Pernyataan Mengenai Monitoring dan Evaluasi dalam Proses Penanganan Penyakit dengan MTBS Pernyataan tentang Tantangan Internal Eksternal yang ditemui di Lapangan

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan tentang Proses Penanganan Pneumonia dengan MTBS di Puskesmas Bandar Khalipah Informan Pernyataan Informan 1 Kepala Puskesmas Kalau masalah penyakit pneumonia karena dia dibagian MTBS coba aja ditanyakan langsung ke bagian nya dek. Informan 2 Penanggung jawab MTBS di Puskesmas Dengan adanya metode MTBS untuk penanganan pneumonia ya berhasil. Kan ada kasus baru dan kasus lama,kasus baru itu yang pertama kali didapat sedangkan kasus lama itu kalau penyakit pneumonia tidak boleh 1 kali datang aja,mesti 3 kali jadi kenapa terdeteksi yaitu karena adanya MTBS tadi, memang mendukung. Informan 3 penanggung jawab kb di Puskesmas Kalau pneumonia kami obati lalu nanti control ulang. Kalau memang dia sudah termasuk klasifikasi merah maka kami rujuk,berarti kami tidak bisa menangani disini. Kalau masih yang ringan – ringan aja masih bisa dipantau ulang.

4.5.4 Pernyataan Mengenai Monitoring dan Evaluasi dalam Proses Penanganan Penyakit dengan MTBS

Dari pernyataan informan dapat diketahui bahwa untuk pengawasan pelaksanaan MTBS tidak berjalan dengan baik. Kepala puskesmas melakukan pengawasan melalui laporan dari pengelola MTBS ketika rapat mini lokal karya. Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan kunjungan pasien seperti kunjungan pertama dan kunjungan berikutnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh 2 orang tenaga kesehatan di ruang MTBS. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.10 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan tentang Monitoring dan Evaluasi dalam Proses Penanganan Penyakit dengan MTBS di Puskesmas Bandar Khalipah Informan Pernyataan Informan 1 Kepala Puskesmas Di setiap bulan kita ada rapat minilok Puskesmas. Jadi disitu dari setiap pemegang program kita tanya apa saja kegiatan sebulan dan apa saja kendalanya sampaikan ke kita dan sama-sama kita cari solusinya disitu langsung. Informan 2 Penanggung jawab MTBS Puskesmas Melalui kunjungan itu bisa monitoring dan dapat dilihat berapa kasus baru berapa kasus lama. Disitu tingkat monitoringnya. Informan 3 Tenaga Kesehatan Monitoring nya itu melalui kunjungannya, lalu kalau evaluasi nya kami ada rapat dengan kepala Puskesmas disitulah evaluasinya

4.5.5 Pernyataan tentang Tantangan Internal Eksternal yang ditemui di Lapangan

Dari pernyataan informan diketahui bahwa terdapat tantangan internal dan eksternal dari pelaksanaan MTBS khususnya penanganan pneumonia. Dari tantangan internal yaitu jumlah tenaga kesehatan terlatih MTBS masih sedikit dan belum ada dokter serta alat – alat yang mendukung terlaksananya kegiatan juga sering mengalami kerusakan. Pada tantangan eksternal yaitu, terkadang bayi sulit untuk ditenangkan jadi sering terhambat waktu dengan pasien yang lain dan apabila pasien ramai, orang tua sulit untuk mengantre. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.11 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan tentang Tantangan Internal maupun Eksternal yang ditemui di Lapangan Informan Pernyataan Informan 1 Kepala Puskesmas Kalau hambatan di internal dan eksternalnya saya kurang tau karena belum ada mereka bilang ke saya hambatan nya kalaupun perlu coba ditanya langsung aja Informan 2 Penanggung jawab MTBS di Puskesmas Tantangan eksternal kalau dari pasien khususnya bayi. Bayi itu menangis terus kalau dari ibu nya kalau lagi rame susah antri banyak alasan kalau disuruh antri.”Tolong lah bu anakku yang satu lagi mau sekolah” ya gitula dek alasan-alasan klasik. Kalau dari internal ya petugasnya kurang kadang dari prasarananya tiba-tiba rusak temperaturnya, sound timer nya kadang mau rusak jadi terpaksa pake jam tangan kami. Informan 3 Tenaga Kesehatan Kalau dari internal paling ya kami gak punya dokter jadi kalau pengobatan langsung kami kalau eksternalnya kadang apa yang kami beritahu bertolak belakang dengan orang tua pasien.mereka punya daya pikir sendiri, apalagi kan kami di MTBS gak ada yang dokter ya dek. 4.5.6 Pernyataan Informan tentang Beban Kerja dan Efisiensi Kinerja Tenaga Kesehatan dalam Proses Penanganan Pneumonia dengan MTBS di Puskesmas Bandar Khalipah. Dari Pernyataan informan dapat diketahui bahwa Kepala Puskesmas hanya menunggu laporan dari bagian MTBS untuk beban kerjanya dan efisiensi kerja. Lain halnya menurut pengelola MTBS, sangat terbebani dikarenakan frekuensi yang berobat di bagian MTBS sangat banyak dan dengan jumlah tenaga kesehatan di MTBS sedikit itu menjadi masalah. Sedangkan menurut petugas kesehatan mereka mencoba membagi rata tugas dengan jumlah tenaga kesehatan yang ada. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.12 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan tentang Beban Kerja dan Efisiensi Kinerja Tenaga Kesehatan dalam Proses Penanganan Pneumonia dengan MTBS di Puskesmas Bandar Khalipah Informan Pernyataan Informan 1 Kepala Puskesmas Sampai saat inikan seperti saya bilang tadi tidak ada pengaduan dari mereka jadi saya rasa tidak merasa terbebani la mereka dek. Kalau merasa terbebani kan pasti mereka ngomong ke saya Informan 2 Penanggung jawab MTBS di Puskesmas Berat. Karena disamping saya memegang program anak saya juga bertugas menangani pasien. Pokoknya saya pun ngurus bagian remaja anak juga. Yang saya khawatirkan dek manatau salah satu dari kami gk bisa hadir kan jadi tunggal yang menanganinya. Sementara kan yang berobat banyak. Untuk frekuensi berobat bagian MTBS saja paling sedikit 7 orang per harinya. Informan 3 Tenaga Kesehatan Menurut saya untuk beban kerjanya kami uda membagi rata tugas dan kalau untuk efisiensi kinerja nya ya saya rasa sudah cukup efisien. 4.5.7 Pernyatan Informan tentang dijalankan MTBS dengan Pengaruh Kunjungan dan Angka Kematian di Puskesmas Bandar Khalipah Dari pernyataan dapat diketahui bahwa ada pengaruh kunjungan dengan angka kematian. Apabila pasien melalakukan kunjungan pertama dan melaksanakan kunjungan berikutnya sebagai tahap pengobatan, maka dapat diketahui jumlah kesembuhan dan angka kematian. Akan tetapi apabila pasien tidak melaksanakan kunjungan berikutnya maka pihak pengelola MTBS menunggu laporan dari petugas Desa untuk mengetahui hasilnya. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.13 berikut ini Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan tentang dijalankan MTBS dengan Pengaruh Kunjungan dan Angka Kematian di Puskesmas Bandar Khalipah Informan Pernyataan Informan 1 Kepala Puskesmas Itu saya kurang tahu juga ya dek gimana kunjungan dan angka kematian. Kalau kunjungan seperti yang bisa kita lihat setiap hari kan banyak datang kesitu untuk berobat Informan 2 Penanggung jawab MTBS di Puskesmas Pengaruhnya adalah dek. Ketika pasien sakit lalu tidak ditangani dengan baik kan pasien bisa meninggal. Tapi dengan sakit lalu ditangani dengan baikkan pasien bisa sembuh. Informan 3 Tenaga Kesehatan Ini terang-terangan aja ya kalau angka kematian itu kami menunggu laporan dari Desa. Disitulah kami bisa tau berapa bayi yang meninggal. Tapi kalau kami yang mencari data langsung semua program di anak itu tidak terkover. Karena terlalu banyak dimulai dari angka kelahiran, angka kematian, tumbuh kembang balita, remaja, bayi, balita. Jadi terlalu banyak. Kalau balita yang sakit kami obati lalu disuruh untuk kontrol ulang itu tergantung sama orang tuanya sendiri, kalau orang tuanya datang membawa balitanya lagi kami taulah. Kalau tidak ada datang ya manatau ada yang meninggal kami tunggu laporan dari petugas Desa. 4.5 Lampiran Observasi Penanganan Pneumonia dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Puskesmas Bandar Khalipah Tabel 4.14 Lampiran Hasil Observasi Penanganan Pneumonia dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Puskesmas Bandar Khalipah Indikator Yang diobservasi Ya Tidak Keterangan Input Kotrimoksasol tablet  Kotrimoksasol sirup  Amoksilin tablet  Amoksilin sirup  Tablet parasetamol  Tablet albendazol  Tablet besi  Sirup ampisilin  Universitas Sumatera Utara Vitamin A  Tablet Zinc  Timer ISPA  Tensimeter  Infus set  Semprit dan jarum suntik  Timbangan bayi  Termometer  KasaKapas  Pipa lambung  Alat penumbuk obat  Alat penghisap lender  Formulir MTBS  Modul MTBS  Proses Kartu Nasehat Ibu KNI  Memiliki ruangan MTBS  Petugas MTBS 1  Petugas mendapat pelatihan  Petugas menggunakan modul  Petugas menanyakan kepada Ibu mengenai masalah anaknya  Petugas memeriksa tanda bahaya umum  Petugas menilai dan mengklasifikasibatuk atau sukar bernapas  Petugas memberikan tindakan pengobatan atau rujukan segera  Petugas menganjurkan untuk Kunjungan ulang  Petugas memberikan konseling kepada ibu  Petugas mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang  Output Semua balita sakit ditangani dengan MTBS  Universitas Sumatera Utara 60 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Masukan Input

Dokumen yang terkait

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

4 35 113

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 19

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

1 1 9

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 32

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 3 4

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 1 9

Implementasi Penanganan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 1 33

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Penanganan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 2 8

IMPLEMENTASI PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

0 0 15