Aspek-aspek prestai kerja Prestasi Kerja 1
7. Kepemimpinan
Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain
atau bawahannya untuk bekerja secara efektif. 8.
Kepribadian
Penilai menilai karyawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan meyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta
berpenampilan simpatik dan wajar. 9.
Prakarsa
Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinal berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan,
mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyeselesaian masalah yang dihadapinya.
10. Kecakapan
Penilai menilai kecakapan karyawan dalam meyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan
kebijaksanaan dan di dalam situasi manajemen.
11. Tanggung jawab
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang
dipergunakannya, serta perilaku kerjanya. Unsur prestasi karyawan yang akan dinilai oleh setiap organisasi atau
perusahaan tidak selalu sama, tetapi pada dasarnya unsur-unsur yang dinilai mencakup seperti hal-hal diatas.
Sedangkan menurut Ranupandojo 2000, pemilihan aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja merupakan hal yang paling sulit dan
memerlukan pertimbangan yang mendalam dari pihak manajemen perusahaan. Aspek yang dipilih biasanya berkisar antara 4 sampai dengan 12 aspek.
Sebenarnya semakin banyak aspek yag dipertimbangkan semakin teliti penilaian tersebut. Tetapi yang penting adalah apakah aspek-aspek tersebut cukup mewakili
persyaratan prestasi kerja yang dinilai. Berdasarkan kedua pendapat di atas, penulis mengambil kesimpulan dari
Ranupandojo 2000, yaitu ada empat aspek yang biasa dipakai untuk menilai prestasi kerja yaitu:
1. Kualitas kerja, indikatornya ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan.
2. Kuantitas kerja, indikatornya output, perlu diperhatikan juga bukan hanya
output rutin, tetapi juga seberapa cepat bisa menyelesaikan kerja “ekstra”.
3. Dapat tidaknya diandalkan, indikatornya mengikuti instruksi, inisiatif, hati-
hati, kerajinan. 4.
Sikap, indikatornya sikap terhadap perusahaan karyawan lain dan pekerjaan serta kerja sama.
Jadi, berdasarkan aspek-aspek prestasi kerja di atas sangat penting bagi seorang karayawan agar dapat memiliki prestasi kerja yang baik yaitu kerjasama
seperti mampu berinteraksi dan berkomunikasi yang baik dengan para karyawan lainya, agar dapat menguasai pekerjaan yang diberikan kepadanya, menyusun
program apa yang akan dikerjakannya, melaksanakan pekerjaannya dan pada akhirnya akan mampu mencapai prestasi kerja yang baik pula. Dengan demikian
kualitas perusahaan yang baik atau sukses akan dapat diraih.