19
berikan cairan sebanyak-banyaknya 10-20 mlkgBB atau tetesan lepas selama 10- 15 menit sampai tekanan darah dan nadi dapat diukur, kemudian turunkan sampai
10 mlkgjam. Berikan oksigen pada kasus dengan syok.
13
Setelah  itu  ulangi  pemeriksaan  hematokrit.  Apabila  ada  kenaikan hematokrit,  ganti  cairan  dengan  koloid  yang  sesuai  diindikasikan  pada  keadaan
syok berulang atau syok berkepanjangan, dengan tetesan 10 mlkgjam. Apabila syok masih berkepanjangan dan didapatkan penurunan hematokrit, maka mungkin
terdapat  perdarahan  bermakna  yang  memerlukan  transfusi  darah.  Apabila  ada penurunan  hematokrit  dan  tanda  vital  yang  tidak  stabil  meski  sudah  telah  diberi
cairan pengganti dengan volume cukup banyak,  berikan packed red cell PRC 5 mlkgkali.  Apabila  tidak  tersedia,  dapat  diberikan  sediaan  darah  segar  10
mlkgkali.
13
Gambar 2.5 Tata Laksana Pasien DBD dengan penigkatan 20
Sumber : WHO, 1997
20
2.2 Status Gizi
Gizi  adalah  suatu  proses  organisme  menggunakan  makanan  yang dikonsumsi  secara  normal  melalui  proses  digesti,  absorpsi,  transportasi,
penyimpanan, metabolisme,
dan pengeluaran
yang digunakan
untuk mempertahankan  kehidupan,  pertumbuhan,  dan  fungsi  normal  dari  organ-organ,
serta menghasilkan energi.
14
Status  gizi  ialah  keadaan  yang  diakibatkan  oleh  status  keseimbangan antara jumlah asupan intake zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan requirement
oleh  tubuh  untuk  berbagai  fungsi  biologis  pertumbuhan  fisik,  perkembangan, aktivitas,  pemeliharaan  kesehatan,  dan  lain  sebagainya.  Jika  terdapat
ketidakseimbangan antara jumlah asupan dan dibutuhkan  yang dibutuhkan untuk fungsi biologis maka akan terjadi penurunan  peningkatan status gizi.
15
Penilaian  status  gizi  pada  pasien  anak  merupakan  hal  yang  terpenting dalam  perawatan  karena  status  gizi  dapat  mempengaruhi  respon  penyakit  pasien
tersebut. Pada pasien anak status gizi harus diperhatikan karena pada pasien anak tejadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang dipengaruhi oleh genetik dan
juga  bersamaan  dengan  penyakit  lain  selain  status  gizi.  Dengan  demikian,
Tanda Vital Tidak Stabil Urine Output menurun
Tanda syok Segera, Penggantian Volume cepat 10-20 mlkg
Ringer laktat, Ringer’s Acetat atau 5 glukosa dalam cairan fisiologis dengan IV bolus diulangi jika diperlukan
Perbaikan Tidak Ada Perbaikan
Sesuai Terapi IV sesuai gambar 2.5
Oksigen Hematokrit Menurun
Hematokrit meningkat Transfusi Darah
10 mlkg jika hematokrit masih 35
10-20 mlkg plasma, plasma substitutes atau 5 albumin,
seperti bolus IV diulangi jika diperlukan
Gambar 2.6 Tata Laksana Pasien SSD
Sumber : WHO, 1997
21
penilaian  status  gizi  merupakan  bagian  terpenting  dalam  hal  evaluasi  klinis  dan perawatan pada pasien anak.
16
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu  antropometri,  klinis,  biokimia,  dan  biofisik.  Tetapi  dalam  lingkungan
masyarakat itu sendiri, cara pengukuran status gizi  yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi.
14
2.2.1 Antropometri
Antropometri  digunakan  untuk  menilai  dan  memprediksi  kinerja, kesehatan dan kelangsungan hidup individu baik dari segi kesejahteraan sosial dan
ekonomi.  Antropometri  sering  digunakan  karena  murah  dan  tidak  invasif  untuk mengukur status gizi secara umum dalam populasi.
17
2.2.1.1 Berat Badan
Berat badan adalah pengukuran status gizi secara keseluruhan dengan usia, jenis  kelamin,  dan  panjangtinggi  badan  diperlukan  untuk  interpretasi  yang
optimal. Berat badan seharusnya diukur di tempat terang dan tidak menggunakan pakaian.  Bayi  tidak  menggunakan  popok.  Berat  badan  dicatat  dengan  ketepatan
0,01 kg pada bayi dan 0,1 kg pada anak yang lebih tua.
