69
d. Biaya Operasional Pendapatan Operasional
BOPO Menurut Veithzal Rivai 2007:722 menyatakan bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasinya.”
2. Variabel Dependen
variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel kriteria respon output hasil. Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent bebas.
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat
ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan
uang yang biasanya dinyatakan dalam persen untuk jangka waktu tertentu.
Deposito Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang pokok-
pokok Perbankan Indonesia. Deposito adalah “simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan”.
70
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Bank persero merupakan bank pemerintah yang sebagian besar dari seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia atau BUMN
badan usaha milik negara indonesia dimana definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat yang sejak tahun 2001
seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN di Indonesia
berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan jawatan
.
Bank persero atau juga sering disebut Bank BUMN, Pada awalnya masing-masing didirikan dengan undang-undang tersendiri
mengenai bidang tugas masing-masing bank. Dalam kegiatan operasionalnya, bank persero tetap tunduk pada undang-undang tentang
perbankan. Menurut Dahlan Siamat 2005;54 dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan”,
mengemukakan bahwa :“Bank Persero, atau sering juga disebut bank
71 pemerintah, adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki
pemerintah”. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa bank
persero merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh pemerintah. Bank-bank yang termasuk ke dalam kelompok bank persero,
antara lain :
a. Bank Negara Indonesia BNI b. Bank Rakyat Indonesia BRI
c. Bank Tabungan Negara BTN
d. Bank Mandiri sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara , Bank Bumi Daya , Bank Exim , Bank Pembangunan
Indonesia Bank Persero, atau sering juga disebut bank pemerintah, adalah bank
umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah. Di dekade 2000-an, pemerintah melakukan restrukturisasi yang sangat fundamental terhadap bank-
bank persero sebagai dampak terjadinya krisis perbankan. Bank persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya 4 bank.
Kebijakan pemerintah terhadap bank persero dilakukan dengan menggabungkan merger
Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementar BTN, Bank BNI 46, dan BRI tetap
terus beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor. Dengan demikian, fungsi Bank
Exim sebelumnya sebagai bank umum kini tidak lagi dilakukan. Komposisi
72 kepemilikan bank persero juga ikut mengalami perubahan, dimana saham bank-
bank persero telah menjadi bank publik melalui penjualan sebagian sahamnya melalui pasar modal divestasi antara lain: BNI, Mandiri, dan BRI. Nresna
Iqlima, 2010:64.
B. Pengujian dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik