klasifikasi MTBS ke dalam kode diagnosis dalam SP3 sebelum masuk ke dalam sistem pelaporan.
2.4.3.1 Pencatatan Hasil Pelayanan
Pencatatan hasil pelayanan, yaitu kunjungan, hasil pemeriksaan sampai penggunaan obat yang tidak memerlukan catatan khusus. Pencatatan yang telah ada
di puskesmas digunakan sebagai alat pencatatan. Alat pencatatan yang dapat digunakan adalah :
a. Register kunjungan b. Register rawat jalan
c. Register kohort bayi d. Register kohort balita
e. Register imunisasi f. Register malaria, demam berdarah dengue, diare, ISPA, gizi, dll
g. Register Obat
2.4.3.2 Pelaporan Hasil Pelayanan
Pelaporan yang digunakan adalah : a. Laporan bulanan 1Laporan bulanan data kesakitan LB1
b. Laporan pemeriksaan dan lembar permintaan obat LPLPO c. Laporan bulanan gizi, KIA, Imunisasi dan P2M LB3
d. Laporan Minggu Diare e.Laporan kejadian luar biasa
Diperlukan konvensi dari klasifikasi ke dalam bentuk diagnose dan menggunakan penomoran kode LB1 Depkes RI, 2008
Universitas Sumatera Utara
2.5 Penatalaksanaan Pneumonia dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit 2.5.1 Penilaian dam Klasifikasi Anak Sakit
i. Menanyakan kepada ibu mengenai masalah anaknya Bagan MTBS tidak digunakan bagi anak sehat yang dibawa untuk imunisasi
atau bagi anak dengan keracunan, kecelakaan atau luka bakar. Tentukan apakah kunjungan merupakan kunjungan pertama atau kunjungan ulang
ii. Memeriksa tanda bahaya umum Periksa tanda bahaya umum pada anak sakit. Anak dengan tanda bahaya
umum memiliki masalah kesehatan serius dan sebagian besar perlu segera dirujuk. Tanda bahaya umum adalah:
a. Tidak bisa minum atau menyusui b. Memuntahkan semuanya
c. Kejang d. Letargis atau tidak sadar
iii. Penilaian dan klasifikasi batuk atau sukar bernapas Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita pneumonia atau
infeksi saluran pernapasan berat lainnya. Anak yang menderita pneumonia, paru mereka menjadi kaku, sehingga tubuh bereaksi dengan bernapas cepat, agar tidak
terjadi hipoksia kekurangan oksigen. Apabila pneumonia bertambah parah, paru akan bertambah kaku dan timbul tarikan dinding dada ke dalam.
a. Menilai batuk atau sukar bernapas Anak yang batuk atau sukar bernapas dinilai untuk: Sudah berapa lama anak
batuk atau sukar bernapas, Napas cepat, Tarikan dinding dada ke dalam,
Universitas Sumatera Utara
Stridor Depkes, 2008. b. Klasifikasi batuk atau sukar bernapas
Pada umumnya klasifikasi mempunyai tiga lajur : 1. Klasifikasi pada lajur merah muda berarti anak memerlukan perhatian dan
harus segera dirujuk. Ini adalah klasifikasi yang berat 2. Klasifikasi pada lajur kuning berarti anak memerlukan tindakan khusus,
misalnya pemberian antibiotik, antimalaria, cairan dengan pengawasan atau pengobatan lainnya
3. Klasifikasi pada lajur hijau berarti anak tidak memerlukan tindakan medis khusus, tenaga kesehatan mengajari ibu cara merawat anak di rumah.
Ada tiga kemungkinan klasifikasi bagi anak dengan batuk atau sekedar bernapas
Tabel 2.1 Gejala dan Klasifikasi Pneumonia Pada Anak Umur 2 Bulan-5 Tahun
GEJALA KLASIFIKASI
Ada tanda bahaya umum atau Tarikan dinding dada ke dalam atau
Stridor PNEUMONIA BERAT atau
PENYAKIT SANGAT BERAT
Napas cepat PNEUMONIA
Tidak ada tanda-tanda pneumonia atau penyakit sangat berat
BATUK : BUKAN PNEUMONIA
Universitas Sumatera Utara
2.6 Fokus Penelitian
Pada prinsinya keberhasilan implementasi pneumonia dengan manajemen terpadu balita sakit MTBS dapat di ukur melalui indikator masukan input, proses
process, dan luaran output. Oleh karena itu fokus penelitian dapat disusun sebagai berikut :
Gambar 2.2 Fokus Penelitian Berdasarkan gambaran diatas, dapat dirumuskan bahwa definisi focus
penelitian sebagai berikut : 1.
Masukan input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam implementasi pneumonia dengan MTBS agar dapat berjalan dengan baik, meliputi : Tenaga
Kesehatan; Pendanaan; Sarana, Prasarana dan Peralatan. a. Tenaga adalah ahli kesehatan yang telah mendapat pelatiham dalam MTBS dan
menerapkan MTBS dalam implementasi balita yang menderita pneumonia. b. Pendanaan adalah adanya materi dalam bentuk uang yang digunakan untuk
pelaksanaan MTBS. c. Sarana, Prasarana dan peralatan termasuk didalamnya yaitu: obat, peralatan
untuk pemeriksaan, formulir MTBS, kartu nasihat ibu KNI, dan ruangan Input :
1. Tenaga Kesehatan 2.Pendanaan
3.Sarana, Prasarana dan peralatan
Process : Implementasi
penanganan Pneumonia dengan
MTBS Output :
Balita Pneumonia ditangani dengan
MTBS
Universitas Sumatera Utara
khusus untuk MTBS yang mendukung terlaksananya implementasi pneumonia dengan MTBS.
2. Proses Process adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, meliputi : Penilaian dan klasifikasi balita sakit. 3.
Keluaran output adalah hasil dari sesuatu implementasi pneumonia dengan menggunakan manajemen terpadu balita sakit MTBS, diharapakan semua balita
yang menderita pneumonia dapat ditangani dengan MTBS.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan lebih mendalam tentang
implementasi pneumonia dengan manajemen terpadu balita sakit MTBS di Puskesmas Bandar Khalipah. Pendekatan kualitatif menurut Frey et al yang dikutip
oleh Herdiansyah 2012 adalah penelitian yang bertujuan untuk menangkap dan memberi gambaran terhadap suatu fenomena, sebagai metode untuk mengeksplorasi
fenomena, dan sebagai metode untuk memberikan penjelasan dari suatu fenomena yang diteliti.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian