4. Memiliki modal yang terbagi dalam saham-saham Setiap perseroan harus memiliki modal dasar, modal dasar tersebut terbagi
dalam saham-saham. Modal dasar dalam bahasa Inggris disebut Authorized Capital. Modal dasar ini adalah harta kekayaan perseroan badan hukum yang
terpisah dengan harta kekayaan pendiri, organ perusahaan dan juga pemegang saham.
Modal dasar tersebut yaitu berupa uang yang telah ditentukan berapa besar jumlahnya. Modal dasar tersebut modal yang dijadikan dasar berdirinya
perseroan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa modal dasar adalah jumlah modal yang disebutkan berapa besarnya di dalam Akta Pendirian. Jumlah tersebut
adalah jumlah minimum modal dasar perseroan. 5. Memenuhi persyaratan undang-undang
Setiap perseroan yang berdiri harus memenuhi persyaratan undang-undang perseroan dan peraturan pelaksananya. Hal ini menyatakan bahwa UUPT
menganut sistem tertutup closed system. Semua persyaratan yang tercantum di dalam UUPT tersebut wajib dipenuhi. Persyaratan tersebut mulai dari syarat
pendirian, syarat beroperasi dan syarat berakhirnya. Diantara syarat mutlak yang wajib dipenuhi oleh pendiri adalah akta pendirian perseroan harus dibuat di muka
Notaris dan harus memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman.
B. Eksistensi Hukum Perseroan
Eksistensi Hukum Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut: 1. Semula Diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Universitas Sumatera Utara
Eksistensi bentuk perusahaan perseroan terbatas dalam sistem hukum Indonesia semula diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Perseroan
Terbatas yang dahulu disebut Naamloze Venotshcap mula-mula diatur dalam KUHD pada Buku Pertama, Titel Ketiga, yang berjudul Tentang Perseroan
Terbatas. Pasal yang mengatur yaitu hanya 26 pasal, mulai dari Pasal 36-56. Karena ketentuan yang mengatur tentang PT tersebut terlalu singkat maka
Pasal 1 menegaskan berlakunya Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam bidang hukum dagang. Pasal 1 KUHD berbunyi:
“Kitab undang-undang Hukum Perdata berlaku juga bagi hal-hal yang diatur kitab undang-undang ini, sekadar di dalam kitab undang-undang ini
tidak diatur secara khusus menyimpang.”
Memperhatikan ketentuan Pasal 1 KUHD dimaksud, KUHD sendiri merupakan lex specialis special law berhadapan dengan KUH Perdata. Kalau
begitu pengaturan perseroan dalam KUHD, merupakan lex specialis atau bentuk- bentuk perusahaan Persekutuan maatschap, partnership maupun Perkumpulan
yang diatur dalam KUH Perdata maupun yang diatur dalam peraturan perundang- undangan yang lain. Jadi hukum perseroan yang diatur dalam KUHD, merupakan
ketentuan perdata khusus yang mengatur hukum perikatan atau perjanjian antara pihak-pihak yang timbul khusus dari bidang perusahaan Perseroan Terbatas,
sedang hukum perikatan yang diatur dalam Buku Ketiga KUHPerdata, merupakan aturan hubungan hukum antara perorangan yang satu dengan yang lain dalam
segala bidang usaha sesuai dengan kehendak dan kebutuhannya sendiri.
14
14
M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Jakarta, Sinar Grafika, 2009 h. 22
Universitas Sumatera Utara
Sampai saat ini kelangsungan eksistensi Hukum Perseroan Terbatas sudah mencapai hampir lebih dari 150 tahun dihitung dari kelahiran KUHD, yakni pada
tahun 1847 dengan Staatsblad 1847-23, sampai diundangkan UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Selama masa kolonial Belanda, ketentuan Pasal
36-56 yang mengatur Perseroan Terbatas tidak pernah mengalami perubahan. Pada saat dilakukan perubahan KUHD dengan Staatsblad 1924-556, tidak terjadi
penambahan ataupun pengurangan dalam pasal-pasal tersebut. Setelah era kemerdekaan, ketentuan pasal-pasal tersebut pernah
mengalami perubahan yaitu pada tahun 1971 dengan UU No. 20 Tahun 1971 Lembaran Negara No. 20 Tahun 1971. Perubahan yang terjadi pada UU No. 4
Tahun 1971 masih mempertahankan keberadaan hukum perseroan terbatas, berada dalam lingkup Buku Pertama KUHD. Perubahan yang terjadi tidak terlampau
signifikan karena tidak ada penambahan lebih luas, tetapi hanya mengubah ketentual Pasal 54 saja. Isi Pasal 54 tersebut dahulunya yaitu menentukan
maksimum suara yang bisa dimiliki oleh pemegang saham hanya 6 enam suara tanpa mempermasalahkan berupa jumlah saham yang dimilikinya, apabila
Perseroan mengeluarkan saham 100 seratus saham atau lebih. Dan maksimum hanya 3 tiga suara apabila Perseroan mengeluarkan kurang 100 seratus lembar
saham.
15
Bertitik tolak dari ketentuan inilah maka diadakan perubahan karena semula disamakan suara pemegang saham yang memiliki 100 seratus lembar
saham dengan yang memiliki 1000 seribu lembar saham. Sehingga tidak ada
15
Ibid., h. 22
Universitas Sumatera Utara
perbedaan suara walaupun memiliki suara jauh lebih banyak. Akibatnya pada masa itu, muncul suatu praktik yaitu stroomannen. Stroomannen yaitu pemegang
saham yang mempunyai banyak saham menunjuk kaki tangan dengan cara membagi-bagikan sahamnya kepada beberapa orang yang ditunjuknya, agar
memberi suara yang menghasilkan keputusan RUPS sesuai dengan yang diinginkan pemegang saham tersebut.
Jadi ketentuan Pasal 54 inilah yang diubah UU No. 4 Tahun 1971. Yang fundamental dalam perubahan tersebut sebenarnya yaitu pada dasarnya
ditegakkan penerapan satu saham atau satu suara one share one vote, kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar. Berdasarkan fakta ini, selama 134 tahun
1874-1971, Hukum Perseroan yang diatur dalam KUHD hanya mengalami satu kali perubahan saja.
2. KUHD diganti dengan UU No. 1 Tahun 1995 Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau
lebih yang berbadan hukum, dulu 1 Mei 1848 diatur di dalam KUHD namun aturan itu tidak sesuai dengan prinsip ekonomi Indonesia yang berasaskan
demokrasi sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, maka dibentuk peraturan baru yang dituangkan dalam UU No. 1 Tahun 1995 yang mengatur bahwa sebuah PT
harus didirikan dengan syarat harus memiliki etika yang baik, asas kepatutan, dan kepantasan.
16
16
http:id.svhoong.comlaw-and-politicslaw1830667-perseroan-terbatas diakses terakhir kali tanggal 7 Februari 2010
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal 7 Maret tahun 1995 diterbitkanlah UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas selanjutnya disebut UUPT 1995. Terdiri atas 12 Bab
I-XII dan 129 pasal Pasal 1-129. Pasal 128 ayat 1 UUPT 1995 menegaskan, Buku Kesatu, Titel Ketiga,
Bagian Ketiga yang terdiri atas Pasal 36 sampai dengan Pasal 56 KUHD yang mengatur tentang Perseroan Terbatas berikut segala perubahannya, terakhir
dengan UU No. 4 Tahun 1971, dinyatakan tidak berlaku.
17
Alasan penggantian menurut konsiderans UUPT 1995
18
1 Ketentuan yang diatur dalam KUHD dianggap tidak sesuai lagi Peraturan Perseroan Terbatas yang ditentukan dalam KUHD, tidak sesuai lagi
dengan perkembangan ekonomi dan dunia usaha yang semakin pesat, baik secara nasional maupun internasional.
, antara lain:
2 Mencipta kesatuan hukum dalam Perseroan yang berbentuk badan hukum rechtspersoon, legal person, legal entity.
3. UUPT No. 1 Tahun 1995 diganti dengan UUPT No. 40 Tahun 2007 Pada tanggal 16 Agustus 2007 telah diberlakukan Undang-Undang baru
tentang Perseroan Terbatas, yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam Undang-Undang ini telah diakomodasikan berbagai
ketentuan mengenai Perseroan, baik berupa penambahan ketentuan baru, perbaikan penyempurnaan, maupun mempertahankan ketentuan lama yang dinilai
masih relevan.
19
Pada saat undang-undang ini berlaku, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587,
17
M. Yahya Harahap, Op. cit. h. 24
18
Ibid., h. 24
19
http:blogs.unpad.ac.idbudiman
Universitas Sumatera Utara
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
20
Adapun yang menjadi dasar dan alasan penggantian UU No. 1 Tahun 1995 dengan UU No. 40 Tahun 2007
Dalam hal ini sejak berarti sejak berlakunya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas maka UU No. 1
Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dinyatakan tidak berlaku lagi. UU No. 1 Tahun 1995 diganti dengan UU No. 40 Tahun 2007 adalah
dikarenakan UU No. 1 Tahun 1995 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat di masa sekarang. Karena itulah
UU No. 1 Tahun 1995 ini diganti dengan UU No. 40 Tahun 2007 sebagai UUPT yang baru.
21
1 Perekonomian nasional harus diselenggarakan berdasar asas demokrasi ekonomi sesuai dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan kesatuan ekonomi nasional.
, yaitu:
2 Semua prinsip itu, perlu didukung oleh kelembagaan perekonomian yang kokoh dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka
lebih meningkatkan perkembangan perekonomian nasional sekaligus memberi landasan yang kokoh bagi dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi di era globalisasi pada masa mendatang.
3 Perlu diadakan undang-undang yang mengatur tentang Perseroan Terbatas yang dapat mendukung terselenggaranya iklim dunia usaha yang kondusif.
4 Perseroan Terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional, perlu diberi landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan
nasional yang disusun sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan.
Selain daripada itu, perlu diakomodasi tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, kepastian hukum dan tuntutan pengembangan dunia usaha yang sesuai
dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik good corporate governance. Semua hal itu menuntut perlunya dilakukan penyempurnaan UUPT 1995.
22
20
Pasal 160 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
21
Konsideran Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
22
M. Yahya Harahap, Op. cit. h. 27
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah perbedaan PT dalam KUHD, UU No. 1 Tahun 1995 UU No. 40 Tahun 2007
23
No , yaitu:
HAL KUHD
Undang-undang No. 1 Tahun
1995 Undang-undang
No. 40 Tahun 2007
1 Definisi
PT adalah tiap tiap persekutuan perdata
yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan tidak dibawah satu nama
besar. PT adalah badan
hukum yang didrikan
berdasarkan perjanjian
melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam
saham. Badan Hukum
yang merupakan persekutuan
modal. Didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham.
2 Tanggung jawab
social dan lingkungan
Tidak ada ketentuan tentang tanggung
jawab sosial dan Tidak ada
ketentuan tentang tanggung
Adanya tanggung jawab
sosial dari
23
http:rahmatabdurrahman.multiply.comjournalitem2 diakses terakhir kali tanggal 7 Pebruari 2010
Universitas Sumatera Utara
lingkungan yang harus dilakukan oleh
PT. sosial dan
lingkungan yang harus dilakukan
oleh PT. perusahaan guna
meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya. 3
Kedudukan Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS
Pemeriksaan dan pengesahan
Perseroan Terbatas dilakukan oleh para
persero. Rapat Umum
Pemegang Saham
merupakan organ tertinggi dalam
Perseroan Terbatas.
Rapat Umum pemegang
Saham mempunyai
kedudukan yang sama dengan
Direksi dan Komisaris dalam
Perseroan. 4
Komisaris Dalam KUHD
ataupun dalam Anggaran Dasar
tidak mengharuskan adanya organ
Komisaris. Kalaupun Komisaris
merupakan organ Perseroan
Terbatas yang melakukan
pengawasan dan Komisaris
merupakan bagian dari
Dewan Komisaris.
Dimana Dewan
Universitas Sumatera Utara
ada Kpmosaris merupakan organ
Perseroan Terbatas yang bertugas
mengawasi pengurus saja.
member nasehat kepada Direksi.
Komisaris merupakan organ
Perseroan Terbatas yang
bertugas melakukan
pengawasan dan member nasihat
kepada Direksi. 5
Perubahan Anggaran Dasar
Tidak ada ketentuan tentang perubahan
Anggaran Dasar. Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan
Terbatas harus mendapat
persetujuan Menteri.
Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan yang telah dinyatakan
Pailit, tidak dapat dilakukan.
Kecuali dengan persetujuan
Kurator. 6
Struktur Permodalan
Tidak ada ketentuan tentang jumlah
modal dasar. Modal yang ditempatkan
paling sedikit 20 Modal dasar
Perseroan Terbatas paling
sedikit Rp. 20.000.000,-
Modal dasar Perseroan
Terbatas paling sedikit Rp.
50.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
dari modal dasar. Modal yang disetor
paling sedikit 10 dari modal yang
ditempatkan. pasal 25 ayat
1. Modal yang ditempatkan
paling sedikit 25 dari modal
dasar. Modal yang disetor
paling sedikit 50 dari modal
yang ditempatkan.
pasal 32 ayat 1. Modal yang
ditempatkan paling sedikit 25
dari modal dasar. Modal
yang disetor paling sedikit
100 dari modal yang
ditempatkan. 7
Jangka waktu kewenangan
Komisaris dalam hal
Penambahan modal
Tidak ada ketentuan tentang jangka waktu
RUPS dapat menyerahkan
kewenangan kepada Komisaris dalam hal
penambahan modal. RUPS dapat
menyerahkan kepada Dewan
Komisaris dalam hal penambahan
modal untuk jangka waktu
paling lama 5 tahun.
RUPS dapat menyerahkan
kepada Dewan Komisaris dalam
hal Penambahan modal untuk
jangka waktu paling lama 1
tahun. 8
Ketentuan Saham tanpa
nilai Nominal Tidak ada ketentuan
tentang saham tanpa nilai nominal.
Saham tanpa nominal tidak
dapat Kemungkinan
pengeluaran saham tanpa
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan. nilai nominal di
dalam peraturan perundang-
undangan di bidang pasar
modal. 9
Tempat diadakannya
Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS Pemberitahuan
segala keuntungan atau kerugian dapat
dilakukan dalam suatu rapat umum,
baik dengan mengirimkan suatu
daftar untung rugi terhadap tiap persero
pemegang saham atau membuat daftar
perhitungan semntara dan diumumkan
kepada semua persero.
Tempat diadakan Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS
di tempat kedudukan
perseroan tempat perseroan
melakukan kegiatan
usahanya. RUPS diadakan
di tempat kedudukan
Perseroan, tempat Perseroan
melakukan usahanya, di
tempat kedudukan
dimana saham Perseroan
dicatatkan dan tempat diadakan
dapat dimanapun di wilayah
Indonesia jika seluruh
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham menyetujuinya
secara bulat. 10 Permintaan
penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS
Para pengurus harus tiap-tiap tahun sekali
memberitahukan segala keuntungan
dan juga kerugian yang diperoleh
kepada semua persero.
Pemegang saham dapat meminta
penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham kepada
Direksi atau Komisaris.
Dewan Komisaris dapat
meminta penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang
Saham kepada Direksi.
11 Pengambilan Keputusan
Dalam hal pengambilan
keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai, maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dari pada
pemegang saham. Dalam hal
keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai, keputusan
diambil berdasarkan
suara terbanyak biasa dari jumlah
suara yang Dalam hal
pengambilan keputusan
berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai.
Keputusan adalah sah jika
disetujui dari ½ bagian dari
jumlah saham
Universitas Sumatera Utara
dikelurkan secara sah.
yang dikeluarkan.
12 Orang yang tidak dapat
menjadi Anggota Direksi
Tidak ada ketentuan tentang Orang yang
tidak dapat menjadi Anggota Direksi.
Anggaran Dasar menentukan bahwa
yang dapat diangkat menjadi Direksi
adalah Warga Negara Indonesia.
Orang yang pernah dihukum
karena melakukan
tindak pidana yang merugikan
keuangan Negara dalam waktu 5
tahun sebelum pengangkatan
tidak dapat dijadikan
Direksi. Orang yang
pernah dihukum karena
melakukan tindak pidana
yang merugikan keuangan
Negara.
13 Dasar pendirian Perseroan
Terbatas KUHD tidak
menyebutkan secara tegas bahwa PT
didirikan berdasarkan
perjanjian, dan PT didirikan oleh 2dua
orang, sedangkan
Dalam undang undang ini
disebutkan secara jelas
bahwasannya PT didirikan
berdasarkan Dalam undang
undang ini disebitkan secara
jelas bahwasannya PT
didirikan berdasarkan
perjanjianpasal
Universitas Sumatera Utara
setelah PT disahkan dianut prinsip
institusi sehingga pemegang sahamnya
dapat menjadi 1satu
orangpemegang saham tunggal
perjanjianPasal 1 ayat 1. PT
didirikan oleh 2 dua orang atau
lebih Pasal 7 ayat 1.
