selain sabar kita juga harus hati-hati dalam
melakukan permainan ini karena jika terjatuh akan menyakiti diri sendiri. Karakter percaya diri harus ada dalam permainan ini karena jika tidak
ada rasa percaya diri kita tidak akan mampu berjalan menggunakan alat bambu karena diliputi ketakutan akan terjatuh ketika bermain oleh karena
itu jika kita ingin memainkan permainan ini kita harus percaya diri dan tidak takut terjatuh.
Cinta tanah air adalah cara berfikir,bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
50
Berdasarkan hasil observasi karakter cinta tanah air tercermin karena anak-anak lebih memiliki permainan tradisional dibandingkan
permainan yang modern yang berkembang saat ini. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ilai katakter
yang terkandung dalam permainan engrang atau jangkungan adalah kesabaran dan percaya diri serta cinta tanah air.
3 Permainan Galah Asin
48
belajarpsikologi.compengertian-kepercayaan-diri di akses pada tanggal 15 Februari 2015 pukul 21.30 WIB
49
Hasil wawancara dengan Dea Nida siswi SMAN 29 Jakarta kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan
50
Retno Listyarti., loc.cit, h.5
Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
51
Sikap peduli sosial tercermin dalam permainan galah asin ketika pemain akan
melewati garis-garis area permainan pemain akan saling membantu, kepedulian sesama rekan satu regu sangat dibutuhkan dalam permainan
ini agar dapat memenagkan permainan. Berdasarkan hasil wawancara denga Dea Nida pengertian peduli
sosial adalah: “peduli lingkungan dan sosial adalah sifat peduli terhadap
lingkungan sekitar dan lingkungan masyarakat”. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya.
52
Berdasarkan hasil observasi karakter tanggung jawab tercermin ketika setiap pemain sudah mendapat tugas masing-masing sesuai garis dalam
area permainan dan pemain tersebut harus bertanggung jawab terhadap garis tersebut jangan sampai pemain lawan dapat melewati garis tersebut
dan mengakibatkan kekalahan regu tersebut.
53
Karakter kerjasama tercermin dalam permainan ini ketika sesama rekan satu regu bekerjasama dalam melakukan strategi untuk melewati
garis-garis dalam area permainan sehingga regu tersebut akan menang. Karakter kerjasama dalam permainan ini juga tercermin ketika
bekerjasama saling membantu dalam menghalangi lawan untuk memasuki area permainan sehingga regu lawan tidak dapat meraih
kemenangan. Pengertian kerjasama menurut Ibu Ida Marlina tindakan
51
Retno Listyarti., loc.cit., h.5
52
Ibid., h.5
53
Observasi di RT 00504 pada tanggal 12 Januari 2015 pukul 16.45 WIB
saling membantu sesama teman yang menghasilkan suatu keserasian dalam melakukan suatu hal.
54
Kejujuran adalah Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
55
Berdasarkan hasil observasi karakter kejujuran tercermin ketika tersentuh anggota tubuh pemain, pemain tersebut harus
berkata jujur sehingga regu lawan mendapat giliran main dan regu yang lainnya berjaga.
56
Cinta tanah air adalah ara berfikir,bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
57
Berdasarkan hasil observasi karakter cinta tanah air tercermin karena anak-anak lebih memiliki permainan tradisional dibandingkan
permainan yang modern yang berkembang saat ini.
58
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara Bapak Entong Sukirman selaku pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi karakter yang terkandung
dalam permainan galah asin adalah kerjasama, cinta tanah air, kekompakan dan peduli sosial.
59
Nilai karakter yang terkandung dalam permainan galah asin adalah tanggung jawab, kerjasama, jujur, toleransi, cinta tanah air, kekompakan
dan peduli sosial. Peduli sosial. Hal ini sejalan dengan hasil observasi dan wawancara dengan dengan Ida Marlina bahwa nilai karakter yang
54
Hasil wawancara dengan Ibu Ida Marlida guru SDN 04 Kelurahan Kbayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
55
Retno Listyarti., loc.cit., h.5
56
Observasi di RT 003011 pada tanggal 05 Januari 2015 pukul 16.00 WIB
57
Ibid., h.5
58
Observasi di RT 003011 pada tanggal 05 Januari 2015 pukul 17.00 WIB
59
Hasil wawancara dengan Bapak Entong Sukirman di Anjungan Betawi Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
terkandung dalam permainan galah asin adalah kerjasama, jujur dan toleransi.
60
C. Temuan Utama Penelitian
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari penelitian, maka ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Temuan Utama
a. Nilai karakter yang terkandung dalam permainan bentengan adalah
tanggung jawab kerjasama, jujur, bersahabatberkomunikasi, toleransi, kekompakan dan peduli sosial serta cinta tanah air.
b. Nilai katakter yang terkandung dalam permainan engrang atau jangkungan
adalah kesabaran dan percaya diri serta cinta tanah air.
c. Nilai karakter yang terkandung dalam permainan galah asin adalah
tanggung jawab, kerjasama, jujur, toleransi, cinta tanah air, kekompakan dan peduli sosial. Peduli sosial.
d. Permainan tradisional memiliki banyak nilai karakter yang baik sehingga
melatih anak memiliki kepribadian yang baik dibandingkan permainan modern.
2. Temuan Lainnya
a. Ada beberapa permainan tradisional yang telah memudar atau hampir
punah karena tidak adanya pewarisan pengetahuan oleh orang tua kepada anaknya.
b. Berkembangnya permainan modern disebabkan oleh beberapa hal salah
satunya adalah teknologi yang semakin canggih, gaya hidup sekarang yang beranggapan permainan tradisional ketinggalan zaman dan
permainan modern lebih praktis mudah dimainkan
60
Hasil wawancara dengan Ifa Nursoliha Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
c. Permainan tradisional mulai ditinggalkan peminatnya karena
berkurangnya lahan permainan akibat pembangunan di kota besar terutama Jakarta sehingga akan kesulitan menemukan area bermain.
d. Permainan modern berkembang akibat orang tua lebih memilih anaknya
bermain di dalam rumah dengan dalih agar tidak khawatir anaknya akan terluka jika bermain diluar sehingga orang tau lebih memilih membelikan
gedget.
e. Permainan tradisional memiliki keunggulan yang berkaitan dengan
kesehatan jasmani dan roahani karena permainan tradisional seperti berolahraga sehingga semua anggota tubuh bergerak, dalam hal ksehatan
rohani di permainan tradisional mengutamakan kesenangan bukan kemenangan sehingga secara rohani pemain akan sehat pula.
f. Permainan tradisional memiliki keunggulan yang berkaitan kepedulian
sosial karena dalam permainan tradisional secara tidak langsung mengajarkan pemain agar peduli terhadap lingkungan sosial, peka
terhadap lingkungan dan tidak bersifat individualis.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam skripsi ini peneliti melakukan penelitian di wilayah RW 01 hingga RW 11 Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. Peneliti
melakukan penelitian kepada penduduk asli dan masyarakat pendatang, namun tidak mudah untuk peneliti melakukan penelitian ini. Karena tidak
semua masyarakat berkenan untuk di wawancara. Selain itu banyak masyarakat yang sibuk dengan kegiatannya, sebelumnya peneliti sudah
membuat janji kepada masyarakat yang ingin diwawancarai tetapi karena ada kegiatan lain akhirnya wawancara pun tidak terlaksana pada hari tersebut. Hal
ini menyebabkan penelitian menjadi tertunda. Terjadi juga pro dan kontra dalam penelitian ini. Waktu yang sempit juga menjadi keterbatasan peneliti
untuk melakukan penelitian.
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menekankan pada nilai karakter dalam permainan tradisional betawi khususnya permainan permainan bentengan, permainan
jangkungan atau engrang, dan permainan galah asin. Permainan tradisional memiliki banyak nilai karakter yang sehingga melatih anak
memiliki kepribadian yang baik dibandingkan permainan modern seperti playstation dan gedget.
Nilai karakter yang terkandung dalam permainan bentengan adalah tanggung jawab, kerjasama, jujur, bersahabatberkomunikasi, toleransi,
kekompakan dan peduli sosial serta cinta tanah air. Nilai katakter yang terkandung dalam permainan engrang atau jangkungan adalah kesabaran
dan percaya diri serta cinta tanah air. Sedangkan nilai karakter yang terkandung dalam permainan galah asin adalah tanggung jawab,
kerjasama, jujur, toleransi, cinta tanah air, kekompakan dan peduli sosial. Peduli sosial.
Permainan tradisional memiliki keunggulan yang berkaitan dengan kesehatan jasmani dan roahani karena permainan tradisional seperti
berolahraga sehingga semua anggota tubuh bergerak, dalam hal kesehatan rohani di permainan tradisional mengutamakan kesenangan bukan
kemenangan sehingga secara rohani pemain akan sehat pula sedangkan permainan tradisional memiliki keunggulan yang berkaitan kepedulian
sosial karena dalam permainan tradisional secara tidak langsung mengajarkan pemain agar peduli terhadap lingkungan sosial, peka
terhadap lingkungan dan tidak bersifat individualis. Penyebab permainan tradisional mulai ditinggalkan peminatnya
karena berkurangnya lahan permainan akibat pembangunan di kota besar terutama Jakarta sehingga akan kesulitan menemukan area bermain dan
permainan modern berkembang akibat orang tua lebih memilih anaknya bermain di dalam rumah dengan dalih agar tidak khawatir anaknya akan
terluka jika bermain diluar sehingga orang tau lebih memilih membelikan gedget.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis memberikan saran sebagai berikut.
1. Penduduk Kelurahan Kebayoran Lama Utara lebih selektif dalam memilih
permainan untuk anak salah satu alternatif yang digunakan anak menggunakan permainan tradisional.
2. Seluruh orang tua terutama penduduk Kelurahan Kebayoran Lama Utara
mewariskan pengetahuan tentang permainan tradisional yang bermanfaat untuk pembentukan karakter anak.
3. Penduduk Kelurahan Kebayoran Lama Utara diharapkan mengurangi
penggunaan permainan tradisional playstation dan gedget karena permainan tersebut hanya mementingkan kemenangan tanpa memikirkan
kesenangan, sedangkan inti dari melakukan permainan adalah mendapatkan kegembiraan dan kesenangan.