Penyajian Data Manajement Data .1 Pengumpulan Data

34 juga pada penelitian di RS. M. Djamil Padang yang mendapatkan kelompok usia terbanyak 5 – 10 tahun 49,8. 23 Menurut penelitian oleh Raihan dkk di bagian anak RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta mendapatkan bahwa kerentanan untuk terjadi syok relatif konstan antara umur 4 sampai 12 tahun dan menurun pada usia remaja. Kemungkinan disebabkan karena pada anak yang lebih muda endotel pembuluh darah kapiler lebih rentan terjadi pelepasan sitokin sehingga terjadi peningkatan permeabilitas kapiler. Selain itu perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya perubahan pola transmisi. Awal era DBD transmisi umumnya terjadi di rumah namun saat ini telah beralih ke fasilitas publik seperti sekolah dan tempat bermain anak-anak sehingga banyak kasus ditemukan pada usia sekolah. 24 Kejadian DBD pada usia lebih dari 5 tahun bahkan dewasa berhubungan dengan teori secondary heterolog infection bahwa penyakit akan muncul apabila seseorang setelah terinfeksi virus dengue untuk pertama kali kemudian mendapatkan infeksi kedua dengan virus dengue serotipe lain dalam jarak waktu 6 bulan sampai 5 tahun. 9 Gambar 4.2 Karakteristik Umur Pasien Anak Rerata berat badan subyek penelitian adalah 25,69 ± 13,597 kg dengan berat badan terkecil 6 kg dan berat badan terberat 62 kg. Kekurangan dari rerata berat badan ini adalah perbedaan yang terlalu jauh antara berat badan yang teringan dan terberat. Hal ini disebabkan karena rerata berat badan yang dinilai umur 0-14 tahun. Subyek penelitian berdasarkan status gizi sebagian besar yaitu 27 54 17 10 20 30 40 50 60 0-5 tahun 6-10 tahun 11-14 tahun 27,6 55,1 17,3 35 memiliki status gizi baik 46 orang 46,9, selanjutnya status gizi kurang 30 orang 30,6, dan status gizi lebih 22 orang 22,4. Penelitian yang dilakukan oleh Saniathy E, Arhana BNP, Suandi IKG, Sidiartha IGL di bagian rawat inap anak Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Sanglah Denpasar Bali memperoleh rerata berat badan pada kasus DBD syok yaitu 29,5 ± 13,0 kg sedangkan pada kasus DBD tidak syok yaitu 26,4 ± 12,2 kg. 9 Berat badan merupakan salah satu indikator untuk menentukan status gizi anak. Semakin tinggi angka berat badan anak, maka anak tersebut mempunyai status gizi lebih. Status gizi seseorang sangat berkaitan dengan respon imun tubuh. Seorang anak yang memiliki status gizi lebih akan terjadi peningkatan dalam mensekresikan dan melepaskan sitokin pro inflamasi, sehingga mempunyai peluang besar menjadi SSD. 9 Berdasarkan bulan perawatan dijumpai sebagian besar 61 orang 62,2 pasien anak menderita saat musim hujan periode bulan Oktober sampai dengan April. Saat musim kemarau periode bulan Mei sampai dengan September didapatkan 37 orang 37,8 pasien anak. Hasil tersebut di temukan juga pada penelitian di Palembang yang menghubungkan antara peningkatan curah hujan dengan peningkatan kasus DBD anak yang dirawat di tiga rumah sakit di Palembang. Terdapat korelasi antara curah hujan dengan peningkatan jumlah kasus DBD yang dirawat. 25 Gambar 4.3 Karakteristik Bulan Perawatan 61 37 10 20 30 40 50 60 70 musim hujan oktober-april musim kemarau mei-september 62,2 37,8