Undang undang ini secara
konsisten mempertahankan
komposisi tersebut, dalam
hal setelah PT disahkan
pemegang saham kurang dari
2dua orang, dalam waktu
paling lama 6enam bulan
terhitung sejak keadaan tersebut
pemegang saham 1 ayat 1. PT
didirikan oleh 2dua orang
atau lebihpasal 7 ayat 1..
Undang undang ini secara
konsisten mempertahankan
komposisi tersebut, dalam
hal setelah PT disahkan
pemegang saham kurang dari
2dua orang dalam waktu
paling lama 6enam bulan
terhitung sejak keadaan tersebut
pemegang saham yang
Universitas Sumatera Utara
yang bersangkutan
wajib mengalihkan
sebagian sahamnya
kepada orang lain. Dalam hal
setelah lewat 6 enam bulan
pemegang saham kurang dari 2
dua orang, pemegang saham
bertanggung jawab secara
pribadi atas segala perikatan
atau kerugian perseroan dan
pengadilan negeri dapat
membubarkan bersangkutan
wajib mengalihkan
sebagian sahamnya
kepada orang lain. –Dalam hal
setelah lewat 6 enam bulan
pemegang saham kurang dari 2
dua orang, pemegang saham
bertanggung jawab secara
pribadi segala perikatan atau
kerugian perseroan dan
pengadilan negeri dapat
membubarkan Perseroan atas
Universitas Sumatera Utara
perseroan atas permohonan
pihak yang berkepentingan.
Ketentuan yang mewajibkan
Perseroan didirikan oleh 2
dua orang atau lebih, tidak
berlaku bagi BUMN.
pihak yang berkepentingan.
Ketentuan yang mewajibkan
perseroan didirikan oleh 2
dua orang atau lebih, tidak
berlaku bagi Persero yang
seluruh sahamnya
dimiliki oleh Negara atau
perseroan yang mengelola bursa
efek, lembaga kliring dan
penjaminan, lembaga
penyimpanan dan
penyelesaian,
Universitas Sumatera Utara
dan lembaga lembaga lain
sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang tentang pasar
modal. 14 PT Tertutup dan
PT Terbuka Dalam KUHD dan
Anggaran Dasar perseroan tidak
mengatur. Dalam Undang-
Undang ini mengatur
walaupun tidak secara tegas
bahwa PT dibagi atas PT Tertutup
dan PT Terbuka. Dan untuk PT
Terbuka setelah “nama
Perseroan” ditambah
singkatan “Tbk”. Dalam Undang-
Undang yang baru mengatur
walaupun tidak secara tegas
bahwa PT dibagi atas PT Tertutup
dan PT Terbuka. Dan untuk PT
Terbuka setelah “nama
Perseroan” ditambah
singkatan “Tbk”. 15 Penggunaan
Laba Untuk menutup
kerugian, Perseroan Dalam Undang
Undang ini, Dalam Undang
Undang yang
Universitas Sumatera Utara
dapat membentuk dana cadangan Pasal
48 KUHD, akan tetapi KUHD dan
Anggaran Perseroan tidak menentukan
secara tegas jumlah minimal penyisihan
laba bersih untuk cadangan.
Pembagian keuntungan dibagi
menurut cara yang ditentukan oleh rapat
Umum Tahunan pemegang Saham.
Keuntungan yang dibagikan sebagai
Deviden yang tidak diambil dalam waktu
5 lima tahun setelah disediakan
untuk dibayar, setiap tahun
buku, Perseroan wajib
menyisihkan jumlah tertentu
dari laba bersih untuk cadangan.
penyisihan dilakukan
sampai cadangan mencapai
sekurang kurangnya 20
dari modal yang ditempatkan.
penggunaan laba bersih termasuk
penentuan jumlah
penyisihan untuk cadangan di
putuskan oleh RUPS.
baru, setiap tahun buku,
Perseroan wajib menyisihkan
jumlah tertentu dari laba bersih
untuk cadangan. Kewajiban
penyisihan berlaku apabila
Perseroan mempunyai
saldo laba yang positif
penyisihan dilakukan
sampai cadangan mencapai
sekurang kurangnya 20
dari modal yang ditempatkan.
penggunaan laba
Universitas Sumatera Utara
menjadi milik Perseroan.Pembagian
keuntungan dibagi menurut cara yang
ditentukan oleh Rapat Umum
Tahunan Pemegang Saham
Setelah lima tahun Deviden
yang tidak di ambil di
masukan ke dalam cadangan
yang diperuntukan
untuk itu. bersih termasuk
penentuan jumlah
penyisihan untuk cadangan di
putuskan oleh RUPS.
Setelah lima tahun Deviden
yang tidak di ambil di
masukan ke dalam cadangan
khusus. 16 Penggabungan,
Peleburan , Pengambilalihan
dan pemisahan KUHD tidak
mengatur. Dalam anggaran
Dasar, tata cara yangdipakai dalam
praktek berpedoman kepada:
Surat Bank Indonesia tanggal 12 desember
Dalam Undang Undang ini
mengatur mengenai
masalah Peleburan,
Penggabungan dan
Pengambilalihan. Dalam Undang
Undang ini mengatur
mengenai masalah
Peleburan, Penggabungan
dan Pengambilalihan.
Universitas Sumatera Utara
1972 No. 504UUPB.
Surat Keputusan Menteri Keuangan
tanggal 25 maret 1989 No. 278
KMK-011989. Undang- UndangNo.
7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Peraturan mengenai Pasar Modal.
Penggabungan dan Peleburan
yang terjadi karena hukum
yang kita kenal dengan istilah
Juridische fusie atau Juridical
merger diatur dalam pasal 107
ayat 2. Pelaksanaan
lebih lanjut di atur dalam
Peraturan Pemerintah.
Tetapi tidak mengatur tentang
pemisahan. Pengambilalihan
sahan Perseroan lain langsung
dari pemegang saham tidak
perlu didahului dengan membuat
rancangan pengambilalihan,
ttetapi dilakuka langsung melalui
perundunga dan kesepakatan oleh
pihak yang aka mengambil alih
engan pemegang saham dengan
tetap memperhatikan
Anggaran Dasar
Universitas Sumatera Utara
Perseroan yang diambil alih.
17 Tanggung jawab pemegang
saham dan penerobosan
tameng badan hukm piercing
the corporate veil
KUHD mengatur bahawa pemegang
saham tidak bertanggung jawa
untuk lebih daripada jumlah penuh saham
saham itu Pasal 40 ayat 2.
KUHD tidak mengatur tentang
penerobosan tameng badan hukum.
Selain bertanggung
jawab pemegang saham yang
terbatas sampai dengan nilai
jumlah saham yang telah di
ambilnya pasal 3 ayat 1 juga
penerobosan tersebut dengan
lasan sebagaimana
ditentukan dalam pasal 3 ayat 2.
Selain bertanggung
jawab pemegang saham yang
terbatas sampai dengan saham
yang telah di milikinya pasal
3 ayat 1 juga penerobosan
tersebut dengan lasan
sebagaimana ditentukan dalam
pasal 3 ayat 2.
18 Pembubaran dan likuidasi
Perseroan Terbatas
Bubar demi hukum karena perseroan
menderita kerugian sebesar 75
pasal 47. Pasal 114
mengatur tentang dengan jelas
pembubaran perseroa karena:
Pasal 142 mengatur tentang
dengan jelas pembubaran
perseroa karena:
Universitas Sumatera Utara
Di bubarkan oleh Menteri kehakiman
emi kepentingan umum dalam hal
pengesahan Perseroa di gantungkan pada
suatu syarat pasal 37 ayat 3
dan apabila pengesahan
Perseroan diberikan dengan tak bersyarat.
Pembubaran oleh menteri kehakiman
dapat di lakuakan setelah mendengar
pendapat Mahkamah Agung.
Dalam KUHD diatur tiap perseroan yang
dibubarkan harus di bereskan oleh
pengurusnya, kecuali Keputusan
RUPS. Jangka waktu
berdirinya yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar telah berakhir.
Penetapan pengadilan.
Menteri kehakiaman juga
tidak dapat
membubarkan Perseroan, yang
dapat membubarkan
Perseroan adalah Badan Peradilan.
Keputusan RUPS.
Jangka waktu berdirinya yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar
telah berakhir. Penetapan
pengadilan. Putusan
Pengadila Niaga. Karena harta
pailit Perseroan yang telah
dinyatakan Pailit berada dalam
keadaan Insolvensi.
Dicabutnya izin usaha Perseroan.
Universitas Sumatera Utara
dalam akta telah diatur suatu tata cara
pemberesan yang lain pasal 56.
C. Prinsip Umum Perseroan