16
Berat  badan    merupakan  pilihan  utama  karena  berbagai  pertimbangan, antara lain :
1.  Parameter  yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.
2.  Memberikan  gambaran  status  gizi  sekarang  dan  kalau  dilakukan  secara periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
3.  Merupakan  ukuran  antropometri  yang  sudah  dipakai  secara  umum  dan  luas di  Indonesia  sehingga  tidak  merupakan  hal  baru  yang  memerlukan
penjelasan secara meluas. 4.  Ketelitian  pengukuran  tidak  banyak  dipengaruhi  oleh  keterampilan
pengukur.
22
5.  KMS  Kartu  Menuju  Sehat  yang  digunakan  sebagai  alat  yang  baik  untuk pendidikan  dan  memonitor  kesehatan  anak  menggunakan  juga  berat  badan
sebagai dasar pengisiannya. 6.  Karena  masalah  umur  merupakan  faktor  untuk  penilaian  status  gizi,  berat
badan  terhadap  tinggi  badan  sudah  dibuktikan  sebagai  indeks  yang  tidak tergantung pada umur.
7.
Alat  pengukur  dapat  diperoleh  di  daerah  pedesaan  dengan  ketelitian  yang tinggi  dengan  menggunakan  timbangan  gantung    yang  sudah  dikenal  oleh
masyarakat
.
18
2.2.1.2 Panjang atau Tinggi Badan
Pengukuran  panjang  atau  tinggi  badan  sangat  penting  untuk  memantau status  gizi  jangka  panjang.  Untuk  bayi  baru  lahir  sampai  usia  2  atau  3  tahun,
pengukuran panjang badan menggunakan papan ukur dan juga dibutuhkan 2 orang pengukur.    Posisi  orang  pertama  yaitu  lurus  dengan  kepala  bayi  yang  melawan
bagian  kepala  ranjang.  Posisi  orang  kedua  memegang  lutut  bayi  sejajar  dengan meja  dan  tumit  sejajar  dengan  papan  kaki,  sehingga  mencegah  mencegah
pergerakan bayi saat diukur.
16
Berdasarkan  Irene  E,  Olsen,  Maria  R,  Mascarenhas  dan  Virginia  AS menyatakan  bagi  anak-anak  yang  dapat  berdiri  sendiri,  tinggi  badan  diukur
dengan  menggunakan  stadiometer.    Pengukuran  dilakukan  dengan  menggunakan pakaian  yang  tidak  tebal  dan  tidak  memakai  alas  kaki  untuk  memungkinkan
pemeriksa memeriksa dengan posisi yang benar. Selama pengukuran, anak berdiri tegak, kedua kaki, tumit, pantat dan bagian belakang dari kepala menempel pada
stadiometer dan menatap ke depan. Pengukuran panjang dan tinggi badan dicatat dengan ketepatan terdekat sampai 0,1 cm.
16
2.2.1.3 Lingkar Kepala
Pertumbuhan  kepala  terutama  karena  perkembangan  otak,  yang  paling cepat  yaitu  dalam  3  tahun  pertama  kehidupan.  Pengukuran  lingkar  kepala
merupakan  komponen  penilaian  status  gizi  pada  anak  sampai  usia  3  tahun.  Ini lebih  lama  pada  balita  yang  memliki  risiko  tinggi  status  gizi.  Lingkar  kepala
23
merupakan  indikator  yang  kurang  sensitif  bila  dibandingkan  dengan  berat  badan dan tinggi badan. Lingkar kepala tidak dapat digunakan pada anak yang menderita
hidrosefalus.
16
Lingkar  kepala  diukur  dengan  menempatkan  pita  ukur  pada  supraorbital sampai  dengan  oksipital.  Pengukuran  harus  dicatat  dengan  nilai  kesalahan  0,1
cm.
16
Berdasarkan  Bruce  Cogill    dari  Anthropometric  Indicators  Measurement Guide  terdapat  3  indikator  yang  biasa  digunakan  untuk  menilai  status  gizi  pada
anak : a. Berat badan terhadap umur.
b. Tinggi badan atau panjang badan terhadap umur. c. Berat badan terhadap tinggi badan atau panjang badan.
17
Dalam  antropometri  gizi  digunakan  indeks  antropometri  sebagai  dasar penilaian  status  gizi,  beberapa  indeks  antropometri  yang  sering  digunakan  yaitu
Berat  badan  menurut  Umur  BBU,  Tinggi  badan  menurut  Umur  TBU,  dan Berat badan menurut Tinggi Badan BBTB.
19
Diantara bermacam-macam  indeks antropometri, BBU merupakan  indikator yang paling umum digunakan sejak tahun 1972. Indeks BBU adalah pengukuran
total berat badan termasuk air, lemak, tulang, dan otot.
19