4.3.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah responden penelitian ini yaitu ibu dari bayi berumur 0-24 bulan yang memiliki tempat sampah yang berada di luar
rumah dan memiliki pantry tempat terakhir menaruh makanan dan bersedia untuk di wawancarai.
4.3.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusif adalah responden penelitian yaitu ibu dari bayi berumur 0-24 bulan yang tidak memiliki tempat sampah atau tempat
sampah berada dalam rumah, tidak memiliki pantry, dan tidak bersedia untuk di wawancarai.
4.4 Sampel Penelitian
Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Dahlan, M.Sopiyudin, 2010
[
1 2
√2PQ
1
√P1Q1 P2Q2 P1 P2
]
2
Keterangan: n
: Jumlah sampel minimal yang diperlukan P1
: Proporsi kejadian pada salah satu kelompok tertentu sebesar 0,683 Variabel mencuci tangan terhadap
kejadian diare pada balita dari penelitian terdahulu Manalu, dkk 2012.
P2 : Proporsi kejadian pada salah satu kelompok tertentu
sebesar 0,3846 dari penelitian terdahulu. Q1
: 1 – P1
Q2 : 1
– P2
P : Rata-rata proporsi P1+P22
Q : 1
– P
Z
1- 2
: Derajat kemaknaan, pada dua sisi two tail yaitu
sebesar = 1,96 Z
1-
: Kekuatan uji 1- , yaitu sebesar 95= 0, 84
Perhitungan:
[
1 2
√2PQ
1
√P1Q1 P2Q2 P1 P2
]
2
[ 1 96 √2 0 5 0 5 0 84 √0 683 0 317 0 317 0 683
0 683 0 317 ]
2
[ 1 3859 0 5702
0 28 ]
2
[ 1 9369
0 366 ]
2
[5 3]
2
28 09 28 28 = 68,3 x n’
n’ = 40,99 41 x 2 = 82 Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode stratified random sampling. Berdasarkan perhitungan sampel secara uji beda dua proporsi maka didapatkan jumlah sampel yang
diambil sebanyak 82 baduta. Untuk mengantisipasi adanya kesalahan dan kekurangan sampel maka besar sampel ditambah 10 dari minimal sampel,
sehingga besar sampel n = 82 + 8,2 = 90 orang. Adapun langkah-langkah penentuan sampelnya adalah sebagai berikut:
Bagan 4.1 Langkah-langkah Penentuan Sampel
RW 13 RW 4
RW 6 RW 2
RW 1 RW 2
RW 12 RW 10
RW 3 RW 11
RW 5 RW 9
7 sampel
9 sampel
5 sampel
7 sampel
5 sampel
6 sampel
5 sampel
8 sampel
4 sampel
8 sampel
4 sampel
12 sampel
4 sampel
Puskesmas Ciputat Kelurahan Ciputat
RW 7
6 sampel
RW 14
Posyandu
Posyandu di Wilayah Kelurahan Ciputat
Bagan 4.2 Sampling Frame
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, terdapat 15 RW di Kelurahan Ciputat. Pemilihan RW terpilih berdasarkan jumlah balita dengan kasus diare
terbanyak. Terdapat 2 RW yakni RW 08 dan RW 14 yang tidak masuk dalam sampel karena masalah perizinan yang tidak di dapatkan, hal ini termasuk dalam
keterbatasan penelitian. Jadi sampel penelitian ini ada 8 posyandu yang masing
4 balita
6 balita
12 balita
5 balita
8 balita
4 balita
8 balita
Nangka
Jambu Durian
Pisang Alpukat
Anggur Duku
Melon Jeruk
Aspol Manggis
Apel Belimbing
Rw
01
Rw
02
Rw
03
Rw
04
Rw
05
Rw
06
Rw
07
Rw
08
Rw
10
Rw
11
Rw
12
Rw
13
Rw
14
Rw
09
275 balita
202 balita
118 balita
188 balita
234 balita
143 balita
217 balita
105 balita
253 balita
382 balita
145 balita
313 balita
104 balita
9 balita
7 balita
6 balita
7 balita
7 balita
4 balita
Rw
15 Sawo
100 balita
masing diketahui jumlah balitanya. Berikut di bawah ini adalah nama posyandu yang ada di Kelurahan Ciputat beserta jumlah balita di tiap posyandu tersebut :
1. Posyandu Nangka = 275 balita
2. Posyandu Belimbing = 202 balita
3. Posyandu Jambu = 118 balita
4. Posyandu Durian = 188 balita
5. Posyandu Pisang = 234 balita
6. Posyandu Alpukat = 143 balita
7. Posyandu Duku = 217 balita
8. Posyandu Sawo = 100 balita
9. Posyandu Anggur= 105 balita
10. Posyandu Melon = 253 balita
11. Posyandu Jeruk = 382 balita
12. Posyandu Aspol = 145 balita
13. Posyandu Manggis = 313 balita
14. Posyandu Apel = 104 balita
