C. Populasi dan Sampel
“Menurut Neuman mendefinisikan populasi sebagai suatu kesatuan besar dari sekelompok sampel yang hendak diteliti
”
3
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh warga wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara Kecamatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan . Sedangkan “sampel adalah bagian dari
populasi yang akan dilibatkan dalam penelitian yang merupakan bagian yang representatif dan merepresentasikan karakter atau ciri-ciri dari populasi
.”
4
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi setiap Rukun Warga sebanyak 30 orang dan wawancara sebanyak 20 narasumber.
Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
5
Jadi peneliti mengambil sampel dari RW 001 sampai RW 011 di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara diambil sumber yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan hasil yang relevan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
6
. Oleh karena itu penelitian ini digunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi.
3
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humanika, 2010 h. 103
4
Ibid., h. 104
5
Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012 h. 124
6
Ibid., h. 308
1. Observasi
“Sanafiah Faisal mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi secara terang-terangan dan tersamar dan
observasi tak berstruktur”.
7
“Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”.
8
Macam-macam observasi: a.
Observasi partisipatif, dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan
sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan
ikut merasakan suka dukanya dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. b.
Obervasi terus terang, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia
sedang melakukan penelitian. c.
Observasi tak berstruktur, dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas.
Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Kalau masalah penelitian sudah jelas seperti dalam
penelitian kuantitatif, maka observasi dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.
Pada penelitian ini observasi yang digunakan yaitu observasi terus terang atau tersamar. Karena peneliti menyatakan terus terang kepada
7
Sugiyono., op.cit., h. 226
8
Ibid., h. 310
sumber bahwa ingin melakukan penelitian, sehingga yang diteliti mengetahui sebelumnya.
2. Wawancara
“Interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara
meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya”
9
“Esteberg mengemukaka bahwa macam wawancaran, yaitu wawancara terstruktur semistruktur, dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
b. Wawancara semistruktur, jenis ini untuk menemukan masalah
secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya dan ide-idenya.
c. Wawancara tak berstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Jadi penelitian ini menggunakan wawancara semi struktur karena
sebelumnya peneliti sudah menyiapkan topik yang akan ditanyakan oleh nara sumber sehingga nara sumber mudah untuk memberikan pendapat
serta ide-idenya.
9
Emzir, Metodologi Penelitian Analisis Data, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010, h. 50