41 Penelitian yang telah dilakukan oleh Sudarmadi 2009 dan Dewi Ayu
2007 yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap suku bunga deposito pada Bank
Persero. Namun penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Wahyu
2006 terhadap Bank Umum yang ada di Indonesia yang masih beroperasi selama tahun 1999 hingga 2003, secara parsial dapat
menyimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROA terhadap penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan
12 bulan. Hasil ini menunjukkan setiap kali ada perubahan pada ROA maka bank-bank umum harus segera melakukan perubahan pada
tingkat suku bunga depositonya. Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian
terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:
H2: Diduga ada pengaruh negatif Return On Asset ROA
terhadap tingkat suku bunga deposito bank umum.
3. Non Performing Loan NPL dengan Suku Bunga Deposito
Menurut Riyadi 2006:160, non performing loan NPL gross merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang
tergolong dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu bank selalu tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut
42 karena dengan NPL yang tinggi akan membuat bank mempunyai
kewajiban untuk memenuhi PPAP yang terbentuk.
Dewi Ayu 2007 dalam penelitiannya yang menghasilkan bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada
Bank Persero. Dewi Ayu 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa NPL mencerminkan resiko kredit, bahwa semakin kecil NPL
semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dan Achmad Kurniawan 2012 dalam penelitiannya menghasilkan bahwa
NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito
berjangka tiga bulan.
H3: Diduga ada pengaruh positif Non Performing Loan
NPLterhadap tingkat Suku Bunga Deposito Bank Persero.
4. BOPO Biaya Operasional Pendapatan Operasional dengan Suku
Bunga Deposito
Pengertian BOPO Menurut Veithzal Rivai 2007:722 menyatakan bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” BOPO
dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 1211DPNP, 31 Maret 2010, yaitu:
43 Dewi Ayu Prihastuti 2007 yang menghasilkan bahwa BOPO
berpengaruh secara signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero di Indonesia. Akan tetapi Hasil ini tidak
sesuai dengan teori, menurut teori BOPO berpengaruh terhadap penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya
bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang
didapatkan. Ketidaksesuaian ini diperkirakan disebabkan oleh terjadinya pendapatan yang cukup besar tiap bulannya secara rata-rata
khususnya pada pendapatan beban non operasional atau pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bank-bank persero,
sehingga bank –bank persero tidak terlalu memperhatikan rasio BOPO
dalam mengambil keputusan mengenai besarnya suku bunga deposito berjangka waktu pendek yaitu 1,3,6 dan 12 bulan.
C. Penelitian Terdahulu
Sudarmadi dan Oswari 2009 dalam penelitiannya mengenai Pengaruh Capital Adequacy ratio, Return On Asset, Loan To Deposit
Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 12 Bulan menghasilkan Nilai Sig.F lebih kecil dari 0,05 tingkat kepercayaan 95 sebesar 0,014
menunjukkan bahwa CAR,ROA dan LDR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito sampai dua belas
bulan diIndonesia Persero Bank. Adjusted R Square sebesar 0,612 nilai dengan tingkat kesalahan prediksi 1,09336 menunjukkan bahwa tingkat
44 suku bunga deposito dua belas bulan pada Bank Indonesia Persero
dipengaruhi oleh CAR, ROA dan LDR secara bersama-sama untuk 61,2 sedangkan 38,8 dipengaruhi oleh faktor lain seperti. CAR hanya
sebagian memiliki pengaruh yang signifikan tidak ROA dan LDR tidak signifikan. Dengan konstanta -1,172 maka jika tidak ada CAR, ROA dan
LDR nilai suku bunga deposito dua belas bulan adalah -1,172. CAR, ROA dan LDR dampak positif pada suku bunga deposito dua belas bulan
dengan koefisien regresi masing-masing untuk CAR 0.258,0,722 dan
0,021 untuk ROA ke LDR.
Noegroho 2002 dalam penelitiannya Analisis Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Besarnya Tingkat Bunga Deposito di Indonesia meneliti variabel independen tingkat inflasi, jumlah beredar, suku bunga SBI, suku
bunga luar negeri dan nilai tukar terhadap variabel dependen tingkat bunga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap besarnya tingkat bunga deposito bank di Indonesia.
Almilia dan Wahyu 2006 melakukan penelitian terhadap faktor –
faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan bukti
empiris mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga
deposito berjangka. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ROA, LDR, CAR, Inflasi, likuiditas perekonomian, dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara variabel dependennya adalah tingkat suku bunga deposito bank
45 umum berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan. Dalam waktu pengamatan dari
tahun 1999 hingga 2003 penelitian ini menghasilkan variabel perkembangan likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, perkembangan
perekonomian, CAR Capital Adequacy Ratio, ROA Return on Asset dan LDR Loan to Deposits Ratio secara simultan mempunyai pengaruh
yang sangat bermakna atau signifikan pada taraf 95 J = 0,05 terhadap penetapan tigkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan,
enam bulan dan dua belas bulan pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial variabel ROA dan LDR memiliki pengaruh signifikan terhadap
tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan. Kemudian variabel inflasi hanya berpengaruh signifikan pada tingkat suku bunga
deposito berjangka 3 bulan. Nugroho 2010, melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum. Hasil penelitian menyatakan bahwa ROA Return On Assets, LDR Loan
to Deposit Ratio, CAR Capital Adequacy Ratio dan inflasi secara bersama
– sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial,
variabel ROA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito, sementara variabel CAR danLDR tidak memiliki pengaruh
secara signifikan. Dewi Ayu Prihastuti 2007, melakukan penelitian yang
menghasilkan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat
46 disimpulkan bahwa untuk penentuan tingkat suku bunga deposito
berjangka satu bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 48 dilanjutkan dengan variabel NPL
sebesar 46.1, variabel CAR sebesar 3, variabel BOPO sebesar 2.5 dan di urutan terakhir adalah variabel ROA sebesar 1.5. Untuk
penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR
sebesar 51.1 dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 46.6, variabel BOPO sebesar 3.5, variabel CAR sebesar 3.3 dan di urutan terakhir
adalah variabel ROA sebesar 2.9. Dari hasil analisis itu juga dapat disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka enam
bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 52.2 dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar
44, variabel ROA sebesar 5.6, variabel BOPO sebesar 3.8 dan di urutan terakhir adalah variabel CAR sebesar 2. Disamping itu, dari hasil
analisis itu juga dapat disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan, variabel independen yang paling
berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 59 dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 46.2, variabel ROA sebesar 12.8,
variabel BOPO sebesar 8.5 dan di urutan terakhir adalah variabel CAR sebesar 0.01.
Untuk lebih jelasnya hasil – hasil penelitian terdahulu di atas dapat
diringkas seperti tampak pada tabel 2.1 berikut ini:
47
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti
Judul Penelitian Model Analisis Hasil penelitian 1.
Lawrence G.
Goldberga, Sylvia
C. Hudgins 2001
Depositor discipline
and changing
strategies for
regulating thrift institutions
USA Panel
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
deposan yang
tidak diasuransikan
memiliki insentif untuk memonitor
dan disiplin S L risiko eksposur
sehingga mengurangi batas asuransi
deposito akan meningkatkan disiplin pasar pada
Thrifts. Studi
ini juga
menemukan bahwa
perubahan peraturan telah mempengaruhi
perilaku deposito tidak diasuransikan.
2. Febri DwiAstuti