Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

39

D. Metode Analisa Data 1.Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriftif digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang terkumpul namun bukan membuat kesimpulan yang bersifat generalisasi.

2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid. Ghozali, 2009:49.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda, dengan kata lain reliabilitas berkaitan dengan keandalan suatu indikator mengenai informasi yang ada pada indikator dengan konsisten. Teknik digunakan untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika Ghozali, 2009:42. 40 a Cronbach Alpha 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel. b Cronbach Alpha 0,6 maka instrumen pengamatan tidak reliabel. 3.Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2009:147.

b. Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah model regresi yang diajukan ditemukan adanya korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi Umar, 2004: 80. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen Ghozali, 2009:203-206. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel 41 independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multikol jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah dibawah 0,05. c. Uji Heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoroskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap atau Homoroskedastisitas. 4.Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengaruh penerapan prinsip- prinsip GCG Good Corporate Governance dan budaya organisasi terhadap kinerja SDM di BUMN Studi Kasus PT. Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta dengan menggunakan metode regresi linear berganda dengan bentuk persamaan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Ket : Y = Variabel kinerja SDM a = Konstanta regresi berganda b 1, b 2 = Koefisien regresi X 1 = Prinsip prinsip GCG Good Corporate Governance X 2 = Budaya Organisasi e = Error 42 Terkait dengan penggunaan alat uji regresi berganda, terdapat beberapa analisis yang digunakan , antara lain : a. Uji Determinasi Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu Good Corporate Governance GCG dan Budaya Organisasi dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kinerja SDM. Nilai koefisien determinasi R 2 untuk menunjukan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai R 2 , memiliki range antara 0 sampai 1. Jika nilai R 2 semakin mendekati 1 maka berarti semakin besar variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah variasi variabel independen menerangkan variabel dependen terbatas Ghozali, 2009:85. Penggunaan R 2 memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan R 2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantungnya Suliyanto, 2011: 59. Maka beberapa peneliti menyarankan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 karna nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. 43

b. Uji t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2009:88. c. Uji F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2009:88. E. Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, penelitian mengenai Pengaruh Penerapan Prinsip Prinsip Good Corporate Governance GCG dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja SDM di BUMN Studi Kasus PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta. Dimana terdapat tiga variabel sebagai berikut :

1. Variabel bebas X :