halnya di negara-negara lain juga sudah berlaku suatu aturan tentang kewajiban perusahaan untuk melaksanakan CSR.
B. Dasar Hukum dan Pengertian Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.
65
Menurut definisi yang dikemukakan oleh THE JAKARTA CONSULTING GROUP
Sedangkan secara estimologis Corporate Social Responsibility diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Sebenarnya tidak ada suatu definisi
tunggal tentang Corporate Social Responsibility.
66
“Tanggung jawab sosial yang diarahkan baik ke dalam internal maupun ke luar eksternal perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan
kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya
yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan, dan oleh karenanya mereka mengharapkan profitabilitas yang
optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga mengalami peningkatan. Oleh karenanya perusahaan
harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa
depan. Di samping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan kepada karyawan. Karena hanya dengan kerja
keras, kontribusi, serta pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai macam aktivitasnya serta meraih kesuksesan. Oleh
, tanggung jawab sosial ini yaitu:
65
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
66
A.B. Susanto, Op. cit. h. 22-23
Universitas Sumatera Utara
karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawannya.
Corporate Social Responsibility menjadi tuntutan tak terelakkan seiring
dengan bermunculannya tuntutan komunitas terhadap korporat. Korporat sadar bahwa keberhasilannya dalam mencapai tujuan bukan hanya dipengaruhi oleh
faktor internal melainkan juga oleh komunitas yang berada di sekelilingnya. Ini artinya, telah terjadi pergeseran hubungan antara korporat dan komunitas.
Korporat yang semula memposisikan diri sebagai pemberi donasi melalui kegiatan charity dan phylanthropy, kini memposisikan komunitas sebagai mitra yang turut
andil dalam kelangsungan eksistensi korporat.
67
1 Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan. Corporate Social Responsibility ini diatur di dalam Pasal 74 UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan CSR bagi Perseroan Terbatas. Bunyi Pasal 74 UUPT tersebut adalah:
2 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah. Dalam ayat 1 yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam
68
67
Reza Rahman, Op. cit. 5
68
Penjelasan Umum Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
adalah:
Universitas Sumatera Utara
“Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam, dan yang dimaksud dengan Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya
alam.” Dari hal di atas maka dapat diketahui bahwa baik perusahaan
pertambangan, industri perkayuan, industri makanan, yang dalam kegiatan usahanya berhubungan langsung dengan sumber-sumber daya alam, maupun
rumah sakit, perusahaan telekomunikasi, perbankan, percetakan dan perusahaan- perusahaan lain yang walaupun tidak secara langsung menggunakan sumber daya
alam dalam kegiatan usahanya, wajib melaksanakan CSR.
69
Dalam ayat 2 disebutkan bahwa biaya pelaksanaan CSR diperhitungkan sebagai salah satu komponen biaya perusahaan. Biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan CSR ini seharusnya pada akhir tahun buku diperhitungkan sebagai salah satu pengeluaran perusahaan agar dapat dijadikan sebagai biaya pengurang
penghasilan kena pajak, maka rencana kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang akan dilaksanakan dan anggaran yang dibutuhkan wajib untuk
dimuat atau dimasukkan ke dalam rencana kerja tahunan.
70
Mengenai besarnya anggaran pelaksanaan CSR ini jelas disebutkan bahwa pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran, yaitu
dengan pengertian bahwa biaya-biaya tersebut harus diatur besarnya sesuai dengan manfaat yang hendak dituju dari pelaksanaan CSR itu sendiri berdasarkan
kemampuan keuangan Perseroan dan potensi risiko dan besarnya tanggung jawab yang harus ditanggung oleh Perseroan sesuai dengan kegiatan usahanya tersebut.
69
Gunawan Widjaja Yeremia Ardi Pratama, Op. cit. h. 95
70
Ibid.,h. 96
Universitas Sumatera Utara
Dalam ayat 3 yang dimaksud dengan “dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” adalah dikenai segala bentuk sanksi
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang terkait.
71
Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatiannya kepada tiga hal, yaitu profit, lingkungan dan masyarakat.
Jadi jelas bahwa saksi yang dikenakan bagi Perseroan yang melanggar ketentuan mengenai
tanggung jawab sosial dan lingkungan ini adalah sanksi yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang terkait. Ini artinya sanksi yang dikenakan
bukan sanksi karena perusahaan tidak melakukan CSR menurut UUPT, melainkan sanksi yang karena perusahaan mengabaikan CSR sehingga perusahaan tersebut
melanggar aturan-aturan terkait di bidang sosial dan lingkungan yang berlaku.
C. Manfaat Corporate Social Responsibility CSR