banyak yang berpendapat bahwa badan hukum, seperti Perseroan tidak dapat melakukan pelanggaran hukum dan tidak dapat dimintai pertanggungjawaban jika
melakukan perbuatan melawan hukum. Namun, di masa sekarang pendapat tersebut sudah ditinggalkan karena seperti yang kita ketahui sekarang ini sudah
terdapat tindak pidana korporasi, dimana korporasi yang melakukan tindak pidana dapat dimintai pertanggungjawaban.
D. Permodalan dan Saham dalam Perseroan Terbatas
Sebagai suatu badan hukum, perseroan terbatas memiliki hak, kewajiban dan harta kekayaan sendiri, terlepas dari hak, kewajiban dan harta kekayaan dari
para pendiri, pemegang saham dan para pengurusnya.
36
Dari kelompok modal sendiri tersebut, modal perseroan masih dapat kita pilah-pilah menjadi beberapa bagian, yang salah satunya merupakan cerminan
dari modal sebenarnya perseroan. Modal ini merupakan hasil penyetoran pemegang saham perseroan segera setelah perseroan memperoleh pengesahan dari
Menteri Kehakiman, yaitu tampak pada pos modal disetor perseroan. Modal dasar perseroan seluruhnya terbagi dalam saham. Hal ini
merupakan konsekuensi terhadap syarat pendirian perseroan yang harus didirikan berdasarkan pada perjanjian.
37
Modal perseroan terdiri atas modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor. Saham sebagaimana dimaksud di atas dapat dikeluarkan atas nama dan
atau atas tunjuk. Saham atas nama adalah saham yang mencantumkan nama
36
Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Op. cit. h. 41
37
Ibid., h. 42
Universitas Sumatera Utara
pemegang atau pemiliknya. Sedangkan saham atas tunjuk adalah saham yang tidak mencantumkan nama pemegang atau pemiliknya.
a. Modal Dasar Modal dasar maatschappelijk kapitaal,adalah modal maksimum dimana
dapat dikeluarkan tanpa perubahan anggaran dasar dan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Menteri Kehakiman.
38
Modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.
39
Perkataan modal atau capital di sini dihubungkan dengan Perseroan mengandung pengertian, sesuatu yang diperoleh Perseroan dalam bentuk uang melalui
penerbitan saham issued of shares. Uang itulah yang digunakan Perseroan melancarkan kegiatan usaha dan bisnis yang ditentukan Anggaran Dasar.
40
Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp.50.000.000,00 lima puluh juta rupiah.
Modal dasar perseroan merupakan total jumlah saham yang diterbitkan, dan jumlah saham yang diterbitkan tersebut diatur di dalam Anggaran Dasar
Perseroan. Dan besarnya jumlah modal dasar ini harus dicantumkan di dalam Anggaran Dasar Perseroan.
41
38
Agus Budiarto, Op. cit. h. 45
39
Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
40
M. Yahya Harahap, Op. cit. h. 233
41
Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Jika lebih dari itu maka tidak ada larangan. Dalam Pasal 32 ayat 2 dikatakan bahwa Undang-Undang mengatur kegiatan usaha tertentu dimana
ditentukan bahwa modal dasar Perseroannya harus lebih besar dari modal dasar
Universitas Sumatera Utara
minimum. Kegiatan usaha tertentu antara lain usaha perbankan, asuransi, atau freightforwarding.
42
Boleh memperbesar atau memperkecil jumlah modal yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Hanya saja perubahan itu harus sesuai dengan tata cara
yang ditentukan Pasal 21 dan Pasal 22 serta harus diminta persetujuan Menteri seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan perubahan Anggaran Dasar.
43
Modal ditempatkan geplaatst kapitaal, yaitu sejumlah modal dengan nilai nominal yang diambil oleh para pendiri.
Jadi 25 modal sudah harus ditempatkan pada saat pendirian Perseroan. b. Modal Ditempatkan
44
Paling sedikit 25 dua puluh lima persen dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh
Jadi maksud dari modal ditempatkan ini yaitu pada saat saham diambil oleh pemegang saham atau pendiri,
saham tersebut ada yang sudah dibayar dan ada pula yang belum dibayar, maka modal yang ditempakan inilah modal yang disanggupi oleh pendiri atau pemegang
untuk dibayar, dimana saham tersebut telah diserahkan kepadanya untuk menjadi miliknya.
45
Modal yang disetor gestoort kapitaal, adalah modal yang telah dipenuhi kewajiban penyetorannya.
c. Modal Disetor
46
42
Penjelasan Pasal 32 ayat 2 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
43
M. Yahya Harahap, Op. cit. h. 235
44
Agus Budiarto, Lok. cit. h. 45
45
Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
46
Agus Budiarto, Lok. cit. h. 45
Modal disetor ini maksudnya bahwa saham yang telah dibayar penuh oleh pemegang ataau pemiliknya, jadi modal tersebut sudah
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan pemegang saham sebagai pelunasan pembayaran saham yang mereka ambil yaitu sebagai modal yang ditempatkan dalam Perseroan.
Saham adalah bagian dari modal Perseroan. Karena telah dikatakan sebelumnya bahwa modal Perseroan seluruhnya terdiri dari saham-saham. Jenis
saham dibagi menjadi dua, yaitu saham atas nama dan saham atas tunjuk. a. Saham atas nama op naam, registered stock, adalah saham yang nama
pemiliknya sudah tertera di dalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak berhak sebab
pengalihannya memerlukan prosedur balik nama.
47
b. Saham atas tunjuk aan toonder, bearer stock, adalah saham yang tidak menyebut nama pemiliknya dan biasa disebut saham blanko.
, sedangkan
48
Maka dapat disimpulkan bahwa secara yuridis saham adalah sebagai bagian dari modal, karena pada dasarnya memang saham itu adalah modal.
Kemudian saham juga dapat dikatakan sebagai tanda anggota dari Perseroan Terbatas yang sahamnya dimilikinya. Serta saham adalah sebagai alat legitimasi,
yaitu saham merupakan suatu surat yang menunjuk kepada pemegangnya sebagai orang yang berhak. Saham menjadi bukti bagi yang namanya tertera pada saham
tersebut ataupun pemegangnya untuk mendapatkan hak-hak yang melekat pada saham itu, seperti mendapatkan keuntungan atau deviden dan hak-hak lainnya.
Peralihan saham atas tunjuk ini tidak dengan balik nama, cukup dari tangan ke
tangan saja karena yang memegang saham ini telah dilegitimasi sebagai pemiliknya, kecuali dalam hal tertentu.
47
Ibid., h. 52
48
Ibid., h. 52
Universitas Sumatera Utara
Sekarang, dengan berlakunya Undang-Undang Perseroan Terbatas dalam pasal 46 ayat 4 menyatakan bahwa selain klasifikasi saham biasa, Anggaran
Dasar dapat menetapkan 1 satu klasifikasi saham atau lebih
49
a. dengan hak suara khusus, bersyarat, terbatas, atau tanpa hak suara; , yaitu:
b. yang setelah jangka waktu tertentu dapat ditarik kembali atau dapat ditukar dengan klasifikasi saham lain;
c. yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembagian deviden secara komulatif atau non komulatif; dan atau
d. yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham dari klasifikasi lain atas pembagian
deviden dan sisa kekayaan perseroan dalam likuidasi.
Saham yang telah diambil oleh pemegangnya dicatat di dalam Daftar Pemegang Saham. Saham atau buku saham tersebut dipegang oleh Direksi.
E. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas