Eksistensi Hukum Perseroan Corporate Social Responsibility Yang Dilakukan PT. Pertamina Ep Field Pangkalan Susu Terhadap Masyarakat Sekitar

4. Memiliki modal yang terbagi dalam saham-saham Setiap perseroan harus memiliki modal dasar, modal dasar tersebut terbagi dalam saham-saham. Modal dasar dalam bahasa Inggris disebut Authorized Capital. Modal dasar ini adalah harta kekayaan perseroan badan hukum yang terpisah dengan harta kekayaan pendiri, organ perusahaan dan juga pemegang saham. Modal dasar tersebut yaitu berupa uang yang telah ditentukan berapa besar jumlahnya. Modal dasar tersebut modal yang dijadikan dasar berdirinya perseroan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa modal dasar adalah jumlah modal yang disebutkan berapa besarnya di dalam Akta Pendirian. Jumlah tersebut adalah jumlah minimum modal dasar perseroan. 5. Memenuhi persyaratan undang-undang Setiap perseroan yang berdiri harus memenuhi persyaratan undang-undang perseroan dan peraturan pelaksananya. Hal ini menyatakan bahwa UUPT menganut sistem tertutup closed system. Semua persyaratan yang tercantum di dalam UUPT tersebut wajib dipenuhi. Persyaratan tersebut mulai dari syarat pendirian, syarat beroperasi dan syarat berakhirnya. Diantara syarat mutlak yang wajib dipenuhi oleh pendiri adalah akta pendirian perseroan harus dibuat di muka Notaris dan harus memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman.

B. Eksistensi Hukum Perseroan

Eksistensi Hukum Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut: 1. Semula Diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Universitas Sumatera Utara Eksistensi bentuk perusahaan perseroan terbatas dalam sistem hukum Indonesia semula diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Perseroan Terbatas yang dahulu disebut Naamloze Venotshcap mula-mula diatur dalam KUHD pada Buku Pertama, Titel Ketiga, yang berjudul Tentang Perseroan Terbatas. Pasal yang mengatur yaitu hanya 26 pasal, mulai dari Pasal 36-56. Karena ketentuan yang mengatur tentang PT tersebut terlalu singkat maka Pasal 1 menegaskan berlakunya Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam bidang hukum dagang. Pasal 1 KUHD berbunyi: “Kitab undang-undang Hukum Perdata berlaku juga bagi hal-hal yang diatur kitab undang-undang ini, sekadar di dalam kitab undang-undang ini tidak diatur secara khusus menyimpang.” Memperhatikan ketentuan Pasal 1 KUHD dimaksud, KUHD sendiri merupakan lex specialis special law berhadapan dengan KUH Perdata. Kalau begitu pengaturan perseroan dalam KUHD, merupakan lex specialis atau bentuk- bentuk perusahaan Persekutuan maatschap, partnership maupun Perkumpulan yang diatur dalam KUH Perdata maupun yang diatur dalam peraturan perundang- undangan yang lain. Jadi hukum perseroan yang diatur dalam KUHD, merupakan ketentuan perdata khusus yang mengatur hukum perikatan atau perjanjian antara pihak-pihak yang timbul khusus dari bidang perusahaan Perseroan Terbatas, sedang hukum perikatan yang diatur dalam Buku Ketiga KUHPerdata, merupakan aturan hubungan hukum antara perorangan yang satu dengan yang lain dalam segala bidang usaha sesuai dengan kehendak dan kebutuhannya sendiri. 14 14 M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Jakarta, Sinar Grafika, 2009 h. 22 Universitas Sumatera Utara Sampai saat ini kelangsungan eksistensi Hukum Perseroan Terbatas sudah mencapai hampir lebih dari 150 tahun dihitung dari kelahiran KUHD, yakni pada tahun 1847 dengan Staatsblad 1847-23, sampai diundangkan UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Selama masa kolonial Belanda, ketentuan Pasal 36-56 yang mengatur Perseroan Terbatas tidak pernah mengalami perubahan. Pada saat dilakukan perubahan KUHD dengan Staatsblad 1924-556, tidak terjadi penambahan ataupun pengurangan dalam pasal-pasal tersebut. Setelah era kemerdekaan, ketentuan pasal-pasal tersebut pernah mengalami perubahan yaitu pada tahun 1971 dengan UU No. 20 Tahun 1971 Lembaran Negara No. 20 Tahun 1971. Perubahan yang terjadi pada UU No. 4 Tahun 1971 masih mempertahankan keberadaan hukum perseroan terbatas, berada dalam lingkup Buku Pertama KUHD. Perubahan yang terjadi tidak terlampau signifikan karena tidak ada penambahan lebih luas, tetapi hanya mengubah ketentual Pasal 54 saja. Isi Pasal 54 tersebut dahulunya yaitu menentukan maksimum suara yang bisa dimiliki oleh pemegang saham hanya 6 enam suara tanpa mempermasalahkan berupa jumlah saham yang dimilikinya, apabila Perseroan mengeluarkan saham 100 seratus saham atau lebih. Dan maksimum hanya 3 tiga suara apabila Perseroan mengeluarkan kurang 100 seratus lembar saham. 15 Bertitik tolak dari ketentuan inilah maka diadakan perubahan karena semula disamakan suara pemegang saham yang memiliki 100 seratus lembar saham dengan yang memiliki 1000 seribu lembar saham. Sehingga tidak ada 15 Ibid., h. 22 Universitas Sumatera Utara perbedaan suara walaupun memiliki suara jauh lebih banyak. Akibatnya pada masa itu, muncul suatu praktik yaitu stroomannen. Stroomannen yaitu pemegang saham yang mempunyai banyak saham menunjuk kaki tangan dengan cara membagi-bagikan sahamnya kepada beberapa orang yang ditunjuknya, agar memberi suara yang menghasilkan keputusan RUPS sesuai dengan yang diinginkan pemegang saham tersebut. Jadi ketentuan Pasal 54 inilah yang diubah UU No. 4 Tahun 1971. Yang fundamental dalam perubahan tersebut sebenarnya yaitu pada dasarnya ditegakkan penerapan satu saham atau satu suara one share one vote, kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar. Berdasarkan fakta ini, selama 134 tahun 1874-1971, Hukum Perseroan yang diatur dalam KUHD hanya mengalami satu kali perubahan saja. 2. KUHD diganti dengan UU No. 1 Tahun 1995 Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang berbadan hukum, dulu 1 Mei 1848 diatur di dalam KUHD namun aturan itu tidak sesuai dengan prinsip ekonomi Indonesia yang berasaskan demokrasi sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, maka dibentuk peraturan baru yang dituangkan dalam UU No. 1 Tahun 1995 yang mengatur bahwa sebuah PT harus didirikan dengan syarat harus memiliki etika yang baik, asas kepatutan, dan kepantasan. 16 16 http:id.svhoong.comlaw-and-politicslaw1830667-perseroan-terbatas diakses terakhir kali tanggal 7 Februari 2010 Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 7 Maret tahun 1995 diterbitkanlah UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas selanjutnya disebut UUPT 1995. Terdiri atas 12 Bab I-XII dan 129 pasal Pasal 1-129. Pasal 128 ayat 1 UUPT 1995 menegaskan, Buku Kesatu, Titel Ketiga, Bagian Ketiga yang terdiri atas Pasal 36 sampai dengan Pasal 56 KUHD yang mengatur tentang Perseroan Terbatas berikut segala perubahannya, terakhir dengan UU No. 4 Tahun 1971, dinyatakan tidak berlaku. 17 Alasan penggantian menurut konsiderans UUPT 1995 18 1 Ketentuan yang diatur dalam KUHD dianggap tidak sesuai lagi Peraturan Perseroan Terbatas yang ditentukan dalam KUHD, tidak sesuai lagi dengan perkembangan ekonomi dan dunia usaha yang semakin pesat, baik secara nasional maupun internasional. , antara lain: 2 Mencipta kesatuan hukum dalam Perseroan yang berbentuk badan hukum rechtspersoon, legal person, legal entity. 3. UUPT No. 1 Tahun 1995 diganti dengan UUPT No. 40 Tahun 2007 Pada tanggal 16 Agustus 2007 telah diberlakukan Undang-Undang baru tentang Perseroan Terbatas, yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam Undang-Undang ini telah diakomodasikan berbagai ketentuan mengenai Perseroan, baik berupa penambahan ketentuan baru, perbaikan penyempurnaan, maupun mempertahankan ketentuan lama yang dinilai masih relevan. 19 Pada saat undang-undang ini berlaku, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587, 17 M. Yahya Harahap, Op. cit. h. 24 18 Ibid., h. 24 19 http:blogs.unpad.ac.idbudiman Universitas Sumatera Utara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 20 Adapun yang menjadi dasar dan alasan penggantian UU No. 1 Tahun 1995 dengan UU No. 40 Tahun 2007 Dalam hal ini sejak berarti sejak berlakunya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas maka UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dinyatakan tidak berlaku lagi. UU No. 1 Tahun 1995 diganti dengan UU No. 40 Tahun 2007 adalah dikarenakan UU No. 1 Tahun 1995 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat di masa sekarang. Karena itulah UU No. 1 Tahun 1995 ini diganti dengan UU No. 40 Tahun 2007 sebagai UUPT yang baru. 21 1 Perekonomian nasional harus diselenggarakan berdasar asas demokrasi ekonomi sesuai dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan kesatuan ekonomi nasional. , yaitu: 2 Semua prinsip itu, perlu didukung oleh kelembagaan perekonomian yang kokoh dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka lebih meningkatkan perkembangan perekonomian nasional sekaligus memberi landasan yang kokoh bagi dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi pada masa mendatang. 3 Perlu diadakan undang-undang yang mengatur tentang Perseroan Terbatas yang dapat mendukung terselenggaranya iklim dunia usaha yang kondusif. 4 Perseroan Terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional, perlu diberi landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan nasional yang disusun sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan. Selain daripada itu, perlu diakomodasi tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, kepastian hukum dan tuntutan pengembangan dunia usaha yang sesuai dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik good corporate governance. Semua hal itu menuntut perlunya dilakukan penyempurnaan UUPT 1995. 22 20 Pasal 160 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 21 Konsideran Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 22 M. Yahya Harahap, Op. cit. h. 27 Universitas Sumatera Utara Berikut adalah perbedaan PT dalam KUHD, UU No. 1 Tahun 1995 UU No. 40 Tahun 2007 23 No , yaitu: HAL KUHD Undang-undang No. 1 Tahun 1995 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 1 Definisi PT adalah tiap tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan tidak dibawah satu nama besar. PT adalah badan hukum yang didrikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham. Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal. Didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham. 2 Tanggung jawab social dan lingkungan Tidak ada ketentuan tentang tanggung jawab sosial dan Tidak ada ketentuan tentang tanggung Adanya tanggung jawab sosial dari 23 http:rahmatabdurrahman.multiply.comjournalitem2 diakses terakhir kali tanggal 7 Pebruari 2010 Universitas Sumatera Utara lingkungan yang harus dilakukan oleh PT. sosial dan lingkungan yang harus dilakukan oleh PT. perusahaan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. 3 Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Pemeriksaan dan pengesahan Perseroan Terbatas dilakukan oleh para persero. Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ tertinggi dalam Perseroan Terbatas. Rapat Umum pemegang Saham mempunyai kedudukan yang sama dengan Direksi dan Komisaris dalam Perseroan. 