Trombositopenia Sistem koagulasi dan fibrinolisis
11
Gambar 2.2 Patogenesis DBD
Sumber : Soegeng Soegijanto, 2008
Teori Infection Enhancing Antibody berdasarkan pada peran sel fagosit mononuklear merangsang terbentuknya antibodi non - netralisasi. Antigen dengue
lebih banyak didapat pada sel makrofag yang tinggal menetap di jaringan. Pada kejadian ini antibodi non - netralisasi berupaya melekat pada sekeliling
permukaan sel makrofag yang beredar dan tidak melekat pada sel makrofag yang menetap di jaringan. Makrofag yang dilekati antibodi non - netralisasi, akan
memiliki sifat opsonisasi, internalisasi, dan akhirnya sel mudah terinfeksi. Makrofag yang terinfeksi akan menjadi aktif dan akan melepaskan sitokin yang
memiliki sifat vasoaktif atau prokoagulasi diantaranya IL-1, IL-6, dan TNF- α juga
Platelet Activating Factor PAF. Bahan - bahan mediator tersebut akan memengaruhi sel
– sel endotel dinding pembuluh darah dan sistem hemostatik yang akan mengakibatkan kebocoran plasma dan perdarahan.
12
12
Gambar 2.3 Teori Enhancing Antibody
Sumber : Soegeng Soegijanto, 2008
Selain kedua teori tersebut masih ada teori-teori lain tentang patogenesis DBD diantaranya, adalah teori virulensi virus yang mendasarkan pada perbedaan
serotipe virus dengue Den-1, Den-2, Den-3, dan Den-4. Semuanya dapat ditemukan pada kasus yang fatal, tetapi berbeda antara daerah yang satu dengan
yang lain.
12
Teori antigen-antibodi, menjelaskan bahwa pada penderita DBD terjadi penurunan aktivitas sistem komplemen yang ditandai dengan penurunan kadar C3,
C4, dan C5. Empat puluh delapan sampai tujuh puluh dua persen penderita DBD terbentuk kompleks imun antara IgG dengan virus dengue, selanjutnya kompleks
imun tersebut dapat menempel pada trombosit, sel B, dan sel dalam organ tubuh lain. Terbentuknya kompleks imun tersebut akan memengaruhi aktivitas
komponen sistem imun yang lain.
12
Teori mediator, menjelaskan bahwa makrofag yang terinfeksi virus dengue akan melepas berbagai mediator seperti interferon, IL-1, IL-6, IL-2, TNF-
α, dan lain-lain. Diperkirakan mediator dan endotoksin bertanggung jawab atas
terjadinya syok septik, demam, dan peningkatan permeabilitas kapiler.
12
Gigitan Nyamuk
Virus melekat pada reseptor monosit
Monosit terinfeksi
Mekanisme eferen
Mekanisme aferen
Hati, limpa, usus, sum -
sum tulang Komplemen
Viremia Tromboplastin
Mediator Kimiawi
Aktivasi sistem koagulasi
Sitokin
Permeabilitas Kapiler