Penentuan balita di masing-masing posyandu yang akan dijadikan sampel dipilih secara proporsional dari balita di masing-masing posyandu,
uraiannya sebagai berikut. 1
Posyandu Nangka = 2752779 x 90 = 9 balita
2 Posyandu Belimbing = 2022779 x 90 = 7 balita
3 Posyandu Jambu = 1182779 x 90 = 4 balita
4 Posyandu Durian = 1882779 x 90 = 6 balita
5 Posyandu Pisang = 2342779 x 90 = 8 balita
6 Posyandu Alpukat = 1432779 x 90 = 5 balita
7 Posyandu Duku = 2172779 x 90 = 7 balita
8 Posyandu Anggur= 1052779 x 90 = 4 balita
9 Posyandu Melon = 2532779 x 90 = 8 balita
10 Posyandu Jeruk = 3822779 x 90 = 12 balita
11 Posyandu Aspol = 1452779 x 90 = 5 balita
12 Posyandu Manggis = 3132779 x 90 = 10 balita
13 Posyandu Apel = 1042779 x 90 = 4 balita
Setelah diketahui masing-masing sampel di tiap posyandu, maka penentuan nomor sampel balita dipilih secara random dengan menggunakan
rumus randbetween yang ada di microsoft excel. Berikut adalah hasi sampel terpilih :
Tabel 4.1 Sampling Frame
No. Nama Posyandu Jumlah balita
Sampel Terpilih Nomor Sampel
1 Posyandu Jeruk
382 12
307, 102, 113, 242, 212, 19, 138, 80, 45,
142, 319, 373 2
Posyandu Manggis 313
10 52, 82, 126, 132, 183,
195, 209, 221, 242, 300 3
Posyandu Nangka 275
9 19, 134, 137, 162, 189,
228, 48, 64, 139 4
Posyandu Melon 253
8 2, 19, 47, 49, 159, 210,
233, 249 5
Posyandu Pisang 234
8 31, 32, 62, 120, 173,
199, 200, 204 6
Posyandu Duku 217
7 4, 32, 74, 82, 90, 148,
180 7
Posyandu Belimbing 202 7
26, 36, 62, 64, 83, 87, 200
8 Posyandu Durian
188 6
4, 7, 23, 32, 41, 57 9
Posyandu Aspol 145
5 8, 37, 55, 64, 72
10 Posyandu Alpukat
143 5
4, 8, 21, 31, 32 11
Posyandu Jambu 118
4 4, 7, 25, 45, 58, 69
12 Posyandu Anggur
105 4
2, 11, 16, 39 13
Posyandu Apel 104
4 36, 39, 47, 54
4.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan melalui data primer dan data sekunder yang diuraikan sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur kuesioner melalui
wawancara dengan ibu dari bayi, observasi dan uji daya tarik vektor Musca domestica dengan menggunakan fly grill dan fly
trap. Variabel yang dapat diketahui dari kuesioner ialah variabel pengelolaan sampah pemisahan dan penyimpanan. Variabel yang
dapat diketahui dengan melakukan obeservasi adalah variabel populasi vektor Musca domestica dan variabel frekuensi kunjungan
daya tarik vektor Musca domestica. 2.
Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan Tahun 2012 dan profil Kesehatan Puskesmas Ciputat tahun 2010 dan laporan bulanan Puskesmas Ciputat tahun
2012.
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang disebarkan ke ibu-ibu yang bayinya menjadi sampel. Kuesioner
terdiri dari beberapa item pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini mencakup pertanyaan
mengenai variabel
pengelolaan sampah
pemisahan dan
penyimpanan. Untuk mengetahui risiko diare pada variabel daya tarik vektor Musca domestica
mengetahuinnya dengan menggunakan fly grill dan fly trap.
Berikut adalah gambar fly grill dan fly trap:
Gambar 4.1 Gambar 4.2
Fly Grill Fly Trap
4.6.1 Rencana Uji Fungsi Fly Grill
1.
Menentukan lokasi penghitungan kepadatan lalat
2.
Mengeluarkan fly grill
3. Meletakkan fly grill rekayasa pada titik sampling yang telah
ditentukan
4. Menghitung kepadatan lalat di titik tersebut dengan durasi setiap
30 detik ada berapa lalat yang menempel. Kemudian tiap titik
diulang 10 kali.
5. Menghitung rata-rata kepadatan lalat setiap titik dari 5
penghitungan tertinggi kemudian dibagi 5.
6. Hasil dari setiap titik kemudian dijumlahkan dan dicari rata-
ratanya
7. Hasil kepadatan lalat tersebut lalu dibandingkan dengan
interpretasi untuk merencanakan tindakan selanjutnya.