4 Komisaris Dalam KUHD ataupun dalam Anggaran Dasar tidak mengharuskan adanya organ Komisaris. Kalaupun Komisaris merupakan organ Perseroan Terbatas yang melakukan pengawasan dan Komisaris merupakan bagian dari Dewan Komisaris. Dimana Dewan Universitas Sumatera Utara ada Kpmosaris merupakan organ Perseroan Terbatas yang bertugas mengawasi pengurus saja. member nasehat kepada Direksi. Komisaris merupakan organ Perseroan Terbatas yang bertugas melakukan pengawasan dan member nasihat kepada Direksi. 5 Perubahan Anggaran Dasar Tidak ada ketentuan tentang perubahan Anggaran Dasar. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas harus mendapat persetujuan Menteri. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang telah dinyatakan Pailit, tidak dapat dilakukan. Kecuali dengan persetujuan Kurator. 6 Struktur Permodalan Tidak ada ketentuan tentang jumlah modal dasar. Modal yang ditempatkan paling sedikit 20 Modal dasar Perseroan Terbatas paling sedikit Rp. 20.000.000,- Modal dasar Perseroan Terbatas paling sedikit Rp. 50.000.000,- Universitas Sumatera Utara dari modal dasar. Modal yang disetor paling sedikit 10 dari modal yang ditempatkan. pasal 25 ayat 1. Modal yang ditempatkan paling sedikit 25 dari modal dasar. Modal yang disetor paling sedikit 50 dari modal yang ditempatkan. pasal 32 ayat 1. Modal yang ditempatkan paling sedikit 25 dari modal dasar. Modal yang disetor paling sedikit 100 dari modal yang ditempatkan. 7 Jangka waktu kewenangan Komisaris dalam hal Penambahan modal Tidak ada ketentuan tentang jangka waktu RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Komisaris dalam hal penambahan modal. RUPS dapat menyerahkan kepada Dewan Komisaris dalam hal penambahan modal untuk jangka waktu paling lama 5 tahun. RUPS dapat menyerahkan kepada Dewan Komisaris dalam hal Penambahan modal untuk jangka waktu paling lama 1 tahun. 8 Ketentuan Saham tanpa nilai Nominal Tidak ada ketentuan tentang saham tanpa nilai nominal. Saham tanpa nominal tidak dapat Kemungkinan pengeluaran saham tanpa Universitas Sumatera Utara dikeluarkan. nilai nominal di dalam peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal. 9 Tempat diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Pemberitahuan segala keuntungan atau kerugian dapat dilakukan dalam suatu rapat umum, baik dengan mengirimkan suatu daftar untung rugi terhadap tiap persero pemegang saham atau membuat daftar perhitungan semntara dan diumumkan kepada semua persero. Tempat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS di tempat kedudukan perseroan tempat perseroan melakukan kegiatan usahanya. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan, tempat Perseroan melakukan usahanya, di tempat kedudukan dimana saham Perseroan dicatatkan dan tempat diadakan dapat dimanapun di wilayah Indonesia jika seluruh Universitas Sumatera Utara pemegang saham menyetujuinya secara bulat. 10 Permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Para pengurus harus tiap-tiap tahun sekali memberitahukan segala keuntungan dan juga kerugian yang diperoleh kepada semua persero. Pemegang saham dapat meminta penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham kepada Direksi atau Komisaris. Dewan Komisaris dapat meminta penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham kepada Direksi. 11 Pengambilan Keputusan Dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari pada pemegang saham. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak biasa dari jumlah suara yang Dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai. Keputusan adalah sah jika disetujui dari ½ bagian dari jumlah saham Universitas Sumatera Utara dikelurkan secara sah. yang dikeluarkan. 12 Orang yang tidak dapat menjadi Anggota Direksi Tidak ada ketentuan tentang Orang yang tidak dapat menjadi Anggota Direksi. Anggaran Dasar menentukan bahwa yang dapat diangkat menjadi Direksi adalah Warga Negara Indonesia. Orang yang pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatan tidak dapat dijadikan Direksi. Orang yang pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara. 13 Dasar pendirian Perseroan Terbatas KUHD tidak menyebutkan secara tegas bahwa PT didirikan berdasarkan perjanjian, dan PT didirikan oleh 2dua orang, sedangkan Dalam undang undang ini disebutkan secara jelas bahwasannya PT didirikan berdasarkan Dalam undang undang ini disebitkan secara jelas bahwasannya PT didirikan berdasarkan perjanjianpasal Universitas Sumatera Utara setelah PT disahkan dianut prinsip institusi sehingga pemegang sahamnya dapat menjadi 1satu orangpemegang saham tunggal perjanjianPasal 1 ayat 1. PT didirikan oleh 2 dua orang atau lebih Pasal 7 ayat 1. Undang undang ini secara konsisten mempertahankan komposisi tersebut, dalam hal setelah PT disahkan pemegang saham kurang dari 2dua orang, dalam waktu paling lama 6enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham 1 ayat 1. PT didirikan oleh 2dua orang atau lebihpasal 7 ayat 1.. Undang undang ini secara konsisten mempertahankan komposisi tersebut, dalam hal setelah PT disahkan pemegang saham kurang dari 2dua orang dalam waktu paling lama 6enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang Universitas Sumatera Utara yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain. Dalam hal setelah lewat 6 enam bulan pemegang saham kurang dari 2 dua orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan atau kerugian perseroan dan pengadilan negeri dapat membubarkan bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain. –Dalam hal setelah lewat 6 enam bulan pemegang saham kurang dari 2 dua orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi segala perikatan atau kerugian perseroan dan pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan atas Universitas Sumatera Utara perseroan atas permohonan pihak yang berkepentingan. Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih, tidak berlaku bagi BUMN. pihak yang berkepentingan. Ketentuan yang mewajibkan perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih, tidak berlaku bagi Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara atau perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, Universitas Sumatera Utara dan lembaga lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang pasar modal. 14 PT Tertutup dan PT Terbuka Dalam KUHD dan Anggaran Dasar perseroan tidak mengatur. Dalam Undang- Undang ini mengatur walaupun tidak secara tegas bahwa PT dibagi atas PT Tertutup dan PT Terbuka. Dan untuk PT Terbuka setelah “nama Perseroan” ditambah singkatan “Tbk”. Dalam Undang- Undang yang baru mengatur walaupun tidak secara tegas bahwa PT dibagi atas PT Tertutup dan PT Terbuka. Dan untuk PT Terbuka setelah “nama Perseroan” ditambah singkatan “Tbk”. 15 Penggunaan Laba Untuk menutup kerugian, Perseroan Dalam Undang Undang ini, Dalam Undang Undang yang Universitas Sumatera Utara dapat membentuk dana cadangan Pasal 48 KUHD, akan tetapi KUHD dan Anggaran Perseroan tidak menentukan secara tegas jumlah minimal penyisihan laba bersih untuk cadangan. Pembagian keuntungan dibagi menurut cara yang ditentukan oleh rapat Umum Tahunan pemegang Saham. Keuntungan yang dibagikan sebagai Deviden yang tidak diambil dalam waktu 5 lima tahun setelah disediakan untuk dibayar, setiap tahun buku, Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan. penyisihan dilakukan sampai cadangan mencapai sekurang kurangnya 20 dari modal yang ditempatkan. penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan di putuskan oleh RUPS. baru, setiap tahun buku, Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan. Kewajiban penyisihan berlaku apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif penyisihan dilakukan sampai cadangan mencapai sekurang kurangnya 20 dari modal yang ditempatkan. penggunaan laba Universitas Sumatera Utara menjadi milik Perseroan.Pembagian keuntungan dibagi menurut cara yang ditentukan oleh Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Setelah lima tahun Deviden yang tidak di ambil di masukan ke dalam cadangan yang diperuntukan untuk itu. bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan di putuskan oleh RUPS. Setelah lima tahun Deviden yang tidak di ambil di masukan ke dalam cadangan khusus. 