Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Sumber Daya Manusia

21 Fungsi tersebut menunjukkan bahwa budaya dapat membentuk perilaku dan tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, nilai- nilai yang ada dalam organisasi perlu ditanamkan sejak dini pada diri setiap anggota organisasi. Menurut Robbins, 2002 dalam Ardana, Mujiati dan Ayu, 2009: 170 ada beberapa fungsi budaya organisai sebagai berikut : a. Sebagai tapal batas. b. Sebagai identitas. c. Mewujudkan komitmen. d. Mempersatukan organisasi dalam bingkai sistem sosial. e. Sebagai pemandu sikap serta prilaku.

3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Sumber Daya Manusia

Budaya organisasi merupakan “perekat sosial“ dan menghasilkan “perasaan kekamian”, sehingga meniadakan proses perbedaan yang merupakan bagian dari kehidupan organisasi yang tidak dapat kita elakkan. Budaya organisasi memberikan suatu sistem bersama tentang organisasi Sedarmayanti, 2011: 76. Budaya organisasi sebagai sebuah sistem yang dilihat dari sisi in put, budaya organisasi mencakup umpan balik feed back, sedangkan di lihat dari proses budaya organisasi mengacu kepada asumsi, nilai dan norma dan sementara dilihat dari out put berhubungan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap perilaku organisasi. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja, hal ini ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. 22 Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja SDM jika budaya organisasi berjalan dengan baik maka tidak mengherankan jika anggota organisasi adalah orang-orang yang berkualitas Tjahjadi, 2001. Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Prasentyantono dan Kumpyurini 2008 menyatakan bahwa budaya organisasi berpenngaruh positif terhadap kinerja SDM. Hubungan budaya organisasi dengan kinerja didukung oleh hasil penelitian Ojo Olu melalui tesisnya yang berjudul: Impact Assessment of Corporate Culture on Employee Job Performance yang diterbitkan oleh Business Intelligence Journal bulan Agustus 2009 volume 2 nomor 2, menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dengan kinerja pekerja perbankan di Nigeria.

C. Kinerja Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Kinerja Sumber Daya Manusia

Kinerja karyawan merupakan aspek yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Beberapa pengertian yang dikemukakan adalah sebagai berikut : Menurut Bernardian, 1993 dalam Sedarmayanti, 2011: 260 “kinerja adalah catatan mengenai outcome yang dihasilkan dari suatu aktifitas tertentu, selama kurun waktu tertentu pula”. Costello, 1994 dalam Wibowo, 2012: 9 menyatakan bahwa manajemen kinerja merupakan dasar dan kekuatan pendorong yang berada di belakang semua keputusan organisasi, usaha kerja dan alokasi sumber daya. 23 Pendapat Bacal, 1999 dalam Wibowo, 2012 : 8 menyatakan bahwa kinerja sumber daya manusia merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara terus menerus dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses merupakan suatu sistem, memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus diikutsertakan, apabila hendak memberikan nilai tambah bagi organisasi, manajer dan karyawan. Kinerja menurut Wirawan, 2009: 5 adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Menurut Wirawan, 2009: 54-55 secara umum dimensi kinerja dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing –masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Prawirosentono, 1999 dalam Joko Widodo, 2008 : 135. Menurut Scribner-English Dictionary terbitan Amerika Serikat tahun 1979 dalam Prawirosentono, 1999: 2 kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi yang sesuai dengan wewewang dan tanggungjawab masing –masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. 24 Dengan memperhatikan beberapa pendapat pakar diatas dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya kinerja merupakan penampilan hasil karya personal baik kuantitas maupun kualitas dalam organisasi Ilyas, 2002: 65. Kinerja yang baik akan memberikan manfaat bukan hanya untuk organisasi tapi juga bagi manajer, dan individu.

2. Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia