9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance GCG
1. Pengertian Penerapan Implementasi
Dalam setiap perumusan suatu kebijakan menyangkut kegiatan –kegiatan
maupun program selalu diiringi dengan suatu tindakan implementasi. Karena betapapun baiknya suatu kebijakan tanpa implementasi, maka tidak akan banyak
memberikan arti. Berikut ini disampaikan beberapa pengertian implementasi menurut para ahli. Menurut Werther dan Davis, 1996 dalam Sedarmayanti, 2011:
119 implementasi adalah sebagai proses yang berjalan dimana karyawan akan memahami dan menerima nilai, norma, dan menumbuhkan kepercayaan dalam
organisasi. Sementara itu, Mead dalam Sunarto, 2004: 32 menyatakan bahwa
implementasi atau penerapan sebagai proses untuk mengetahui peran yang harus dijalankannya serta peran yang harus dijalankan oleh orang lain diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya.
Jadi dengan demikian implementasi adalah suatu kegiatan atau rangkaian aktivitas yang memiliki maksud untuk melaksanakan, menjalankan, menerapkan
suatu keputusan kebijakan tertentu. Dengan kata lain bahwa implementasi atau penerapan merupakan sebuah penempatan konsep, ide, kebijakan, atau inovasi
dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.
9
10
2. Pengertian Good Corporate Governance GCG
Istilah Good Corporate Governance GCG ini secara luas telah dikenal
dalam dunia usaha. Istilah GCG diperkenalkan pertama kali oleh Cadbury Committee pada tahun 1992, dikenal dengan Cadbury Report Wilson, 2008: 3.
Berikut ini adalah beberapa pengertian Good Corporate Governance GCG. Menurut Abeng dalam Wilson, 2008:5 menyatakan ba
hwa “Good Corporate Governance GCG merupakan suatu sistem, proses, dan seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan stakeholder dan dimaksudkan untuk mengatur hubungan semua pihak dan
mencegah terjadinya kesalahan –kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan
untuk memastikan bahwa kesalahan- kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera”.
Menurut Pieris dan Jim, 2007:135 menyatakan bahwa Good Corporate Governance GCG adalah partisipasi, hukum dan aturan, transparansi,
responsivitas, orientasi konsensus, keadilan dan kewajaran, efisiensi dan efektivitas, akuntabilitas, dan visi strategis.
Good Corporate Governance GCG menurut Prakarsa dalam Sedarmayanti, 2007 :
54 adalah “mekanisme administratif yang mengatur hubungan
–hubungan antara manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham dan kelompok
–kelompok kepentingan yang lain. Hubungan–hubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk berbagai aturan permainan dan sistem insentif
sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk menentukan tujuan –tujuan
11 perusahaan dan cara- cara pencapaian tujuan
–tujuan serta pemantaun kinerja yang dihasilkan “.
Untuk keseragaman berdasarkan defenisi –defenisi diatas dapat kita
memahami bahwa Good Corporate Governance GCG pada intinya adalah hal- hal yang berkenaan dengan suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan stakeholder.
3. Prinsip-prinsip Dasar Good Corporate Governance GCG