16 Penggabungan, Peleburan , Pengambilalihan dan pemisahan KUHD tidak mengatur. Dalam anggaran Dasar, tata cara yangdipakai dalam praktek berpedoman kepada: Surat Bank Indonesia tanggal 12 desember Dalam Undang Undang ini mengatur mengenai masalah Peleburan, Penggabungan dan Pengambilalihan. Dalam Undang Undang ini mengatur mengenai masalah Peleburan, Penggabungan dan Pengambilalihan. Universitas Sumatera Utara 1972 No. 504UUPB. Surat Keputusan Menteri Keuangan tanggal 25 maret 1989 No. 278 KMK-011989. Undang- UndangNo. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Peraturan mengenai Pasar Modal. Penggabungan dan Peleburan yang terjadi karena hukum yang kita kenal dengan istilah Juridische fusie atau Juridical merger diatur dalam pasal 107 ayat 2. Pelaksanaan lebih lanjut di atur dalam Peraturan Pemerintah. Tetapi tidak mengatur tentang pemisahan. Pengambilalihan sahan Perseroan lain langsung dari pemegang saham tidak perlu didahului dengan membuat rancangan pengambilalihan, ttetapi dilakuka langsung melalui perundunga dan kesepakatan oleh pihak yang aka mengambil alih engan pemegang saham dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar Universitas Sumatera Utara Perseroan yang diambil alih. 17 Tanggung jawab pemegang saham dan penerobosan tameng badan hukm piercing the corporate veil KUHD mengatur bahawa pemegang saham tidak bertanggung jawa untuk lebih daripada jumlah penuh saham saham itu Pasal 40 ayat 2. KUHD tidak mengatur tentang penerobosan tameng badan hukum. Selain bertanggung jawab pemegang saham yang terbatas sampai dengan nilai jumlah saham yang telah di ambilnya pasal 3 ayat 1 juga penerobosan tersebut dengan lasan sebagaimana ditentukan dalam pasal 3 ayat 2. Selain bertanggung jawab pemegang saham yang terbatas sampai dengan saham yang telah di milikinya pasal 3 ayat 1 juga penerobosan tersebut dengan lasan sebagaimana ditentukan dalam pasal 3 ayat 2. 18 Pembubaran dan likuidasi Perseroan Terbatas Bubar demi hukum karena perseroan menderita kerugian sebesar 75 pasal 47. Pasal 114 mengatur tentang dengan jelas pembubaran perseroa karena: Pasal 142 mengatur tentang dengan jelas pembubaran perseroa karena: Universitas Sumatera Utara Di bubarkan oleh Menteri kehakiman emi kepentingan umum dalam hal pengesahan Perseroa di gantungkan pada suatu syarat pasal 37 ayat 3 dan apabila pengesahan Perseroan diberikan dengan tak bersyarat. Pembubaran oleh menteri kehakiman dapat di lakuakan setelah mendengar pendapat Mahkamah Agung. Dalam KUHD diatur tiap perseroan yang dibubarkan harus di bereskan oleh pengurusnya, kecuali Keputusan RUPS. Jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah berakhir. Penetapan pengadilan. Menteri kehakiaman juga tidak dapat membubarkan Perseroan, yang dapat membubarkan Perseroan adalah Badan Peradilan. Keputusan RUPS. Jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah berakhir. Penetapan pengadilan. Putusan Pengadila Niaga. Karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan Pailit berada dalam keadaan Insolvensi. Dicabutnya izin usaha Perseroan. Universitas Sumatera Utara dalam akta telah diatur suatu tata cara pemberesan yang lain pasal 56.

C. Prinsip Umum Perseroan