Pengertian Self Efficacy Self Efficacy
yang diperoleh akan menigkatkan keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk menyelesaikan suatu tugas sedangkan
sebaliknya kegagalan yang sering dialami akan menghasilkan rendahya persepsi seseorang mengenai kemampuannya dalam menyelesaikan
suatu tugas baron Byrne, 1994. Pada percobaan Bandura 1986 peningkatan self efficacy bisa ditanamkan melalui pengalaman sukses
secara langsung jika seorang agen asuransi selalu berhasil menjual polis asuransi, maka hal ini akan meningkatkan self efficacy dirinya.
Sebaliknya jika seorang agen asuansi gagal berulang kali dalam menjual polis asuransi, maka hal ini menyebabkan self efficacy dirinya
menurun. 2.
Observasi terhadap pengalaman orang lain vicarious experience. Pengamatan terhadap keberhasilan orang lain yang memiliki kemiripan
dengan individu dalam mengerjakan suatu tugas tertentu akan meningkatkan keyakinan individu dalam megerjakan suatu tugas yang
sama. 3.
Persuasi verbal mengenai kondisi individu. Informasi tentang kemampuan yang disampaikan secara verbal oleh orang lain biasanya
digunakan untuk meyakinkan seseorang bahwa mereka cukup mampu untuk mengerjakan tugas tertentu. Keyakinan ini dapat meningkat self
efficacy sehingga diharapkan dapat mendorong orang tersebut untuk melakukan tugas tersebut untuk melakukan tugas
4. Kondisi fisiologis seseorang physiological state. Dalam menilai
kemampuan seseorang dipengaruhi oleh informasi mengenai keadaan fisiknya. Tanda-tanda fisiologis, seperti detak jantung dan keringat
dingin, juga menghasilkan informasi mengenai kemampuan seseorang. Hal-hal tersebut diatas dapat diasosiasikan sebagai stress dan
ketegangan yang mengindikasikan ketidakmamuan seseorang. Bandura, 1990. Untuk mengubah dan memodifikasi self efficacy
dengan jenis informasi ini tanda-tanda fisiologis, individu dapat menigkatkan keadaan fisiknya, mengurangi tingkat stress, dan
mengubah cara individu dalam menginterpretasikan keadaan tubuhnya Bandura, 1990.